Tawaran ke Tanah Suci dari Ahok saat kampanye
Tawaran ke Tanah Suci dari Ahok saat kampanye. Ahok belakangan tengah memakai strategi yang dinamakan kampanye senyap. Melalui cara ini, dia mendatangi warga tanpa banyak membawa media. Target Ahok mendatangi para warga tengah sakit hingga lanjut usia di Jakarta. Setelah itu, Ahok menawarkan untuk pergi ke Tanah Suci.
Status terdakwa kasus penistaan agama masih melekat pada diri Basuki T Purnama alias Ahok. Perannya sebagai calon gubernur DKI Jakarta tetap harus dijalankan. Sulit baginya menghindar. Namun, tim pemenangan dan dirinya punya jurus jitu. Mereka menawarkan banyak warga, khususnya muslim, untuk pergi ke Tanah Suci.
Ahok belakangan tengah memakai strategi yang dinamakan kampanye senyap. Melalui cara ini, dia mendatangi warga tanpa banyak membawa media. Target Ahok mendatangi para warga tengah sakit hingga lanjut usia di Jakarta. Setelah itu, dia akan menawarkan warga tersebut untuk pergi ke Tanah Suci bila masih sehat. Penawarannya bisa pergi haji dan umrah.
Tawaran Ahok salah satunya ketika mengunjungi Jaman (75), warga Jalan Perdamaian, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara. Dia sudah lima tahun menderita stroke.
Dalam kunjungannya kali ini, mantan Bupati Belitung Timur itu didampingi beberapa perawat di Puskesmas Koja. Selain menyinggung program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati, dia juga meminta mereka untuk mengajari Jaman berjalan.
"Jakarta Utara ini banyak yang sakit, makanya saya kunjungi," kata Ahok.
Ahok juga sempat menanyakan apakah Jaman sudah menunaikan ibadah umrah atau tidak. Mendengar pertanyaan tersebut, tangis Jaman pecah sambil mengaku belum pernah haji ataupun umrah selama hidupnya.
"Pak yang penting hatinya senang terus ya. Bapak sudah naik haji belum?" ujar Ahok.
Karena Jaman belum pernah menunaikan salah satu rukun Islam, Ahok meminta ajudannya mencatat data diri Jaman. Sambil tersenyum, bapak tiga orang anak itu berpesan agar Jaman tetap bahagia walaupun tengah sakit. Usai bertemu Ahok, Jaman mengaku tidak menyangka jika calon petahana itu akan mampir ke rumahnya.
"Terharu, enggak bisa ngomong lagi. Senang Pak Ahok bisa ke sini," ungkap Jarman.
Tak cuma Jaman, Ahok juga menawatkan pergi ke Tanah Suci kepada Abdul Gani (77), warga Clincing, Jakarta Utara. Sama seperti Jaman, Gani juga tengah menderita sakit stroke. Penawaran untuk pergi ke Tanah Suci dibenarkan istri Gani, Siti Hadijah (70).
"Pak Ahok bilang, Ibu sudah haji belum, belum pak, ibu mau umrah nggak? Alhamdulillah mau dicatat nama saya oleh ajudannya," ungkap Hadijah.
Tak hanya menawarkan umrah, Ahok juga menjanjikan kediaman Gani terlihat kurang terawat untuk diberi bantuan renovasi. "Masalah rumah rusak perbaiki, anak-anak juga dijamin KJP semua," terang Siti.
Cara kampanye Ahok sangat didukung tim pemenangannya. Anggota tim pemenangan Ahok- Djarot Saiful Hidayat, Arya Bima mengatakan, gubernur nonaktif DKI, itu sejak awal memang tidak ingin kampanye dan mengedepankan bekerja. Ahok diakui ogah berkampanye, namun lebih memilih bekerja.
"Memang repot karena Ahok enggak mau kampanye jadi waktu disuruh kampanye juga bingung. Awalnya memang ingin kerja, kemudian sekarang ada penjadwalan kampanye. Yang penting dia enggak usah terlalu banyak bicara apa yang dia kerjakan," kata Arya.
Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, ada keuntungan Ahok melakukan kunjungan kediaman warga, walaupun tujuannya menjenguk atau bersilaturahmi. Karena pada akhirnya warga Jakarta dapat melihat sisi lain Ahok.
"Tapi pertemuan man to man jadi Ahok lebih original jadi kelihatan aslinya. Karena ternyata Pak Ahok punya sikap humoris dan sikap yang sangat human dalam urusan yang sifatnya lebih personal bukan fungsional," terangnya.
Baca juga:
'Politisasi masjid jadi batu sandungan Islam Rahmatan lil Alamin'
Ahok bakal jaga kesehatan warga DKI agar tidak sakit
Ahok mulai rekrut 10.000 pasukan merah, pendaftaran sudah dimulai
Djarot sindir Sandi: Enggak tahu kasusnya, saya bukan super kaya
Anies: Kita pakai kopiah sebagai tanda nasionalis, itu aja!
Ahok soal dituding menjiplak: Mereka fitnah nggak punya program ya?
Mobilisasi isu agama di Pilgub DKI tak sehat buat demokrasi
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Bagaimana cara warga Jakarta memilih pemimpin di Pilkada DKI 2017? Dengan sistem ini, warga Jakarta bisa langsung berpartisipasi memberikan suara untuk menentukan pemimpin mereka hingga 5 tahun ke depan.