Yusril: Cawapres Prabowo Sudah Mengerucut 3 Nama, Tiba-tiba Muncul Gibran, Khofifah, Muhadjir
Yusril mengatakan Cawapres Prabowo sebenarnya sudah mengerucut tiga nama.
Secara tiba-tiba, kandidat cawapres Prabowo bertambah.
Yusril: Cawapres Prabowo Tinggal 3 Nama, Tiba-tiba Muncul Gibran, Khofifah dan Muhadjir
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengakui, kandidat cawapres Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebenarnya sudah mengerucut tiga nama.
Tiga nama tersebut adalah Yusril sendiri, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
- Cawapres Prabowo Tersisa Nama Gibran, Khofifah dan Yusril
- Jadi Kandidat Cawapres Prabowo, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK
- Wacana Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi Ingatkan Ada Parpol Pernah ‘Culik’ JK Jadi Cawapres
- Jadi Kandidat Cawapres Anies, Yenny Wahid Blak-Blakan Dekat juga dengan Prabowo dan Ganjar
"Ya memang (saya) sudah diusulkan di depan, dan sudah diketahui di koalisi dan dipublikasikan di media. Di koalisi itu tinggal 3 nama waktu itu,"
kata Yusril kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, dikutip Jumat (13/10).
merdeka.com
Secara tiba-tiba, kandidat cawapres Prabowo bertambah. Dia menyebut nama putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Menko PMK Muhadjir Effendy masuk dalam bursa cawapres Prabowo.
"Lalu muncul Gibran, Khofifah, lalu muncul Muhadjir Effendy. Mulanya ya tinggal 3 itu saja antara Airlangga, Erick, dan saya. Karena Cak Imin sudah keluar koalisi,"
ungkap Yusril.
merdeka.com
Selain itu, Yusril menceritakan momen di mana Partai Demokrat mengetuk pintu Koalisi Indonesia Maju usai dikhianati oleh Anies Baswedan.
Yusril menyebut, Prabowo sempat bertanya kepada dirinya, apakah Koalisi Indonesia Maju harus menerima Demokrat atau tidak.
Yusril pun setuju Demokrat bergabung. Akan tetapi, dia meminta agar Demokrat tahu diri jika bergabung ke koalisi pendukung Prabowo untuk tidak ngotot meminta jadi cawapres.
Sebab, Demokrat tidak memiliki bargaining apapun saat itu. Sebab, semua sudah terpenuhi di Koalisi Indonesia Maju, meski tanpa Demokrat bergabung sekalipun.
"Makanya Demokrat tidak minta AHY jadi wapres. Ya posisinya kan bargaining posisinya kan sudah lemah, karena dia terakhir masuk, dan sudah 20 persen cukup. Mau gimana? Sendiri enggak bisa kan? Gabung PDIP? Ya paling mungkin gabung Prabowo," imbuh Yusril.