Usai bertemu JK, kubu Ical siap akomodir Agung Laksono cs di pilkada
JK pesan agar kedua belah pihak menghormati proses hukum.
Sekjen DPP Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical), Idrus Marham mengaku sudah mencari cara bagaimana cara agar kubunya bersatu dengan pihak Agung Laksono. Termasuk dengan menemui Wakil Presiden yang juga tokoh senior Golkar, Jusuf Kalla (JK) untuk menyudahi konflik tersebut.
"Ical (Aburizal Bakrie) dan saya sudah lakukan pertemuan dengan JK, sebagai mantan Ketum dan Wapres. Kita sampaikan maksud bahwa dengan kemenangan di PTUN, agar dilakukan pertemuan dengan kubu Ancol untuk membicarakan tindak lanjut kesepakatan sebelumnya," ujar Idrus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/5).
Idrus mengatakan, saat itu JK sangat mendukung niatan yang dilayangkan pihaknya untuk islah, bahkan telah memberikan statement-nya terkait hal tersebut. Menurut dia, kedua belah kubu harus menghormati putusan hukum.
"JK menyambut baik semua itu. JK Juga sudah buat pernyataan bahwa kita harus hormati proses hukum, apapun putusan PTUN. Visinya sudah sama. Kemarin siang saya makan siang dengan JK untuk membicarakan tindak lanjut itu," ujar Idrus.
"Komitmen kami, konsisten pada kesepakatan sebelumnya. Kita harus hormati hukum yang ada. Siapapun yang menang harus akomodasi dan rangkul keluarga besar Golkar, termasuk kubu Ancol untuk sama-sama kembali solid, dan menyatu membesarkan Golkar," katanya menambahkan.
Namun, dengan adanya rencana banding dari Golkar kubu Agung Laksono dan Menkum HAM, Idrus sangat menyayangkan sikap dan tindakan, yang menurutnya akan memperlambat Golkar untuk memiliki kepengurusan solid demi menghadapi Pilkada di akhir tahun 2015 ini.
"Meski ada yang banding, tapi yang pasti tidak memberlakukan putusan sela PTUN sebelumnya, itu yang menyebabkan Golkar mengalami penundaan kepengurusan," pungkasnya.