Puasa di Swedia, menahan lapar dan haus 20 jam
Puasa di Swedia dan Findandia dimulai sekitar pukul 03.09 dini hari waktu setempat, dan berbuka sekitar pukul 23.34.
Umat Islam yang bermukim di Swedia bagian utara dan Finlandia, merasakan tantangan berat menjalankan ibadah puasa Ramadan 1433 Hijriah. Setiap hari, tidak kurang mereka harus berpuasa selama 20 jam lebih. Kondisi ini terjadi lantaran datangnya musim panas.
"Hidup di wilayah bagian utara, memberikan tantangan tersendiri untuk kami," kata Anggota Dewan Asosiasi Muslim di Umea, Swedia Utara, Mikael Sundin kepada mideastposts beberapa waktu lalu.
Menurut Sundin, awal puasa di Swedia dan Findandia dimulai sekitar pukul 03.09 dini hari waktu setempat. Kemudian waktu berbuka sekitar pukul 23.34 petang. Kondisi ini tentu menyusahkan Muslimin menjalankan rukun Islam ketiga itu. Berbeda dengan pelaksanaan puasa di negara lain yang berkisar 13 jam sehari.
Untuk mengatasinya, Asosiasi Muslim Swedia Utara menetapkan waktu pelaksanaan puasa mengikuti jadwal Makkah. Dengan alasan untuk memberikan paruh waktu lebih banyak lagi kepada Muslimin, menyiapkan diri dan beristirahat selama puasa.
Namun solusi ini tidak serta merta diterima oleh Muslimin Swedia. Imam konservatif Stockholm, Mahmoud Khalfi menolak pelaksanaan ini dan menegaskan pelaksanaan puasa harus sesuai dengan syariat yang telah ditetapkan. "Yaitu mulai terbit fajar sampai menjelang malam hari," katanya.
Lebih lanjut lagi, Khalfi menerangkan bahwa tidak selamanya pelaksanaan puasa di Swedia lama. Pada musim dingin, Muslimin Swedia dan sekitarnya hanya melaksanakan puasa dengan waktu pendek. Seperti puasa tahun 2005, Ramadan yang jatuh pada musim dingin pertengahan Oktober sampai Nopember, menjadikan puasa lebih pendek dari biasanya.
Meski terjadi perdebatan waktu puasa di Swedia dan Finlandia, namun Muslimin di sana mulai menyetujui dan menerima pelaksanaan puasa berpatokan pada waktu Makkah.