Survei: Warga ingin calon gubernur DKI yang tegas ketimbang agamis
Namun sebanyak 48 persen responden menginginkan gubernur berlatar belakang Islam.
Dalam menentukan calon gubernur, warga DKI Jakarta tidak terlalu mementingkan sosok yang agamis. Kriteria utama warga ibu kota dalam memilih cagub adalah sosok yang tegas dalam memimpin.
"Kriteria utama masyarakat DKI Jakarta dalam memilih gubernur antara lain, tegas (33%), bersih dari korupsi (27%), merakyat (22%), berani (6%), dan agamis (3,8%)," kata Peneliti Populi Center Nona Evita saat memaparkan hasil survei Populi Center, Senin (22/2).
Dia menjelaskan, walaupun kriteria agamis hanya 3 persen, namun latar belakang agama masih menjadi pertimbangan. Sebanyak 48 persen responden menginginkan gubernur berlatar belakang Islam.
"Responden yang menginginkan kristen sebanyak 3 persen, tidak mempertimbangkan agama 48 persen, dan tidak menjawab 0,5 persen," jelas dia.
Sementara itu, dari latar belakang etnis, 73 responden tidak terlalu mempertimbangkan, 11 persen menginginkan pemimpin DKI berasal dari etnis Betawi, 9 persen etnis Jawa, 1,0 persen etnis Sunda, dan 2,5 persen etnis Tionghoa.
"Bahkan, 65 persen responden tidak keberatan etnis Tionghoa memimpin kembali Jakarta. Hanya 28 persen yang keberatan dipimpin etnis Tionghoa," tutur dia.
Survei Populi Center sendiri dilakukan terhadap 400 responden pada tanggal 13-17 Februari 2016. Sample diambil secara acak dengan margin of error kurang lebih 5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga:
Dua tahun kerja bareng, Djarot sebut Ahok banyak kelebihan
Wagub DKI Djarot: Bekerja dengan Ahok pasti cocok
Ahok sebut Yusril yang ngebet jadi presiden
Ahok: Kalau PDIP izinkan, saya maju dengan Pak Djarot
Ahok tak yakin PDIP bakal mengusungnya di Pilgub DKI 2017
Partai Demokrat: Kalau santun Ahok bisa kami usung di Pilgub DKI
PPP buka peluang koalisi dengan PKS di Pilgub DKI
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada Jateng berdasarkan survei LSI? Survei LSI: Kaesang Unggul di Pilkada Jateng Berkat Pengaruh Presiden Jokowi Djayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
-
Kenapa FAPTI melakukan survei pilpres? FAPTI memandang penting untuk melakukan survei, guna memberikan gambaran kepada alumni perguruan tinggi terkait pilihan dan jenis isu yang dianggap penting oleh masyarakat. “Sehingga, para alumni dapat lebih bisa berkontribusi dalam hajatan nasional lima tahunan yang penting ini,” pungkasnya.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Mengapa hasil quick count Pilkada DKI 2017 sangat penting? Hasil quick count tersebut menjadi perhatian utama, karena sering kali memberikan indikasi kuat mengenai hasil akhir sebelum perhitungan resmi diumumkan oleh KPU.
-
Kapan survei Litbang Kompas tentang citra Polri dilakukan? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.