Wujudkan Cita-Cita Bangsa, PKS Ajak Tokoh Lintas Agama Kolaborasi
Belajar dari para pendiri bangsa di masa-masa perjuangan, mereka memiliki latar belakang yang berbeda-beda, beda agama, beda suku, beda budaya tetapi mereka bisa bersatu mewujudkan Indonesia merdeka.
Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri melakukan Silaturahim Kebangsaan bersama tokoh se-Lampung yang terdiri tokoh adat dan budaya, tokoh lintas agama, akademisi, lintas profesi, lintas parpol dan ormas. Turut hadir memberikan sambutan Wakil Gubernur Provinsi Lampung Chusnunia Chalim. Hadir juga sejumlah kepala daerah kabupaten/kota.
Dia menerangkan pandangannya tentang kebesaran Indonesia yang harus dijaga bersama.
-
Kenapa Salim Al Jufri menyinggung soal koalisi dalam pantunnya? "Kalau tak ada kapal pinisi, tak mungkin kita arungi samudera. Kalau tak kita berkoalisi, mana bisa kita majukan bangsa," ucap Salim Aljufri.
-
Kapan Agus Salim wafat? Tepat hari ini, 4 November pada tahun 1954 silam, Haji Agus Salim meninggal dunia.
-
Bagaimana Sham Saleh-Al Jarro dibunuh? Ya, dijelaskan bahwa Sham dibunuh dengan cara dibakar hidup-hidup.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Kenapa tukang parkir resmi diberi seragam di masa Gubernur Ali Sadikin? Mengutip Surat Kabar Buana yang terbit di tahun 1972 dan diarsipkan di laman Perpustakaan Nasional, saat sudah resmi menjabat, petugas parkir diberi seragam layaknya polisi dengan topi pet khusus.
-
Apa yang terjadi pada Sham Saleh-Al Jarro? Sham sendiri masih berusia 1,5 tahun, usia yang masih sangat kecil untuk merasakan kekejaman atas aksi tentara Israel. Bagaimana tidak, Sham dibunuh dengan sadis oleh mereka.
"Indonesia ini negara besar. 17.508 pulau. Ratusan suku bangsa, adat, dan bahasa. Banyak agama dan keyakinan. Untuk menyatukan perlu kebersamaan, persatuan dan kesatuan," katanya dalam keterangannya, Jumat (17/6).
Belajar dari para pendiri bangsa di masa-masa perjuangan, mereka memiliki latar belakang yang berbeda-beda, beda agama, beda suku, beda budaya tetapi mereka bisa bersatu mewujudkan Indonesia merdeka.
"Hanya saja sampai dengan hari ini kita belum bisa mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang dicanangkan oleh para pendiri bangsa. Apa masalahnya? Jawabnya, kurangnya kolaborasi dan kebersamaan diantara kita," ungkapnya.
Oleh karena itu, Salim menerangkan, PKS terus menggalang semangat kolaborasi melayani Indonesia dengan seluruh elemen bangsa apapun latar belakang suku, agama, profesi, dan golongannya.
"Kami ingin menjadikan PKS ini milik bangsa. Silakan para tokoh apapun latarnya gunakan PKS untuk berjuang mewujudkan cita-cita nasional. PKS sangat terbuka. Yang mau aktif di PKS silakan, yang mau jadi caleg PKS silakan," ajaknya.
Dia menegaskan kebersamaan adalah kunci keberhasilan kita untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
"Saya pernah jadi dubes 4 tahun prihatin negara kita imagenya mengirim pembantu rumah tangga ke luar negeri. Padahal kita punya sumber daya manusia yang melimpah dan berkualitas," ungkapnya.
Salim menerangkan, UUD 1945 mengamanatkan kita untuk aktif dalam upaya menjaga ketertiban dan perdamaian dunia. Inilah pikiran besar para pendiri bangsa. Tapi realitasnya hari ini kita tidak bisa berbuat banyak di pentas dunia, padahal kita pernah menjadi inisiator KTT Asia Afrika yang memerdekakan bangsa-bangsa di dunia.
"Amerika, Rusia, Cina mereka pasti punya masalah sendiri di negaranya, tapi mereka bisa tampil mempengaruhi dunia," katanya.
Oleh karena itu, dia mengajak seluruh elemen bangsa untuk membangun kebersamaan dalam mewujudkan kemajuan dan kejayaan Indonesia. Beda partai, beda ormas, beda latar belakang bukan alasan untuk terus mencari titik temu.
"Mari kita bergandengan tangan untuk mewujudkan Indonesia yang gemah ripah loh jinawi. Baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur," pungkas Salim.
Tokoh-tokoh yang hadir merespon positif inisiatif PKS membangun kolaborasi dengan seluruh elemen bangsa karena ini yang mereka tunggu-tunggu sebagai sikap kebangsaan yang teduh dan menyatukan. Masing-masing bisa berjuang lewat jalurnya tapi bisa bertemu untuk kepentingan nasional.
Baca juga:
Koalisi Demokrat-PKS-PKB Dilandasi Kesetaraan Tanpa Dominasi
PKB, PKS & Demokrat Dikabarkan Bentuk Koalisi Pilpres, Deklarasi dalam Waktu Dekat
Kelompok PKB Merah, Kader yang Tolak Koalisi dengan PKS Diminta Mengadu ke DPP
PKS: Petani dan Nelayan Masih Marginal dari Kebijakan Negara yang Berkeadilan
PKS Minta Menteri dan Wamen Baru Bisa Buktikan Mampu Kerja Bukan Sekadar Koalisi
PKS: Menteri Berkinerja Buruk Adalah Kegagalan Presiden
Alasan Tidak Cocok, Kelompok PKB Merah Tolak Koalisi PKB dengan PKS