Survei: Pemilih Gerindra dan PDIP kabur ke Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi
Survei terbaru dari Indonesia Strategic Institute (Instrat) menyebut bahwa pemilih partai pengusung Sudrajat-Syaikhu dan TB Hasanuddin-Anton Charliyan memiliki kecenderungan memberikan suara kepada pasangan lain di Pilgub Jabar.
Survei terbaru dari Indonesia Strategic Institute (Instrat) menyebut bahwa pemilih partai pengusung Sudrajat-Syaikhu dan TB Hasanuddin-Anton Charliyan memiliki kecenderungan memberikan suara kepada pasangan lain di Pilgub Jabar.
Sudrajat-Syaikhu diusung Gerindra, PKS dan PAN. TB Hasanuddin-Anton diusung PDIP.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dirawat dengan Rasa Melalui pengelolaan di Peternakan Lembur Pakuan, Dedi memberikan contoh bagaimana mengelola peternakan yang baik, pertanian organik sampai pada membangun sektor perikanan yang baik di pedesaan.
Dalam survei keempat terkait Pilgub Jabar 2018 ini terungkap, peta kekuatan pasangan calon gubernur-wakil gubernur (cagub-cawagub) Jabar belum tentu berbanding lurus dengan kekuatan partai politik (parpol) pilihan publik yang menjadi partai pengusung pasangan cahub-cawagub.
Dewan Pakar Instrat Sidrotun Naim mengungkapkan, ada enam partai yang mengusung kadernya di Pilgub Jabar 2018, yakni PPP (Uu Ruzhanul Ulum), PDIP (Tubagus Hasanudin), PKS (Ahmad Syaikhu), Gerindra (Sudrajat), Demokrat (Deddy Mizwar), dan Golkar (Deddy Mulyadi).
Dari partai itu, hanya PPP, Demokrat, dan Golkar yang pemilihnya mayoritas memilih pasangan cagub-cawagub yang diusung partai. Yakni 62 persen pemilih PPP memilih Rindu, 61,3 persen pemilih Golkar memilih Deddy-Dedi dan 40,4 persen pemilih Demokrat memilih Deddy-Dedi.
Namun, kader PDIP, PKS, dan Gerindra mayoritas pemilihnya justru memilih pasangan lain dimana 42,9 persen pemilih PDIP memilih Deddy-Dedi dan hanya 9,3 persen yang memilih Hasanah.
Sementara, sebanyak 33,7 persen pemilih PKS di antaranya memilih Deddy-Dedi dan hanya 30,7 persen yang memilih Asyik. Bahkan, hanya 11,6 persen pemilih Gerindra yang memilih Asyik, sedangkan 34,4 persen lainnya memilih Deddy-Dedi dan 36,2 persen memilih Rindu.
"Pasangan Hasanah dan Asyik diprediksi akan sangat berat menaikkan potensi elektabilitasnya dan bersaing kompetitif dengan pasangan Rindu dan Deddy-Dedi," katanya, di Bandung, Senin (14/5).
Ada sejumlah poin yang membuat fenomena itu terjadi. Yakni, keterkenalan dan reputasi baik figur paslon dinilai baik. Lalu, kerja tim pemenangan dalam menjaga loyalitas pemilih partai pengusung berjalan lancar.
Survei dilakukan 3-6 Mei 2018 dengan pengambilan data melalui wawancara terstruktur face-to-face kepada responden berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah jika kurang 17 tahun.
"Metodologi survei menggunakan multistage random sampling di 422 desa/kelurahan dari 333 kecamatan di 27 kabupaten/kota di Provinsi Jabar serta melibatkan 1.800 responden dengan margin of error 2,31 persen," pungkas Sidrotun.
(mdk/rnd)