Tiga Strategi PSI Lawan Intoleransi di Indonesia
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyampaikan tiga agenda PSI untuk melawan intoleransi di dalam negeri.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyampaikan tiga agenda PSI untuk melawan intoleransi di dalam negeri. Hal ini disampaikannya dalam pidato politik berjudul Musuh Utama Persatuan Indonesia, di Festival 11 Yogyakarta yang bertempat di Graha Pradipta Jogja Expo Center pada Senin (11/2). Acara dihadiri oleh pengurus, kader, dan simpatisan PSI.
Dia menuturkan, PSI akan menjadi sayap politik kaum nasionalis, kaum moderat yang ingin mengembalikan toleransi di negeri ini.
-
Siapa yang menjadikan Situs Yoni sebagai tempat ibadah? Tak hanya sebagai situs purbakala, ternyata Yoni tua itu juga menjadi tempat ibadah warga penganut Hindu.
-
Kenapa beduk Masjid Jami Sabilul Huda Indramayu berlubang? Rupanya setelah tak jadi dipinjam, beduk itu tiba-tiba berlubang dengan sendirinya.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia? Setelah dua tahun pembangunannya, masjid ini akhirnya selesai dan diresmikan langsung oleh Ivan Gunawan bersama pengurus masjid.
-
Siapa yang mengikuti sholat Idul Adha di masjid atau lapangan terbuka? Di pagi hari Idul Adha, umat Muslim berkumpul di masjid-masjid atau lapangan terbuka untuk melaksanakan sholat berjemaah, mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
-
Apa keistimewaan Beduk Masjid Jami Sabilul Huda Indramayu? Konon saat ditabuh suaranya pernah terdengar sampai Cirebon yang berjarak puluhan kilometer.
"Pertama, di tingkat nasional PSI akan mendorong deregulasi aturan mengenai pendirian rumah ibadah. PSI akan mendorong penghapusan Peraturan Bersama Menteri Mengenai Pendirian Rumah Ibadah," ucap Grace dalam keterangannya, Selasa (12/2).
Dia menjelaskan, Peraturan Bersama Menteri mengenai Pendirian Rumah Ibadah, pada praktiknya dapat membatasi prinsip kebebasan beragama. Menurutnya, aturan ini malah sering disalahgunakan untuk membatasi bahkan mencabut hak konstitusional dalam hal kebebasan beribadah.
"Karena itu PSI percaya bahwa kampanye toleransi juga harus diwujudkan dalam bentuk gerakan parlementer. Salah satunya adalah untuk menghapus peraturan tersebut melalui lembaga perwakilan nantinya,"ungkap Grace.
Yang kedua, PSI akan mencegah lahirnya undang-undang atau peraturan daerah diskriminatif.
"Perda yang bersifat diskriminatif harus segera dicegah karena bertentangan dengan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelas Grace
Yang ketiga, lanjut dia, akan mendorong aparat keamanan serta birokrasi agar lebih tegas dalam menghadapi kasus intoleransi.
"Ketiga agenda itulah yang akan PSI perjuangkan untuk melawan intoleransi dalam negeri bila partai ini diberi amanah masuk parlemen pada 2019," tukasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Gerindra Desak PSI Minta Maaf Soal Larangan Poligami
Politisi Demokrat Nilai Laporan PA 212 Untuk Mencari Keadilan
Laporan PA 212 Terhadap PSI Dinilai Tak Perlu Ditindaklanjuti
Komnas Perempuan Sayangkan Langkah PA 212 Laporkan PSI
Ketum PSI Dilaporkan Menistakan Agama, Aparat Diminta Hati-Hati Menangani