Tancap gas dan optimisme Golkar pada Jokowi
Tancap gas dan optimisme Golkar pada Jokowi. Partai Golkar yang pertama kali menyatakan diri sebagai pendukung Presiden Joko Widodo memimpin Indonesia dua periode. Golkar menegaskan akan kembali mendukung Jokowi pada Pemilu Presiden tahun 2019 mendatang.
Partai Golkar yang pertama kali menyatakan diri sebagai pendukung Presiden Joko Widodo memimpin Indonesia dua periode. Golkar menegaskan akan kembali mendukung Jokowi pada Pemilu Presiden tahun 2019 mendatang.
Sejak 2016 lalu, Golkar telah tancap gas deklarasi dukung Jokowi. Setelah itu, partai-partai pendukung pemerintah seperti NasDem, PPP, Hanura menyusul keputusan dukung Jokowi di 2019. Sementara partai Jokowi sendiri, yakni PDIP belum memutuskan apa-apa terkait Pilpres 2019.
Golkar juga telah memerintahkan seluruh kader di daerah untuk memasang foto Jokowi di setiap alat peraga untuk mulai sosialisasi. Teknik ini diyakini mampu merebut hati rakyat pada 2019 nanti. Baik itu untuk Golkar maupun Jokowi sendiri.
Bahkan, Golkar memiliki optimisme yang tinggi pada Jokowi di 2019. Dia yakin, Jokowi akan menang satu putaran pada Pilpres 2019 dengan meraih perolehan suara lebih dari 50 persen.
"Kita pastikan kehadiran Partai Golkar sebagai pendukung Jokowi pada pemilu 2019 akan capai hasil spektakuler minimal lebih dari 65 persen," ujar Sekjen Golkar Idrus Marham di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Minggu (27/8).
Peta politik nasional baru mengerucut pada dua kandidat kuat Pilpres 2019. Layaknya 2014 lalu, yang baru terlihat hanya incumbent Jokowi dan Prabowo Subianto.
Partai Gerindra sendiri telah jauh hari menegaskan akan kembali mengusung Prabowo di 2019 nanti. Namun, beda dengan Jokowi, Prabowo baru mendapatkan dukungan dari partainya sendiri.
Sementara partai sisanya, seperti PDIP, Demokrat, PKB, PAN dan PKS belum menentukan sikap politik di 2019. Kelima partai ini sepakat, belum waktunya untuk membahas siapa calon yang akan diusung pada tahun politik nanti.
Idrus Marham mengatakan, partainya konsisten mendukung Jokowi untuk maju di Pilpres 2019. Dia bahkan sesumbar akan membuat Jokowi menang secara spektakuler.
"Kehadiran Golkar akan memenangkan Jokowi lebih dari 65 persen siapapun lawannya. Jadi Golkar tidak lagi berbicara mendukung atau tidak, tapi sudah pada posisi langkah-langkah apa yang harus dilakukan sehingga kemenangan Jokowi spektakuler. Kehadiran Golkar memberi nilai tambah kemenangan Jokowi 65 persen," ujarnya.
Idrus juga mengungkapkan, jika target 65 persen itu dihitung secara nasional. Sayangnya, Idrus enggan mengungkapkan lebih lanjut pertimbangan dari adanya target itu.
"Semuanya kan secara nasional. Kita bicara pileg, pilpres itu kan harus merata berapa persen dimenangkan di beberapa daerah," pungkasnya.
Sementara untuk posisi calon wakil presiden. Belum banyak nama yang bermunculan. Sempat santer diungkap NasDem yakni sosok Panglima TNI Gatot Nurmantyo sebagai pendamping Jokowi kelak.
Gatot sendiri sudah berkomentar tentang ini. Dia menolak dikaitkan dengan hajat politik, sebab saat ini dirinya menjabat sebagai Panglima TNI.
Baca juga:
Tak mau buru-buru bahas pencapresan, Zulkifli berdalih urus rakyat dulu
Mendagri sebut parpol koalisi berebut usung cawapres buat Jokowi di 2019
Gerindra puji PAN capreskan Zulkifli, beri alternatif buat rakyat
PAN pastikan dukung pemerintahan Jokowi-JK meski capreskan Zulkifli
Hanura sebut Agus Yudhoyono terlalu dini jika maju Pilpres 2019
DPR usulkan e-KTP digunakan di Pilkada 2018 dan Pemilu 2019
Malu tapi mau Zulkifli Hasan didorong jadi Capres 2019
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.