Tanggapi NasDem & PKB Dukung Prabowo, Zulhas Ungkit Cap Pengkhianat
Zulhas menganggap hal ini sebagai pendidikan politik
Zulhas menganggap hal ini sebagai pendidikan politik
- Cerita Zulhas 25 Tahun Berkarir Politik, Akhirnya Kesampaian Jadi Menko Pangan
- Sosok Eks Kondektur dan Sopir Angkot Ini Kariernya Enggak Main-main, Calon Menteri Prabowo & Ketum Partai
- Ikut Prabowo, Zulhas Tegaskan PAN Tetap Dukung Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan di Pilgub Jabar
- VIDEO: Politisi PDIP Keras Depan Nadiem "Beri Ruang Banding UKT Yang Tak Sanggup Bayar!"
Tanggapi NasDem & PKB Dukung Prabowo, Zulhas Ungkit Cap Pengkhianat
Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hasan menilai positif jika partai NasDem dan PKB bergabung koalisi untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Zulhas menilai hal itu sebagai langkah politik yang wajar.
"Kita biasa saja itu, kalau sudah kelar Pemilu ya sudah, dan itu memberi pelajaran kepada masyarakat ya,"
kata Zulhas kepada wartawan di Jakarta Utara, Sabtu (4/5).
merdeka.com
Zulhas lalu mengungkit pernah dicap pengkhianat.
Kala itu, ia mendukung Prabowo pada Pilpres 2019 namun di tengah jalan justru bergabung ke pemerintahan Jokowi-M'aruf.
"Dulu saya dukung Prabowo katanya anu, pengkhianat, murtad, gitu. Ada tuh yang ngomong begitu, tapi kan sekarang yang dukung itu gabung," kata Zulhas.
"Ya pokoknya (yang sudah) gabung aja. Jadi politik biasa gitu. Oleh karena itu, saya meminta masyarakat berpolitik itu biasa aja jangan baperan, ya, kan. Dulu saya kan dukung Pak Prabowo, gabung Pak Jokowi, gitu. Sekarang yang dukung yang lain gabung sama Pak Prabowo, kan biasa aja gitu,"
kata Zulhas.
merdeka.com
Lebih lanjut, Zulhas menganggap hal ini sebagai pendidikan politik bahwa perbedaan di pilpres tidak perlu sampai bermusuhan dan membawa perasaan.
"Jadi ini juga kan memberikan pendidikan kepada masyarakat bahwa memilih pilpres itu jangan sampai terus bawa hati, sampai sakit, sampai musuhan, sampai mengatakan orang murtad segala. Biasa aja," kata Zulhas.