Budapest, kota terakhir peninggalan jejak Islam di Hongaria
Budapest pernah menjadi kota administratif saat Hongaria di bawah kekuasaan Imperium Ottoman.
Sebagai sebuah kota, Budapest cukup terkenal di kawasan Eropa. Kota ini menyimpan kenangan akan kejayaan masa lalu Eropa.
Di kota ini hampir secara keseluruhan bangunan yang ada memiliki arsitektur Eropa Klasik. Maka, sangat pantas jika kota ini dianggap sebagai cermin masa lalu Eropa.
Selain itu, Budapest dulu pernah menjadi kota administratif saat dikuasai Imperium Ottoman. Di bawah Imperium ini, Budapest kemudian tumbuh menjadi kota masyarakat madani yang dihuni penduduk beragama Muslim, Kristen, Yahudi, dan Gypsie.
Toleransi beragama sangat besar kala itu. Setiap umat beragama dijamin kebebasannya untuk beribadah.
Namun demikian, ketika Imperium Ottoman runtuh, tidak ada satu pun peninggalan Islam yang dibiarkan lepas dari gempuran. Hanya tersisa sebuah makam Gul Baba dan pesantren serta legenda Fatima di kota itu.
Demikian pula nasib komunitas Muslimnya. Mereka mengalami ancaman berupa pengusiran. Namun, hal itu tidak pernah dapat menghapus legenda Fatima yang telah lama hinggap dalam ingatan masyarakat Budapest.
Semakin lama, jumlah komunitas Muslim Budapest semakin mengecil. Mereka sama sekali tidak memiliki tempat untuk berkegiatan, dan akhirnya menjadikan makam Gul Baba sebagai Islamic Center.
Mereka pernah punya keinginan untuk mendirikan sebuah masjid. Tetapi, keinginan itu tidak pernah terwujud lantaran mereka tidak punya dana.
Padahal, komunitas Muslim Budapest sebenarnya hidup di tengah-tengah masyarakat besarnya, negara-negara Timur Tengah dan Turki. Mereka menjadi komunitas yang terlupakan.
(Disarikan dari buku 'Denyut Islam di Eropa')