TPN Ganjar-Mahfud Temukan Dugaan Penggelembungan Suara di Jateng, Satu Alamat Muncul 25 Orang
TPN Ganjar-Mahfud menemukan indikasi kecurangan pada pelaksanaan Pemilu 2024 berupa penggelembungan suara.
Menurut dia, indikasi kecurangan bermunculan di tiap kabupaten/kota di Jateng
TPN Ganjar-Mahfud Temukan Dugaan Penggelembungan Suara di Jateng, Satu Alamat Muncul 25 Orang
Tim pemenangan paslon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud menemukan indikasi kecurangan pada pelaksanaan Pemilu 2024. Dugaan kecurangan berupa penggelembungan suara terjadi hampir di semua kabupaten/kota wilayah Jawa Tengah.
- Perjuangkan Hak Angket, TPN Ganjar-Mahfud Ingin Proses Pemilu Lebih Baik
- TKN: Survei Elektabilitas Prabowo-Gibran Kalah Tipis Sekali dengan Ganjar-Mahfud di Jateng
- TPN: Ganjar-Mahfud Berjuang untuk Rakyat, Bukan Kepentingannya Sendiri
- TPN Ganjar-Mahfud Perintahkan Pendukung Rekam Bukti Kecurangan Pilpres 2024, Ini Tujuannya
Ketua TKD Ganjar-Mahfud Jateng, Agustina Wilujeng mengatakan muncul dugaan penggelembungan suara tersebut meminta sejumlah relawan untuk waspada.
PDIP Jawa Tengah terus berusaha membangun barisan yang rapat di tiap TPS untuk menangkal segala jenis kecurangan pemilu.
"Ada di tiap wilayah banyak terjadi. Tapi kita tidak boleh suudzon. Yang penting kita jaga TPS masing-masing. Kalau PDIP ini sangat rapat. Tiap TPS tidak hanya satu petugas atau dua. Masing-masing TPS ada 20 orang penjaga untuk menjaga lima kertas suara DPD-RI DPRD DPR RI capres. Tidak hanya Pilpres, kecurangan tentu tidak boleh terjadi di lini apapun," kata Agustina Wilujeng, Senin (5/2).
Di Salatiga misalnya, dia menemukan ada satu rumah dalam satu alamat yang justru muncul nama 25 orang. Ketika dikroscek ulang, kata sang pemilik rumah mengaku tidak pernah menambah jumlah orang.
"Ya menurut teman-teman itu hasil verifikasi akhir. Di Salatiga ditemukan satu alamat 25 orang. Sudah dicek ternyata bahwa pemilik alamat itu tidak pernah menambah jumlah orang di kartu keluarga (KK). Jadi siapa dia," ungkapnya.
PDIP dan relawan berusaha meminta klarifikasi kepada pihak penyelenggara pemilu setempat atas munculnya dugaan penggelembungan surat suara itu. Kader PDIP juga diminta memantau saat menjelang tahapan coblosan.
"Kita tindak lanjuti di titik yang potensi kecurangan. Penyelenggara pemilu bersama teman keseluruhan partai menjaga kalau ada orang bawa undangan ke alamat itu perlu diverifikasi kembali. Siapa dia, dari mana, surat apa yang dia bawa kenapa, tiba-tiba masuk ke situ dan lain sebagainya. Ini cara kita menahan proses penggelembungan suara," pungkasnya.