Mahfud Tak Percaya Survei CSIS, TKN Prabowo-Gibran: Karena Lagi di Bawah
TKN Fanta Prabowo-Gibran, menilai sah-sah saja bila ada pihak beda pandangan atau tidak percaya survei
Survei terbaru CSIS elektabilitas Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berada di posisi ketiga.
Mahfud Tak Percaya Survei CSIS, TKN Prabowo-Gibran: Karena Lagi di Bawah
Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD yang mengaku tidak mempercayai hasil survei Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS).
Dalam survei terbaru CSIS, posisi pertama ditempati Prabowo-Gibran, Anies-Muhaimin di posisi kedua dan elektabilitas Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berada di posisi ketiga.
Komandan TKN Fanta Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan mengatakan, sah-sah saja bila ada pihak yang beda pandangan atau tidak percaya survei itu. Namun, hasil survei terbaru yang dikeluarkan CSIS dapat dipertanggungjawabkan secara metodologi.
"Jadi kita sih fokus saja dengan kerja-kerja kita. Alhamdulillah dari semua hasil survei kan tadi sudah dibahas 'samsul' ya, semakin sulit disusul gitu," kata Arief kepada wartawan, Jumat (29/12).
Arief menganggap CSIS sudah mumpuni dalam melakukan survei. Terlebih, di CSIS ada Philips J. Vermonte yang merupakan Ketua Umum Persepi periode 2019-2024. Sehingga, metodologi san sampel yang digunakan dalam survei sangat ketat.
"Jadi artinya kalau ada orang yang enggak percaya, mungkin enggak percaya semua hasil survei kali ya atau bisa jadi enggak percayanya itu karena surveinya di bawah, ya biasa lah. Kan untuk membesarkan hati pendukung itu tadi kalau ibaratnya orang itu kalau udah mau tenggelam, semua orang ditarik kan gitu," kata Arief.
"Nah ini juga sama kali, ingin, lagi ingin memperbaiki situasi psikologi tim yang sedang terpukul dengan hasil-hasil survei," sambungnya.
Arief justru menantikan bila kedepan ada pihak-pihak yang ke depan ingin bergabung ke barisannya. Dia berkata, TKN Prabowo-Gibran sangat terbuka menyambut.
"Kita di Tim Kampanye Nasional sangat terbuka. Kan buktinya kan banyak tuh dari partai-partai pendukung udah pada pindah dari mana," kata Arief.
"Jadi ya kita senang sekali ya kalau akhirnya kekuatan yang selama ini, apalagi kan beliau juga masih dalam kabinetnya Pak Jokowi ya, ya mungkin ingin bersama-sama Pak Prabowo dan Mas Gibran buat memenangkan kontestasi ini bersama-sama," ujarnya.
Survei CSIS
Lembaga survei Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS) merilis hasil survei terbarunya mengenai elektabilitas pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024. Hasilnya paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran teratas dengan angka 43,7 persen.
"Kemudian pasangan Prabowo-Gibran di angka 43,7 persen," kata Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes dalam paparannya, Rabu (27/12).
Adapun di urutan ke dua ada paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Pasangan AMIN Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di survei kita tingkat elektabilitasnya di angka 26,1 persen," ungkapnya.
Sementara paslon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud justru berada di urutan paling buncit dengan angka di bawah 20 persen.
"Pasangan Pak Ganjar-Pak Mahfud 19,4 persen," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, masih ada 6,4 persen responden yang masih merahasiakan pilihannya. Serta ada 4,5 persen responden yang tidak bersedia atau tidak menjawab.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 13-18 Desember 2023 dengan tatap muka. Survei memiliki 1300 responden dipilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei kurang lebih 2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menyatakan tak percaya dengan hasil survei terbaru Centre for Strategic and International Studies (CSIS), yang menempatkan elektabilitas dirinya bersama capres Ganjar Pranowo, berada di posisi buncit.
"Saya enggak percaya sama sekali," kata Mahfud, saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Kamis (28/12).
Alasan Mahfud tak percaya survei CSIS karena rekam jejak masa lalu. Menurut dia, CSIS pernah merilis hasil survei yang menyebut Joko Widodo (Jokowi) bakal kalah saat pilpres. Namun hal itu salah total.
"CSIS itu kan pernah meramal Pak Jokowi kalah. Dua minggu sebelum Pilpres sudah ada berita berdasar hasil survei CSIS, Jokowi game over, tapi salah total," ucapnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini tidak menjelaskan detail pada momen apa dan tahun berapa CSIS merilis survei kekalahan Jokowi.
Mahfud juga memastikan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Mahfud pun punya survei internal mereka sendiri.
"Enggak apa-apa, kita punya survei sendiri, [Survei CSIS] itu hanya untuk menekan psikologi saja, untuk nakut-nakuti orang," ucapnya.