Tabloid Obor Rakyat, awalnya untuk dongkrak Hatta Rajasa
Sejak awal Obor Rakyat sebagai media politik partisan, dikelola wartawan-wartawan oportunis, dan disokong pebisnis.
Penerbitan tabloid Obor Rakyat yang mendiskreditkan calon presiden (capres) Joko Widodo ( Jokowi ) awalnya untuk menaikkan popularitas Hatta Rajasa saat mantan Menteri Perekonomian itu masih duduk di kabinet. Demikian laporan investigasi harian Media Indonesia, Senin 30 Juni 2014.
Menurut sumber Media Indonesia, tabloid itu sepenuhnya didanai pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid. Tidak hanya membiayai Obor Rakyat, Riza yang di Singapura dikenal dengan sebutan Gasoline Godfather juga membiayai tim sukses calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu itu. Kedekatannya dengan Hatta semakin mengental ketika Menteri Perekonomian itu duduk di kabinet.
"Riza jugalah yang menggelontorkan puluhan miliar rupiah untuk membeli Rumah Polonia di Jalan Cipinang Cempedak I Nomor 29, Otista, Jakarta Timur. Rumah itu kini menjadi markas tim pemenangan pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta," kata tim sukses Hatta di Jakarta, Jumat malam 27 Juni 2014.
Di rumah itu, lanjutnya, Riza mendirikan media center yang dipimpin Muchlis Hasyim.
Saat dihubungi secara terpisah, sumber Media Indonesia yang lain, GS, asal Gunung Sugih Lampung Tengah, juga mengakui Obor Rakyat sejak awal direncanakan sebagai media politik partisan yang dikelola wartawan-wartawan oportunis dan disokong pebisnis.
"Jadi, ada simbiosis mutalisme antara pebisnis, politisi dan jurnalis. Konsep media partisan itu ditawarkan Setiyardi kepada Muchlis untuk kepentingan politik Hatta. Ia datang ke Muchlis karena sangat dekat dengan Hatta," ujar GS di Pasific Place.
Pada Maret lalu, tambah GS, Muchlis pernah membahas penerbitan media partisan itu bersama Setiyardi dan seorang jurnalis senior lain, di kantornya di Jalan Rimba. Semula konsep tabloid itu ditawarkan agar digarap jurnalis senior tersebut, tetapi tidak jadi.
Saat dimintai konfirmasi, Muchlis membantah ada hubungan dirinya dengan Riza. "Enggak ada itu urusannya dengan pak Riza. Setiyardi (Budiono, Pemred Obor Rakyat) sudah omong soal pendanaan itu," cetus pendiri portal Inilah.com tersebut, kemarin.
Setiyardi, lanjut Muchlis, sudah memenuhi panggilan Polri pada Senin, 23 Juni 2014. Terkait dengan mangkirnya Darmawan Sepriyossa, penulis tabloid tersebut, dari pemeriksaan Mabes Polri, Muchlis mengatakan yang bersangkutan berkomitmen kepadanya untuk datang datang dalam pemeriksaan Bareskrim Mabes Polri, hari ini Senin 30 Juni 2014.
"Terserahlah kamu mau tulis apa. Itu kan sedang ditangani polisi," ucapnya.
Di sisi lain, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny F Sompie mengatakan masih mengecek keberadaan Darmawan. Pihaknya mengetahui editor itu sedang umrah justru dari pemberitaan media massa. "Kita persiapkan surat panggilan berikutnya," ujar Ronny.
Di sisi lain, Hatta Rajasa membantah tudingan bahwa dirinya mendanai Obor Rakyat dengan tujuan melakukan kampanye hitam terhadap saingannya, Jokowi - JK .
"Wah itu memfitnah saya," ujar Hatta ketika dimintai konfirmasi sebelum acara debat cawapres, di Bidakara, semalam. (skj)