Survei SMRC: Elektabilitas capres dari ketua umum partai mandek
Secara umum nama ketua partai politik peserta pemilu belum mampu meyakinkan pemilih.
Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas calon presiden (Capres) dari ketua umum (Ketum) partai politik peserta Pemilu. Hasilnya, para ketua umum partai ternyata elektabilitasnya mandek.
Direktur Riset SMRC, Djayadi Hanan mengatakan, elektabilitas Ketum dalam Pemilu nanti mengalami stagnan. Bahkan salah satu kandidat mengalami penurunan.
"Sebagian besar rakyat atau pemilih belum mau memberikan mandat kepada para empat kandidat ini. Yakni Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri , Ketum Golkar Aburizal Bakrie , Prabowo Subianto , Ketum Partai Hanura Wiranto mengalami stagnan. Bahkan popularitas Megawati mengalami penurunan," kata Djayadi dalam diskusi "Tren Dukungan Pada Calon Presiden Ketua Partai" di Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta, Rabu (29/1).
Djayadi menambahkan, secara umum nama ketua partai politik peserta pemilu belum mampu meyakinkan pemilih. Secara elektabilitas dukungan kepada mereka stagnan.
"Bahkan kalau rakyat diberi daftar nama tetap saja stagnan di bawah 40 persen hanya 35 persen," ujarnya.
Survei ini menggunakan sampel 1.220 responden. Berdasarkan jumlah sampel ini, margin of error 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/ kelurahan yang terdiri hanya 10 responden.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan aecara random sebesar 20 persen. Waktu wawancara lapangan 19-27 Desember 2013.
Berikut hasil survei SMRC terhadap capres dari ketua umum partai:
1. Capres Golkar Aburizal Bakrie atau Ical pada Desember 2012 dukungan kepadanya mencapai 9 persen. Setahun kemudian tidak ada kenaikan secara signifikan, hanya 10 persen.
2. Sama halnya dengan Ical, setahun kemudian dukungan kepada Capres Gerindra, Prabowo Subianto turun menjadi 11 persen. Padahal pada Desember 2012 elektabilitas Prabowo mencapai 12 persen.
3. Sementara Capres Hanura, Wiranto pada Desember 2012 dukungan kepadanya mencapai 3 persen. Setahun kemudian naik sedikit menjadi 6 persen.
4. Sedangkan Capres PDIP , Megawati Soekarnoputri mengalami penurunan , di mana dukungan pada Mega Desember 2012 mencapai 13 persen, setahun kemudian turun menjadi 8 persen.
Baca juga:
Jokowi kangkangi para capres dari ketum partai
Survei SMRC: Elektabilitas capres dari ketua umum partai mandek
Lembaga survei yang ngaco bisa dipidanakan
Lembaga survei abal-abal bisa kena sanksi pidana
PDIP: Survei bisa jadi industri besar
-
Kenapa FAPTI melakukan survei pilpres? FAPTI memandang penting untuk melakukan survei, guna memberikan gambaran kepada alumni perguruan tinggi terkait pilihan dan jenis isu yang dianggap penting oleh masyarakat. “Sehingga, para alumni dapat lebih bisa berkontribusi dalam hajatan nasional lima tahunan yang penting ini,” pungkasnya.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pengawasan Pemilu? Dari penegak hukum hingga organisasi masyarakat sipil, setiap aktor memiliki tanggung jawabnya sendiri dalam menjaga kelancaran dan keabsahan proses pemilu.
-
Kapan survei SMRC untuk Pilgub Sulteng 2024 dilakukan? Jika Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah diadakan ketika survei dilakukan (6-18 Mei 2024) dan yang maju ada tiga pasangan, yakni Ahmad M Ali - Abdul Karim Aljufri vs Anwar Hafid - Reny A Lamadjido vs Rusdy Mastura - Mohamad Irwan Lapatta.
-
Bagaimana cara SMRC menentukan sampel untuk survei Pilgub Sulteng 2024? Sampel sebanyak 2420 responden dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah proporsional dari populasi tersebut.
-
Kapan survei Litbang Kompas tentang citra Polri dilakukan? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Siapa yang akan membentuk tim investigasi untuk mengumpulkan data dugaan kecurangan Pilpres 2024? Alasannya, Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud akan membentuk tim investigasi untuk mengumpulkan data dugaan kecurangan Pilpres 2024.