Survei: Pemilih Rasional di Pilkada Sumbar Mencapai 46,5 persen
"Pemilih rasional pada segmen ini menentukan pilihan politiknya atas dasar pertimbangan prestasi, integritas, kapasitas, kompetensi dan akseptabilitas,"
Survei yang dilakukan Voxpol Center Research and Consulting pada 2-12 November 2020 menunjukkan proporsi pemilih rasional di Sumatera Barat terbilang cukup tinggi yakni sebesar 46,5 persen pada Pilkada Sumbar mendatang.
"Pemilih rasional pada segmen ini menentukan pilihan politiknya atas dasar pertimbangan prestasi, integritas, kapasitas, kompetensi dan akseptabilitas," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago dilansir Antara, Minggu (22/11).
-
Apa tujuan utama gerakan Paderi di Sumatra Barat? Pria yang memiliki tubuh kecil dan kurus ini memantik adanya gerakan untuk memberantas seluruh budaya yang dianggap tidak ada kaitannya bahkan bertolak belakang dengan ajaran Islam, khususnya di Sumatra.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa yang terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
-
Apa yang mengancam warga Pesisir di Padang? Dampak abrasi di Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kian nyata. Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang menjadi ancaman serius akibat abrasi yang terus terjadi, paling parah dirasakan warga sejak enam tahun terakhir.
Oleh karena itu, lanjut dia, rekam jejak kandidat menjadi preferensi dasar pertimbangan yang sangat penting memutuskan pilihan politik. Pangi menyebutkan, hal ini berangkat dari asumsi pemilih tak ubahnya konsumen yang selalu berperilaku memaksimalkan manfaat yang didapatkan (utility maximation) dari setiap proses transaksi.
Model ini menjelaskan bahwa proyeksi masa depan dan evaluasi atas rekam jejak prestasi kandidat menjadi kata kunci pemilih dalam memutuskan pilihan politiknya, ujarnya dalam keterangan tertulisnya.
"Kandidat yang berprestasi menjadi pilihan paling objektif di segmen ini, janji politik yang sifatnya wacana dan sebatas angan-angan dan baru akan sangat tidak relevan mempengaruhi pemilih yang rasional, pemilih lebih percaya bukti kerja nyata ketimbang janji politik," papar Pangi.
Sejalan dengan temuan riset Voxpol Center, lanjut Pangi bahwa pasangan Mahyeldi-Audy pemimpin yang paling layak dan berkemampuan memimpin Sumatera Barat.
Kepala daerah yang punya segudang prestasi yang sudah diakui oleh berbagai pihak, dibuktikan lewat berbagai macam penghargaan yang diraih selama menjabat sebagai Walikota Padang.
Pada konteks akseptabilitas, Voxpol Center mencoba melakukan simulasikan pertanyaan dalam bentuk kuesioner siapakah calon gubernur/wakil gubernur yang paling layak dan berkemampuan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat 2020-2025?
Dalam temuan survei Voxpol Center menunjukkan bahwa pasangan Mahyeldi-Audy yang dinggap pemilih paling layak dan berkemampuan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat dengan perolehan presentasi sebesar 61, 9 persen setuju, sebesar 17,8 tidak setuju, tidak tahu tidak jawab sebesar 20,4 persen.
Pasangan Mulyadi-Ali Mukhni sebesar 59,4 persen setuju berkemampuan dan layak, tidak setuju dan tidak layak dengan perolehan 22,1 persen, sementara tidak tahu tidak jawab sebesar 20,3 persen.
Selanjutnya pasangan Nasrul Abit-Indra Catri dengan perolehan sebesar 54,1 persen setuju layak berkemampuan, 26 persen tidak setuju berkemampuan, tidak tahu tidak jawab sebesar 19,9 persen.
Sementara pasangan Fakhrizal-Genius sebesar 43,1 persen setuju, tidak setuju dan tidak layak sebesar 32,8 persen, sementara tidak tahu tidak jawab sebesar 24,3 persen.
"Dengan demikian, prestasi dan penghargaan punya korelasi linear/sejalan dengan indikator penilaian masyarakat soal konteks siapa yang paling layak dan berkemampuan menjadi Gubernur Sumatera Barat 2020-2025," tuturnya.
Dengan demikian pemilih Sumatera Barat terkenal dari pemilu ke pemilu, presentase pemilih rasionalnya sangat lah tinggi. Hal ini tentu saja akan menguntungkan calon kepala daerah yang punya banyak prestasi dan penghargaan.
Survei Voxpol Center tersebut menggunakan metode multistage random sampling dengan 800 responden. Margin of error sebesar kurang lebih 3,47 persen. Level of confidence sebesar 95 persen. Quality control 20 persen. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Baca juga:
Dukung Mahyeldi-Audy di Pilkada Sumbar, Penjual Lontong Jalan Kaki Padang-Bukittinggi
Bertambah Lebih dari 27.837, Jumlah Pemilih Pilkada Sumbar Jadi 3,7 juta
ASN di Padang Gunakan NSP Lagu Cagub Sumbar, Bawaslu Tunggu Laporan Masyarakat
DPRD Ingatkan ASN Tak Berpihak ke Paslon di Pilkada Sumbar
Gubernur Sumbar Lantik 8 Pjs Bupati dan Wali kota