Sudah dua kali Setya Novanto bikin malu DPR
Setahun menjadi ketua DPR, Setya sudah dua kali membuat kontroversi.
Setya Novanto, politikus senior Golkar yang juga ketua DPR kembali tersandung kasus. Kali ini dia diadukan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) atas dugaan pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla terkait perpanjangan kontrak PT Freeport. Setya diadukan oleh Menteri ESDM Sudirman Said dengan bukti transkrip pembicaraan.
Bukan kali ini saja Setya tersandung kasus. Saat berkunjung ke Amerika pada September lalu dalam rangka pertemuan parlemen sedunia di New York, Setya bersama Wakil Ketua DPR Fadli Zon memiliki agenda lain. Mereka bertemu dengan Donald Trump, pengusaha real estate yang sedang mengkampanyekan diri menjadi capres AS 2016.
Setya muncul di belakang Trump, dan sempat mengucapkan 'Yes highly' ketika ditanya oleh Trump apakah rakyat Indonesia menyukai dirinya. Ucapan inilah yang membuat Setya mendapat kritikan keras dari berbagai pihak karena sebagai pimpinan lembaga tinggi negara, Setya terkesan berpihak kepada salah satu kandidat capres AS.
Sayangnya, kasus ini berakhir antiklimaks. MKD yang mendapat aduan hanya memberikan sanksi ringan. Yang mengherankan lagi, pemeriksaan terhadap Setya juga tidak pernah diungkap ke publik dan tahu-tahu MKD sudah membuat keputusan.
"Sebagian orang katakan itu kurang tepat. Sebagian orang katakan seni berbahasa. Intinya MKD menangkap garis merahnya di sini memang kurang hati-hati," kata Ketua MKD Surahman Hidayat usai rapat MKD, Senin (19/10).
Meski begitu, Surahman tidak sepakat bahwa pertemuan pimpinan DPR dengan Donald Trump tersebut merupakan sebuah pelanggaran kode etik. Dia menilai pertemuan itu hanyalah sebuah pertemuan yang biasa.
"Itu kan dalam rangka tugas DPR bukan main-main. Setelah selesai tugas DPR tentu sebagai pimpinan dalam rangka mengemban diplomasi. Indonesia menganut multi track diplomation. Jadi kalau ada peluang dari sisi kerjasama kan tidak salah," simpulnya.
"Keduanya mungkin ada kenalan dan dihubungkan pengusaha di sana dalam rangka buka investasi di Indonesia," ujarnya.
Kontroversi ini pun mereda sampai nama Setya kembali muncul setelah Menteri ESDM Sudirman Said menyebut ada politikus kuat yang mencatut nama Jokowi dan JK untuk perpanjangan kontrak Freeport. Sudirman akhirnya resmi mengadukan Setya ke MKD pada Senin (16/11) lalu.
Setya pun mengakui ada pertemuan itu meski berdalih apa yang dia lakukan untuk kepentingan rakyat Indonesia dan Papua. Pertemuan itu berlangsung di kawasan SCBD pada Juni lalu. Hadir Dirut PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin, dan pengusaha migas M Riza Chalid. Hal ini terungkap dari salinan laporan yang diserahkan Sudirman ke MKD.
Setya pun mendapat serangan dari kolega-koleganya. Bendahara Umum Golkar versi Munas Bali, Bambang Soesatyo bahkan meminta Setya menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia karena mencatut nama presiden dan wapres.
Kritikan keras datang dari Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar kubu Munas Ancol, Siswono Yudohusodo yang menilai tindakan Setya sebagai suatu hal yang tidak patut.
"Kalau benar apa yang diberitakan itu demikian, maka saudara Setya Novanto sebagai ketua DPR sudah melakukan hal yang tidak patut," ujar Siswono usai melakukan pertemuan dengan Generasi Muda Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Selasa (17/11).
Mantan Menteri Perumahan Rakyat ini menambahkan, pencatutan nama presiden oleh Setnov merupakan kali kedua ia mempermalukan DPR. Yang pertama saat dirinya dan Fadli Zon menemui bakal calon presiden dari Partai Republik Donald Thrump.
"Ini dua kali dia permalukan DPR," cetus Siswono.
Baca juga:
Kronologi lengkap Sudirman Said sebut Setnov pencatut nama Jokowi
Dilihat dari track record, Setya Novanto belum mewakili rakyat
Ini jenderal polisi yang berani labrak pengusaha catut nama Presiden
Setnov catut nama presiden, Wiranto bilang 'tunggu tanggal mainnya'
Pembelaan Setnov dan kroni-kroninya soal pencatutan nama Jokowi
Kemarahan JK sampai mau penjarakan Setya Novanto
Gara-gara diduga catut Jokowi, Setnov bakal lengser dari Ketua DPR?
-
Mengapa Jokowi memaksa Freeport membangun smelter di Indonesia? Untuk itu, Jokowi memaksa PT Freeport membangun industri smelter tembaga di Gresik.
-
Siapa yang mendapat santunan duka dari Jokowi? Santunan diberikan kepada 12 orang penerima simbolis terdiri atas perwakilan penerima bantuan rumah rusak berat, sedang, ringan, dan ahli waris korban meninggal dunia.
-
Bagaimana Serka Sudiyono mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Jokowi? Saat itu pula Serka Sudiyono mendapat hadiah sepeda dari Presiden Jokowi. Ia pun tak menyangka, hari di mana ia mendapat hadiah sepeda itu merupakan hari ulang tahun istri dan anak pertamanya. Sepeda itu langsung dipakai oleh anaknya ke sekolah.
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumatera Utara? Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kegiatan kunjungan kerja di Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/4), dengan bertolak menuju Kabupaten Padang Lawas. Jokowi diagendakan meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan hingga menyerahkan bantuan pangan untuk masyarakat.
-
Apa yang ditinjau oleh Jokowi di Kabupaten Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
-
Siapa Lettu Soejitno? Lettu R.M. Soejitno Koesoemobroto lahir di Tuban pada 4 November 1925. Ia merupakan putra R. M. A. A. Koesoemobroto, bupati Tuban ke-37. Semasa hidupnya, ia mengalami tiga zaman yaitu zaman penjajahan Belanda, Jepang, dan Kemerdekaan RI.