Tak mau kalah, Hanura klaim ada 'HT Effect'
"Dengan bergabungnya HT, Hanura naik terus. Kita lihat 2009, haya 3,7 persen sekarang bisa naik 5,4 persen."
Partai Hanura tak mau kalah dengan popularitas yang dimiliki calon presiden PDI Perjuangan yakni Joko Widodo alias Jokowi. Partai yang digawangi oleh Wiranto tersebut klaim mempunyai Hary Tanoesoedibjo alias HT yang tak kalah populer dengan Jokowi.
"Dengan bergabungnya HT, Hanura naik terus. Kita lihat 2009, haya 3,7 persen sekarang bisa naik 5,4 persen. Ini peningkatan luar biasa. Memang ketika HT gabung ada HT Effect," ujar Ketua DPP Hanura Saleh Husein, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/4).
Meski memperoleh peningkatan suara, Hanura masih menghadapi kendala yakni pencalonan presiden dan wakil presiden. Sesuai UU Pilpres, parpol atau gabungan parpol harus memiliki minimal 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara untuk bisa mengusung pasangan capres-cawapres.
"Tentu nggak bisa maju sendiri dan harus koalisi kalau nggak mungkin mempertahankan yang ada ya tentu kita kembalikan ke Pak Wiranto," ucapnya.
Di tempat yang sama, Direktur Riset Indo Barometer M Qodari menuturkan dengan adanya 'HT Effect', Hanura mempunyai pekerjaan rumah besar, yakni serangan darat ke masyarakat.
"Konteks HT ada kekuatan media, tapi politik tak hanya serangan udara tapi ada serangan darat. PR Hanura jadi kelihatan harus ada serangan darat karena udara sudah habis-habisan," pungkas Qodari.