Tolak Koruptor Dijadikan Bacaleg, Ketua DPW Perindo DIY Yuni Astuti Mengundurkan Diri
Jelang Pemilu 2024, badai politik menghantam Partai Perindo. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo DIY Yuni Astuti memilih mengundurkan diri dari jabatannya dan keluar dari partai yang didirikan dan dipimpin pengusaha Hary Tanoesoedibjo itu.
Jelang Pemilu 2024, badai politik menghantam Partai Perindo. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo DIY Yuni Astuti memilih mengundurkan diri dari jabatannya dan keluar dari partai yang didirikan dan dipimpin pengusaha Hary Tanoesoedibjo itu.
Yuni Astuti mengatakan pengunduran dirinya ini telah disampaikan ke DPP Partai Perindo pada Sabtu (1/4) lalu. Yuni membeberkan ada sejumlah alasan terkait prinsip yang akhirnya membuatnya memilih mundur dari jabatan Ketua DPW Perindo DIY yang telah dipegangnya sejak dua tahun lalu.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Bagaimana cara Prabowo menyapa para ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Siapa saja yang menggodok ide pendirian Partai Gerindra? Pada 2007, Ide Fadli dan Hashim itu pun digodok oleh Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe.
-
Mengapa Partai Demokrat akan membahas arah politiknya? "Nah kita akan melangkah ke mana? Karena ini nasib bangsa dan negara yang sedang kita perjuangkan, tentu kita akan dalami betul setiap data dan fakta serta harapan dari rakyat untuk Indonesia yang lebih baik,"
-
Bagaimana Partai Demokrat menentukan arah politiknya? "Setelah itu mungkin ke depannya baru lah akan diputuskan berdasarkan harapan masyarakat pro perubahan, pro perbaikan, yang telah meletakkan aspirasi dan harapannya kepada Demokrat selama ini,"
"Saya menyatakan resmi mundur sebagai Ketua DPW Perindo DIY per 1 April 2023. Ada perbedaan prinsip antara saya dengan Ketua Umum Perindo Hary Tanoe," tegas Yuni di kediamannya, Minggu (2/4).
Yuni membeberkan alasan prinsip ini di antaranya masalah pengangkatan bakal calon legislatif (bacaleg) Partai Perindo yang merupakan terpidana kasus korupsi. Prinsip ini disebut Yuni tak sesuai dengan kebijakannya saat menjabat sebagai Ketua DPW Perindo DIY yang menolak eks terpidana kasus korupsi sebagai bacaleg.
"Saya sewaktu menjabat Ketua DPW Perindo DIY waktu itu menolak di DIY ada terpidana kasus korupsi untuk mendaftarkan diri sebagai bacaleg. Beberapa DPW lain juga ada yang bersikap sama dengan DIY. Tapi ini sikap DPP justru berbeda," ucap Yuni.
Yuni menegaskan, seusai dirinya mengundurkan diri dari Perindo DIY, maka sejak 3 April 2023 dirinya bukan lagi merupakan anggota partai politik berlogo rajawali.
"Saya sudah mengundurkan diri dan mengirimkan surat resmi ke Pak Hary Tanoe per 1 April 2023. Mau ada jawaban atau tidak dari Ketua Umum atau DPP, saya sejak 3 April 2023 besok bukan lagi anggota Perindo maupun partai politik lain," ungkap Yuni.
Yuni menceritakan selama menjabat sebagai Ketua DPW Perindo DIY, semua tanggung jawab dan tugas partai yang diberikan sudah dikerjakannya. Dia membangun Perindo DIY dari nol hingga meloloskan ke tahap verifikasi administrasi maupun verifikasi faktual.
"Saya memutuskan untuk masuk dan bergabung sebagai Ketua DPW Perindo DIY setelah bertemu dan dilamar langsung oleh Pak Hary Tanoe. Saat itu kondisi di DPW maupun DPD Perindo yang ada di DIY dalam keadaan kosong baik anggota maupun pengurusnya," tutur Yuni.
"Saya bangun kepengurusan dari nol. DPW kepengurusan saya susun dan saya lengkapi. Saya juga membuat struktur DPD-DPD, baik itu ketua maupun pengurus lainnya," sambung Yuni.
Yuni Astuti menceritakan dengan berbagai kondisi yang ada dan dinamikanya, semua kepengurusan terbentuk. Saat verifikasi administrasi maupun faktual, lanjut Yuni Astuti, semua dinyatakan lolos.
"Syarat verifikasi faktual minimal lolos syaratnya empat kabupaten atau kota. Perindo DIY lolos verifikasi di lima kabupaten atau kota. Perindo DIY 100 persen dinyatakan lolos verifikasi dan bisa menjadi peserta pemilu 2024. Saya sudah menjalankan semua tugas dan amanah yang diberikan oleh Partai Perindo," terangnya.
Yuni juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan mendukung selama dirinya menjadi Ketua DPW Perindo DIY. Dia juga meminta maaf apabila ada kesalahan selama dirinya menjabat sebagai Ketua.
"Saya minta maaf kepada seluruh kolega, kerabat, keluarga saya. Terima kasih support semua pihak yang sudah membantu terutama proses verifikasi faktual Pemilu hingga seluruh kabupaten/kota di DIY lolos verfak," urai Yuni.
Terkait pengunduran diri sebagai Ketua DPW Perindo DIY, Yuni membeberkan sebenarnya bukan hanya dirinya saja yang mundur dari Partai Perindo. Ada sejumlah pengurus maupun ketua di daerah lain yang juga lebih dulu memilih keluar dari Perindo.
"Silakan saja di-browsing, banyak kok beritanya pengurus lain yang mundur. Saya tidak perlu sebut daerah mana saja tapi monggo dicari sendiri saja," tutup Yuni.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/yan)