Usai Bertemu Jokowi, PKB Harap Parpol Koalisi Pemerintah Evaluasi Komunikasi
"Sebab apa? Kan polanya berubah karena Covid-19. Sehingga kita semua patut untuk mendorong pertemuan ini bukan untuk agenda-agenda yang tidak untuk kepentingan rakyat," ujar Jazilul.
Partai koalisi pemerintah menggelar pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana, Rabu (25/8). Bahkan, Jokowi mengenalkan PAN sebagai sahabat baru koalisi.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid berharap, pertemuan kemarin menjadi momentum untuk memperbaiki hubungan yang ada di koalisi.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menyatakan bahwa Jokowi memuji pencapaian PKB? Wakil Sekretaris Dewan Syura DPP PKB Maman Imanul Haq mengungkap isi pertemuan Jokowi dan dua menteri PKB itu.
"Saya berharap pertemuan elite koalisi parpol itu itu memperbaharui hubungan-hubungan yang ada di dalam koalisi," ujar Jazilul kepada wartawan, Kamis (26/8).
Menurut Wakil Ketua MPR RI ini, pertemuan tersebut juga memperbaharui pola komunikasi partai koalisi. Polanya berubah karena Covid-19 sehingga perlu adanya pertemuan antar parpol koalisi.
"Sebab apa? Kan polanya berubah karena Covid-19. Sehingga kita semua patut untuk mendorong pertemuan ini bukan untuk agenda-agenda yang tidak untuk kepentingan rakyat," ujar Jazilul.
Jazilul juga menilai, dengan menambah anggota koalisi baru yaitu PAN menambah kekuatan pemerintah di tengah pandemi Covid-19. PKB mendukung koalisi menambah teman baru.
"Ya mau tidak mau PAN memang harus masuk. Kami dari awal memang sebaiknya PAN lebih baik bersama-sama. Bagi PKB, dari awal tidak pernah cari musuh. Bagi PKB, seribu teman itu terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak," ujarnya.
Belum lagi, tahun 2021 dan 2022 merupakan momentum penting secara politik menjelang akan berakhirnya masa kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Tentu Pak Presiden ingin kondisi masyarakat, kondisi sosial ekonomi ini pulih menjelang berakhirnya kepemimpinan beliau makanya masyarakat saya yakin mestinya memberikan apresiasi dukungan terhadap silaturahim yang dilakukan para elite parpol koalisi di Istana Negara," ucapnya.
Pertemuan partai koalisi memberikan pesan positif kepada masyarakat bahwa elite politik sudah duduk bersama. Tinggal ditunggu bagaimana kebijakan hasil pertemuan tersebut ke depan.
"Tentu kita tunggu apa kira-kira kebijakan berikutnya dari pertemuan ini," urainya.
Baca juga:
PAN Gabung Koalisi, Wacana Reshuffle Kabinet Belum Dibahas
PAN Gabung Pemerintah Dinilai Keuntungan Jokowi Jika Ditinggal Koalisi Jelang 2024
PAN Gabung, PKB Ingatkan soal Koalisi Gemuk dan Bagi-bagi Kursi
4 Keuntungan Jokowi Ajak PAN Gabung Pemerintah
PAN Masuk Pemerintah, Kursi Menteri Non Parpol Jadi Sasaran?