Tak Mampu Beli Sepatu dan Nyeker ke Sekolah, Anak Pegawai Rendahan Ini Sekarang Jadi Calon Wakil Presiden
Di desa tempatnya tinggal, profesi yang tergolong hebat adalah Guru Agama.
Ayahnya cuma berharap dia jadi guru ngaji.
Tak Mampu Beli Sepatu dan Nyeker ke Sekolah, Anak Pegawai Rendahan Ini Sekarang Jadi Calon Wakil Presiden
Tak Mampu Beli Sepatu dan Nyeker ke Sekolah, Anak Pegawai Rendahan Ini Sekarang Jadi Calon Wakil Presiden
Lahir dari keluarga miskin di kawasan timur Pulau Jawa membuat anak keempat ini harus bermental baja. Ayahnya seorang pegawai rendahan di desa kecil dan ibundanya seorang ibu rumah tangga.
Hal itu membuat ayahnya tak berani bermimpi tinggi atas cita-cita anaknya. Satu hal yang selalu ditanamkan ayahnya, agama Islam paling utama. Ayahnya cuma ingin anaknya jadi Guru Agama Islam.
- Bawa Sajam, Sembilan Anak Sekolah di Tangerang Ditangkap karena Ketahuan Mau Tawuran
- Presiden Ini Dulu Uangnya Pas-pasan, Sang Istri Jualan Kacang Goreng dan Es Lilin agar Empat Putrinya Bisa Sekolah
- Sejak SMP Jadi Tulang Punggung Keluarga karena Miskin, Ini Potret Masa Sekolah Ganjar Pranowo
- Guru Diketapel Hingga Buta, Polisi Buru Pelaku Sampai Dapat!
Di desa tempatnya tinggal, profesi yang tergolong hebat adalah Guru Agama.
Nyeker ke Sekolah
Sebelum masuk sekolah dasar, ayahnya selalu menyuruh untuk mengaji di surau. Maka tak heran saat masuk sekolah dasar, dia sudah lancar mengaji.
Namun, keterbatasan biaya membuatnya harus rela tak pakai sepatu alias nyeker ke sekolah. Guru sekolahnya maklum ada salah satu muridnya itu yang nyeker.
Meski berpenampilan kurang layak ke sekolah, namun dia termasuk anak yang pintar di sekolahnya.
Prestasi yang ditorehkan membuatnya dapat beasiswa saat masuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Bahkan Negara memberinya beasiswa dari S1 hingga S3.
Untuk meraih beasiswa itu, perjuangannya tak kalah hebat. Sadar berasal dari keluarga miskin, dia menyewa indekos sederhana dengan lantai masih tanah dan lampu yang seadanya.
merdeka.com
Tapi tak menyurutkan dirinya untuk menempuh pendidikan tinggi demi membanggakan ayah dan ibunya. Dia belajar dengan menumpang di kuburan Cina dekat indekosnya.
"Kuburan Cina lebih mewah dari indekos saya, lampu penerangan bagus dan tidur lebih enak di kuburan Cina dibanding di indekos,"
katanya dikutip dari berbagai sumber.
Sekarang jerih payahnya berbuah manis, dia dikenal sebagai 'Pendekar Hukum' karena keahliannya di bidang hukum dan berpihak pada rakyat kecil. Bahkan, salah satu Presiden Indonesia menjulukinya 'Peluru yang Tak Bisa Dikendalikan'.
Anak dari pegawai rendahan itu bernama Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P. atau biasa disapa Mahfud MD. Mahfud MD kini dipilih oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai Calon Wakil Presiden yang akan mendampingi Capres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Mahfud berterima kasih atas kepercayaan semua pihak, terutama PDIP dan partai koalisi untuk mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Dia mengungkapkan tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk bisa menjadi cawapres Ganjar.
"Saya masuk ke situ menjadi cawapres disetujui oleh partai koalisi, tidak mengeluarkan uang sepeserpun. Kan dulu ramai isunya 'Wah ndak bisa, ndak punya uang nggak bisa jadi cawapres, harus nyetor ke pimpinan partai'. Ini sepeserpun sungguh tidak," kata Mahfud di Gedung Kemenko Polhukam, Rabu (18/10).
Menurut Megawati, Mahfud MD merupakan sosok yang memiliki pengalaman yang lengkap, pernah di lembaga legislatif, eksektutif, dan yudikatif.
"Pak Mahfud dikenal rakyat sebagai pendekar hukum dan pembela wong cilik," kata Megawati.