Strategi Scientific Politic Jadi Kunci Golkar Menangkan Pilkada 2020
Partai Golkar mengklaim berhasil memenangkan 165 Pilkada 2020. Hal ini tercermin dari hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei. Kemenangan Golkar ini dinilai karena menerapkan scientific politic dalam penentuan calon yang diusung.
Partai Golkar mengklaim berhasil memenangkan 165 Pilkada 2020. Hal ini tercermin dari hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei. Kemenangan Golkar ini dinilai karena menerapkan scientific politic dalam penentuan calon yang diusung.
Pengamat politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk mengakui, strategi scientific politic penting dalam memenangkan voting pemilihan umum. Itu menjadi hal yang niscaya dalam konteks politik modern.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Apa yang didorong oleh Fraksi Golkar terkait RPJMN 2020-2024? Fraksi Golkar Dorong Pemerintah Kejar Target RPJMN 2020-2024 RAPBN tahun 2024 merupakan tahun terakhir dari penerjemahan visi misi pemerintahan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin. Hal itu termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
"Kalau bahasa, winning the mind and heart of the people. Memenangkan pikiran dan perasaan pemilih," ujarnya saat dihubungi, Jumat, (11/12).
Hamdi mengatakan, bahkan politisi dan partai politik di negara maju sekalipun menggunakan konsultan dalam membangun konsep pemenangan hati, pikiran dan perasaan masyarakat.
Awalnya yang dilakukan yakni menghitung peluang dengan melakukan survei terhadap isu-isu yang tengah berkembang di masyarakat.
"Survei itu tiga saja, popularitas, kesukaan, elektabilitas, baru diatur strategi. Kalau itu tidak dilakukan, terus ada satu kandidat melakukan ya tingkat kemenangannya lebih besar," tambahnya.
Dia membeberkan beberapa resep kemenangan yakni pertama, pastikan calonnya memiliki popularitas, tingkat kesukaan, dan elektabilitas.
"Tahap berikutnya marketing politik tadi itu menentukan. Ketiga tentu kerja gerilyawan partai. Kombinasi ketiga itu yang penting," ujarnya.
Sebelumnya, partai Golkar memantapkan diri sebagai partai yang meraih kemenangan paling banyak dalam Pilkada 2020. Kandidat yang diusung Golkar memenangi 165 daerah, dari 270 daerah yang melaksanakan Pilkada. Bahkan di level provinsi, kandidat yang diusung Partai Golkar memenangi 6 dari 9 daerah yang melaksanakan Pilkada.
"Target Partai Golkar menang di 60 persen daerah, atau sekitar 162 daerah. Tapi berdasarkan hasil hitung cepat di berbagai daerah, Golkar dapat memastikan kemenangan di 165 daerah. Ini artinya target terlampaui" ujar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Jumat (11/12).
Keberhasilan ini karena Golkar menerapkan scientific politic dalam penentuan calon yang diusung.
"Mesin Partai Golkar bisa bergerak optimal karena calon-calon yang diusung memang diterima oleh pemilih. Selalu ada survei untuk menentukan calon. Berikutnya untuk mengevaluasi kampanye dan gerakan mesin partai di bawah. Belajar dari pengalaman Pilkada 2020 ini, Partai Golkar harus kita besarkan dengan scientific politic dan organized politic,” tambahnya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)