Survei Y-Publica sebut tingkat kepuasan masyarakat pada pemerintahan Jokowi stagnan
"Ini berkaitan dengan gencarnya narasi yang dibuat oleh kubu oposisi untuk menyerang kelemahan pemerintah di sektor-sektor tersebut," kata Rudi saat rilis survei di Bakoel Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (5/11).
Direktur Eksekutif Survei Y-Publica, Rudi Hartono, memaparkan tingkat kepuasan masyarakat pada pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla saat ini sebanyak 72,2 persen. Namun angka tersebut dinilai cenderung stagnan ketimbang pada Mei 2018 mencapai 72,5 persen dan Agustus 2018 tingkat kepuasannya mencapai 72,9 persen.
Angka 70 persen lebih tersebut didapatkan Jokowi dari hasil pembangunan infrastruktur, pemberantasan korupsi, pendidikan dan hubungan luar negeri.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
Meski demikian, lanjut Rudi, tingkat apresiasi publik menurun pada pemerintahan Jokowi dalam penegakan hukum, soal kesehatan, perlindungan HAM, penyediaan lapangan kerja, hingga kebutuhan pasar. Ini yang membuat survei Jokowi cenderung stagnan.
"Ini berkaitan dengan gencarnya narasi yang dibuat oleh kubu oposisi untuk menyerang kelemahan pemerintah di sektor-sektor tersebut," kata Rudi saat rilis survei di Bakoel Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (5/11).
Survei Y-Publica menunjukkan, ada dua bidang yang mendapat apresiasi publik di bawah 50 persen, yakni penciptaan lapangan kerja yakni 45,6 persen dan pemenuhan kebutuhan dasar 45,8 persen.
"Dua bidang ini benar-benar digarap oleh oposisi untuk menciptakan narasi yang memperlihatkan kelemahan pemerintah dalam mengurus persoalan ekonomi," ujarnya.
Oleh karenanya, Rudi mengingatkan kubu Jokowi-Ma'ruf agar tidak sekadar menangkis serangan narasi narasi yang diciptakan oleh oposisi, melainkan menciptakan narasi baru.
"Seharusnya, ketika kubu Jokowi-Ma'ruf bicara politik optimisme, itu dibarengi dengan narasi tentang kerja besar yang akan dilakukan Jokowi pada periode kedua jabatannya," imbuh Rudi.
Survei Y-Publica tersebut dilakukan pada tanggal 10-20 Oktober 2018. Jumlah sampel sebanyak 1200 responden dengan teknik survei multistage random sampling mewakili 34 provinsi di Indonesia. Margin of Error (MoE) pada survei tersebut adalah 2,98% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Baca juga:
Perang jubir milenial
Ma'ruf Amin soal mobil Esemka: Bisa diundur atau dibatalkan tergantung pabrikannya
Didukung dinasti Tubagus Chasan Sochi, Jokowi pede menang di Banten
Jokowi: Menghadapi incumben memang berat
Jokowi senam bersama warga Tangerang saat peringati Hari Kesehatan Nasional
Pakai jaket merah, begini gaya Jokowi tunggangi motor baru keliling Tangerang
Ma'ruf Amin dan Erick Thohir akan resmikan Rumah Aspirasi Rakyat #01 hari ini