Tepis Isu Menteri PDIP di Kabinet Jokowi Bakal Mundur, Hasto Singgung Zaman Soeharto
Sejumlah menteri di Kabinet Jokowi yang berasal dari PDI Perjuangan dikabarkan bakal mundur
Sejumlah menteri di Kabinet Jokowi yang berasal dari PDI Perjuangan dikabarkan bakal mundur
- Jokowi Dikabarkan Tolak PDIP Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Kata Gerindra
- Kini Jadi Pembantu Jokowi, Momen Perdana AHY Ikut Sidang Kabinet di Istana Jadi Sorotan
- Presiden Jokowi Jawab Isu Suasana Kabinet Canggung Akibat Beda Politik
- Mahfud Mundur, PDIP Bakal Tarik Semua Menterinya di Kabinet Jokowi?
Tepis Isu Menteri PDIP di Kabinet Jokowi Bakal Mundur, Hasto Singgung Zaman Soeharto
Menteri-menteri dari PDI Perjuangan di kabinet Jokowi diisukan akan mundur dari jabatannya.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto angkat bicara tentang isu itu.
Hasto memastikan menteri-menteri PDI Perjuangan akan berada di Kabinet Indonesia Maju hingga akhir periode.
Hasto membeberkan menteri-menteri dari PDI Perjuangan saat ini tetap fokus bekerja.
Hasto beralasan para menteri dari PDI Perjuangan ini tetap berada di kabinet Jokowi agar tidak terjadi instabilitas politik.
Selain itu Hasto juga menyebut para menteri PDI Perjuangan tetap bertahan agar tak ada pihak yang mengail di air keruh.
"Tentu saja ya (menteri-menteri PDI Perjuangan tetap di kabinet Jokowi). Menteri-menteri dari PDI Perjuangan fokus. Agar apa? Agar tidak (terjadi) instabilitas politik. Agar tidak ada pihak ketiga yang mengail di air keruh,"
ucap Hasto di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Rabu (24/1) malam.
merdeka.com
Hasto menerangkan PDI Perjuangan dalam berpolitik selalu melihat kepentingan rakyat, bangsa dan negara. Untuk itu, Hasto menuturkan menteri-menteri PDI Perjuangan tidak akan mundur hingga akhir jabatan Jokowi.
Hasto mengingatkan kondisi pada saat zaman pemerintahan Soeharto.
Kala itu, para menteri-menteri di kabinet ramai-ramai mundur. Kondisi itu menciptakan instabilitas politik
"Jadi berpolitik ini harus melihat kepentingan rakyat, bangsa dan negara. Kita lihat zaman Pak Harto ketika situasi politik diwarnai dengan mundurnya secara massal menteri. Kemudian menciptakan instabilitas politik,"
ucap Hasto.
merdeka.com