TGB tanggapi Kapitra jadi caleg PDIP dikecam 212: Jangan anggap kadar Islamnya cacat
"Setahu saya (PA 212) gak menghalangi ya (untuk masuk PDIP), cuman berkomentar dan mengecam kan yaitu urusan antara PA 212 sama pak Kapitra," ucap TGB.
Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengecam Kapitra Ampera yang maju jadi calon legislatif 2019 lewat PDIP. Politisi partai Demokrat Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi pun mengimbau para pihak tidak asal menyatakan orang yang beda pandangan politik diragukan kadar keislamannya, terlebih Kapitra merupakan seorang muslim.
"Apapun pandangan politik sekali lagi jangan ada statement-stament yang menganggap orang kadar imannya kurang, kadar Islamnya cacat, jangan menganggap bahwa pilihan politik inilah 'saya yang lebih islami, yang lebih baik, yang lebih dicintai oleh Allah' gak ada yang tau kita," katanya di RM Taliwang, Tebet Selatan, Jumat (20/7).
-
Kapan Zahwa Massaid menyelesaikan pendidikan D3 nya? Zahwa Massaid, lahir pada 19 November 2000, merupakan putri sulung dari pasangan Adjie Massaid dan Reza Artamevia. Di usianya yang ke-22, Zahwa memiliki dua adik: Aaliyah Annisa Jeffar Massaid (adik kandung) dan Keanu Jabaar Massaid (adik sambung dari Angelina Sondakh).
-
Siapa saja yang telah menjadi alumni Universitas Terbuka? Beberapa di antaranya adalah Angga Yuanda, Ray Mbayang, Tina Toon, dan masih banyak lagi.
-
Apa yang Zahwa Massaid pelajari di Fashion Institute of Technology? Zahwa membuktikan diri sebagai mahasiswa berprestasi di Fashion Institute of Technology (FIT), New York. Mengambil jurusan Fashion Business Management, ia berhasil menyelesaikan pendidikan D3 dengan IPK 3,8.
-
Kenapa alumni SMKN Jateng memberikan oleh-oleh kepada Ganjar Pranowo? "Ini sedikit oleh-oleh dan kenang-kenangan tanda terima kasih dari kami alumni SMKN Jateng Pak," kata mereka kompak.
-
Apa yang dipelajari Zahwa Massaid? Belajar Fashion Zahwa belajar Fashion Merchandise di Fashion Institute of Technology, New York, AS.
-
Mengapa Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerjasama dan Alumni Fakultas Filsafat UGM memanggil mahasiswa tersebut? Pemanggilan ini disebut Iva untuk melakukan konfirmasi dan meminta keterangan. "Kami tahu dari media sosial. Ini kita menemui yang bersangkutan. Kita ajak bicara, kita ajak diskusi untuk menggali seperti apa yang sebenarnya terjadi," kata Iva saat dihubungi wartawan, Senin (18/3).
Dirinya juga tak terlalu mencampuri soal kecaman PA 212 kepada Kapitra yang juga salah satu pengacara Habib Rizieq Syihab itu.
"Setahu saya (PA 212) gak menghalangi ya (untuk masuk PDIP), cuman berkomentar dan mengecam kan yaitu urusan antara PA 212 sama pak Kapitra," ucapnya.
TGB meminta para pihak membersihkan ruang publik dari ujaran kebencian, termasuk dari hal hal yang membuat antar sesama anak bangsa menjauh.
"Karena di dalam bangsa ahli sunnah para ulama bahwa begitu orang itu bersyahadat yasudah dia muslim dan bahkan kalau pun ada saudara kita yang non muslim pun dalam konteks kita Indonesia. Itu saudara kita semua sebangsa yang harus kita hormati," imbuhnya.
Jelang Pilpres 2019 ke depan pun Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) ini meminta semua pihak menghadirkan kesejukan sesuai sabda Rasulullah yang dijalankan oleh para ulama.
"Berkolaborasi lah jangan terpecah belah. Hanya itu pesan Rasul jadi siapa lagi yang lebih lagi kita pegang? ketika kita menyuarakan Islam. Berikan kabar gembira berikan kemudahan, bangun sinergi silaturahim," imbuh politikus Demokrat ini.
Baca juga:
Ulama 212 instruksikan pendukung jauhi partai pendukung pemerintah
Isu Kapitra Bacaleg PDIP, PA 212 sindir semakin jelas yang taat & khianat
Hasto sebut PDIP tak sembarang rekrut artis jadi caleg
Ini alasan PDIP tak transfer kader partai lain
Penjelasan Hasto soal Kapitra Ampera bisa menjadi Caleg PDIP
Kapitra: Katakanlah umpamanya saya caleg PDIP, lalu saya murtad?
PDIP tegaskan tidak asal comot caleg karena alasan popularitas