Survei Poltracking sebut Jokowi belum aman sebagai petahana
Meski elektabilitas Jokowi terlihat cukup tinggi, namun menurut Hanta, mantan Gubernur DKI ini belum aman. Sebab sebagai petahana agar aman elektabilitasnya harus mencapai angka 60 persen.
Hasil Survei Poltracking menunjukkan figur Joko Widodo dan Prabowo Subianto masih kuat sebagai calon presiden pada Pilpres 2019. Pada skema head-to-head, elektabilitas Jokowi jauh lebih unggul dibandingkan Prabowo. Jokowi mencapai angka 57,6 persen dan Prabowo hanya 33,7 persen.
Survei dilaksanakan dalam jangka waktu dari 27 Januari sampai 3 Februari 2018. Sampel diambil 1.200 responden dengan margin error 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan wawancara tatap muka.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Prabowo Subianto mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi? Saat ini, Prabowo menjabat Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda mengatakan, hasil tersebut tidak berbeda jauh dengan survei Poltracking sebelumnya. Meski, ada tren kenaikan elektabilitas antara Jokowi dan Prabowo.
"Trend dan gap elektabilitas kedua figur ini juga tidak terlalu berbeda dengan survei Poltracking sebelumnya (November 2017), yaitu berjarak antara 20-25 persen dengan elektabilitas Prabowo berkisar di angka 20-33 persen dan elektabilitas Jokowi berkisar di angka 45-57 persen," ujarnya di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Minggu (18/2).
Pada simulasi 5 nama, Jokowi dan Prabowo disandingkan dengan nama tokoh yang tengah naik daun, seperti Gubernur DKI Anies Baswedan, mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Direktur Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Namun, ketiga nama tersebut belum mampu menyaingi elektabilitas Jokowi dan Prabowo, dengan secara urutan mencapai 2,8 persen, 2,3 persen dan 2,1 persen. Sementara Jokowi dan Prabowo teratas dengan 55,9 persen dan 29,9 persen.
Meski elektabilitas Jokowi terlihat cukup tinggi, namun menurut Hanta, mantan Gubernur DKI ini belum aman. Sebab sebagai petahana agar aman elektabilitasnya harus mencapai angka 60 persen.
"Jokowi capres terkuat tetapi masih belum aman sebagai capres inkamben karena elektabilitasnya masih di bawah 60 persen," pungkasnya.
(mdk/fik)