TKN Klaim Temukan Politik Uang Simbol Dua di Jabar dan Jatim
Dia melihat ada dugaan money politics yang sangat masif terjadi di Jawa Tengah. Dia tak menyebut angkanya, tapi menurutnya, politik uang yang dilakukan di Jateng tidak masuk akal.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Hasto Kristiyanto mengaku menemukan politik uang yang terindikasi dilakukan oleh kubu pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Dia menyebut politik uang tersebut banyak ditemukan di Jawa Timur dan Jawa Barat.
Dia menduga politik uang itu dilakukan oleh kubu paslon nomor urut 02 lantaran ditemukan simbol dua. Nilai uangnya sejumlah Rp 200 ribu.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
"Kami terima bentuk-bentuk kecurangan 25 ribu (laporan). Termasuk di dalamnya ada money politics, praktik money politics yang juga dilakukan secara masif dengan simbol 2, simbol 2 itu dua ratus ribuan. Kami temukan itu di Jabar, di Jatim," kata Hasto di Rumah Aspirasi, Jakarta Pusat, Kamis (25/4).
Kubu Jokowi mempertimbangkan akan melaporkan temuan tersebut. Hasto menuturkan bisa membuat laporan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau sebagai data jika dilakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.
"Ya kami siapkan mana yang bisa diproses laporan Bawaslu, mana juga untuk menghadapi sengketa di Mahkamah Konstitusi," ujarnya.
Hasto turut mengomentari usulan Waketum Gerindra Fadli Zon membentuk Pansus kecurangan Pemilu. Menurut Sekjen PDIP itu, wacana itu cocok untuk mengusut internal Gerindra yang tertangkap politik uang.
"Jadi yang dimaksudkan pak Fadli Zon mungkin untuk internal Gerindra. Karena banyak yang tertangkap money politics," pungkasnya.
Soal tudingan politik uang juga diungkit oleh kubu pasangan calon presiden nomor urut 02. Sekretaris DPD Gerindra Jawa Tengah Sriyanto Saputro, menyebut politik uang masif banyak ditemukan di Jawa Tengah. Dia menuding hal itu yang membuat paslon nomor urut 01 di sana.
Sriyanto mengatakan, saat ini dirinya tengah mengumpulkan bukti-bukti kecurangan di Jawa Tengah. Saat ini tim tengah bekerja mengumpulkan hal tersebut untuk segera ditindaklanjuti.
"Termasuk dugaan money politics gila-gilaan. Ada juga seperti yang terjadi di Boyolali nyoblosi surat suara, kemudian yang lain ada rekapan salah entry data, tapi yang paling besar, tapi kami belum bisa menyimpulkan, banyak info adanya serangan fajar," jelas Sri kepada merdeka.com.
Dia melihat ada dugaan money politics yang sangat masif terjadi di Jawa Tengah. Dia tak menyebut angkanya, tapi menurutnya, politik uang yang dilakukan di Jateng tidak masuk akal.
"Hampir merata (terjadi politik uang), bukan kita cari kambing hitam, tapi fakta kami dapat seperti sangat masif terjadi. Itu istilahnya untuk memikirkan saja kami enggak mampu, baru kali ini selama pemilu terjadi yang seperti ini," terang Sri.
Terkait tuduhan tersebut, Sri menegaskan, pihaknya kini tengah mengumpulkan bukti-bukti adanya berbagai kecurangan. Bahkan, kata dia, caleg-caleg dari Partai Gerindra, tak mampu melawan money politics yang terjadi tersebut.
"Caleg kami tidak berdaya, akan kita dalami informasi itu," tutup dia.
Baca juga:
Duit 'Serangan Fajar' Tak Dibagikan, Timses Caleg PKS Aniaya Warga Karawang
Kalah Akibat Politik Uang, Caleg PPP di Banten Curhat ke Bawaslu
Bawaslu DIY Periksa Sejumlah Saksi Dalami Dugaan Politik Uang Rp 1,5 M di Sleman
Dipanggil Bawaslu, Caleg PPP di Makassar Tolak Klarifikasi Soal Dugaan Politik Uang
PDIP Tantang Gerindra Buktikan Politik Uang di Jawa Tengah
Prabowo Kalah Telak, Gerindra Tuding Ada Politik Uang Gila-gilaan di Jateng