Survei FFH: Dahlan Iskan, Mahfud MD dan JK cocok jadi cawapres
Ketiga nama itu dinilai pantas lantaran memiliki modal.
Peneliti senior dari Lembaga survei Founding Fathers House (FFH), Dian Permata menyebut, hasil penelitiannya menempatkan tiga nama terkuat menjadi cawapres di Pilres nanti antara lain Dahlan Iskan, Mahfud MD dan Jusuf Kalla (JK). Ketiga nama itu dinilai pantas lantaran memiliki modal.
"Ketiga nama itu potensial menjadi cawapres di Pilres 2014. Karena mereka punya modal sosial dan politik tertinggi bila dipasangkan dengan capres manapun mulai Aburizal Bakrie, Joko Widodo alias Jokowi maupun Prabowo Subianto," kata Dian, di Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (15/5).
Survei itu dilakukan selama 11 April sampai 14 Mei 2014 di 34 propinsi. Survei yang melibatkan ratusan orang itu menempatkan Jawa Barat sebagai daerah yang memiliki sampel terbanyak, sedangkan Provinsi Papua memiliki sampel paling sedikit.
Survei yang dilakukan FFH melibatkan berbagai sektor seperti kapabilitas, kepribadian, maupun visi misi dari pemilikan seorang tokoh yang layak diusung menjadi cawapres. Hasilnya sebanyak 58,6 persen orang menyukai tokoh yang bersih, jujur, lalu di urutan kedua sekitar nasionalis 51,40 persen orang menyukai sosok yang nasional sedangkan sisanya 50,80 persen orang memilih politikus yang merakyat.
"Dan 97 persen publik suka pemimpin yang merakyat. Hal ini membuktikan rakyat mengidolakan pemimpin yang langsung turun ke bawah," ujar Dian.
Tak hanya itu saja, apabila dibandingkan Dahlan Iskan, rakyat lebih cenderung memilih dua nama yakni JK dan Mahfud MD menjadi calon terkuat untuk mendampingi Jokowi dalam pertarungan Pilpres nanti. "Kita tahu, Mahfud MD dulu pernah jadi elit politik dari PKB. Sedangkan JK dia adalah kader Golkar," jelas Dian.
Hal ini karena rakyat menyukai pemimpin yang nasionalis, jujur dan merakyat sehingga ada harapan bagi pemimpin Indonesia ke depan mampu menyelesaikan kegalauan yang terjadi selama ini. Oleh karena itu, dirinya menyarankan kepada pengurus PDIP agar berhati-hati memilih pasangan cawapres pendamping Jokowi.
"Jadi peluang Jokowi kalah masih sangat terbuka lebar apabila dia salah memilih cawapres," urainya.
Sementara itu, politikus senior PDIP Sabam Sirait mengaku, partainya kini memberikan sinyalemen positif untuk mengusung Mahfud MD menjadi cawapres pendamping Jokowi. "Karena cawapres saya nanti berasal dari Madura. Orang dari Madura itu (Mahfud MD) memang ideal menjadi pendamping Jokowi," selorohnya, yang disambut tawa peserta diskusi yang hadir.