10 Permasalahan yang Hanya Dialami Orang Jenius, IQ Rata-rata Tidak Akan Paham
Mereka yang jenius atau cenderung cerdas memiliki permasalahan hidup yang secara khusus biasanya hanya mereka alami sendiri.
Mereka yang jenius atau cenderung cerdas memiliki permasalahan hidup yang secara khusus biasanya hanya mereka alami sendiri.
-
Bagaimana ciri-ciri orang pelit? Sementara itu, orang pelit memiliki sejumlah ciri-ciri yang mudah diamati dari sikap seseorang kepada orang lain. Di antara yakni menyisihkan harta hanya untuk diri sendiri, jauh dari sikap bersedekah, tak membantu fakir miskin, dan sombong.
-
Siapa saja yang bisa dianggap cerdas? Mengetahui orang dari berbagai latar belakang penting untuk mengidentifikasi kecerdasan karena mereka mungkin memiliki pengalaman berbeda dengan format tes standar, yang dapat menyembunyikan kemampuan intelektual sejati mereka.
-
Siapa yang memiliki ciri-ciri sebagai orang yang ikhlas? Orang yang ikhlas memiliki niat yang tulus dan murni dalam segala tindakannya.
-
Apa yang menjadi ciri khas orang yang gemar berpura-pura kaya? Satu hal yang membedakan orang-orang ini adalah kecenderungan mereka untuk membahas cita rasa dan gaya hidup yang dianggap elite.
-
Apa yang menjadi ciri khas Gereja Merah Kediri? Gaya arsitektur gereja ini adalah Neo Gotik dengan denah persegi berukuran 30,75 x 10,6 meter Bangunan yang menghadap ke timur ini terkesan ramping, sementara tingginya memberikan kesan memukau. Gereja Merah terdiri dari lima ruangan yang melayani berbagai fungsi. Mulai ruang informasi, ruang utama, balkon, ruang konsistori, dan menara, serta sebuah ruang bawah tanah yang saat ini sudah ditutup.(Foto: Kemdikbud RI)
-
Bagaimana ciri-ciri majas metafora? Ciri-ciri majas metafora diketahui untuk mengindentifikasi suatu kalimat.Berikut ciri-ciri yang sering kali tersemat dalam ungkapan yang mengandung majas metafora, mengutip dream.co.id: Tujuan utamanya adalah perbandingan.Sering kali mengandung pilihan kata yang membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Biasanya sesuatu yang dibandingkan bisa berupa fisik, sifat, keadaan hingga aktivitas.Majas metafora juga bisa berupa perbandingan benda dengan yang lainnya.Kalimat dengan majas metafora tidak menggunakan konjungsi untuk membandingkan.Biasanya diiungkapkan secara langsung tanpa kata penunjuk 'seperti', 'bagaikan', 'bak', 'laksana'.
10 Permasalahan yang Hanya Dialami Orang Jenius, IQ Rata-rata Tidak Akan Paham
Menjadi orang yang sangat cerdas seringkali dianggap sebagai berkat. Banyak yang menginginkan kecerdasan tinggi dan berusaha berbagai cara untuk meningkatkannya, mulai dari mengikuti kursus hingga mencari cara agar bisa lebih pintar.
Namun, hidup sebagai orang yang sangat cerdas tidak selalu mudah. Orang-orang dengan kecerdasan tinggi atau jenius cenderung menghadapi tantangan yang unik dan kadang-kadang sulit dipahami oleh orang dengan IQ rata-rata.
Sejumlah permasalahan yang dialami oleh orang-orang sangat pintar ini kerap membuat hidup mereka menjadi tidak mudah. Dilansir dari Inc, berikut adalah sepuluh permasalahan yang hanya dialami oleh orang jenius:
Terlalu Dalam Melakukan Introspeksi
Orang jenius sering kali terlalu menganalisis sesuatu. Mereka melihat banyak sudut pandang dari suatu masalah, yang membuat mereka sulit menerima sesuatu begitu saja.
"Karena [orang cerdas] bisa melihat banyak sudut, bahkan mereka diberi penghargaan karena melihat banyak sudut pandang, mereka sering kali tidak bisa menerima apa yang ada di depan mereka," kata Ramit Sethi, seorang lulusan Stanford dan pengusaha sukses.
Terlalu Perfeksionis
Perfeksionisme adalah "versi ketakutan akan kegagalan bagi orang cerdas," menurut Sethi. Mereka berusaha keras untuk mencapai kesempurnaan dalam segala hal, yang sering kali membuat mereka sulit untuk menyelesaikan tugas atau merasa puas dengan hasil yang telah dicapai.
Takut Terlihat Bodoh
Ketakutan akan terlihat bodoh dapat menghambat orang jenius. Ini dapat mencegah mereka untuk mengajukan pertanyaan atau mempelajari sesuatu yang baru, karena mereka khawatir akan mengungkapkan ketidaktahuan mereka. Setelah masa sekolah berakhir, ketakutan ini bisa tetap ada dan membatasi perkembangan mereka lebih lanjut.
Sulit Mengingat Bagaimana Rasanya Menjadi Pemula
Semakin maju seseorang dalam karir atau kehidupan pribadi, semakin sulit bagi mereka untuk berhubungan dengan pemula sejati.
"Saat kamu semakin maju dalam karirmu (atau hubungan, bisnis, atau apa pun), menjadi semakin sulit untuk berhubungan dengan pemula sejati," kata Sethi. Ini bisa menjadi penghalang dalam memberikan bimbingan atau mengajar orang lain.
Mengabaikan Hal-hal Mendasar
Orang jenius sering merasa terlalu canggih untuk memperhatikan hal-hal mendasar. "Terlalu banyak orang berpikir mereka terlalu maju untuk menyempurnakan dasar-dasar," tulis Sethi. Namun, menguasai dasar-dasar adalah kunci untuk mencapai keahlian yang lebih tinggi dalam bidang apa pun.
Sering Sendirian
Penelitian menunjukkan bahwa orang cerdas cenderung menghabiskan lebih banyak waktu sendirian dibandingkan dengan orang lain.
Menurut Carol Graham, peneliti dari Brookings Institution, "Mereka dengan kecerdasan lebih tinggi dan kapasitas untuk menggunakanny, kurang mungkin menghabiskan banyak waktu bersosialisasi karena mereka fokus pada tujuan jangka panjang lainnya." Meskipun ini mungkin membuat mereka lebih terisolasi, kurangnya kontak sosial ini cenderung tidak terlalu mempengaruhi kebahagiaan mereka.
Sadar Akan Ketidaktahuan Mereka Sendiri
Efek Dunning-Kruger menjelaskan bahwa orang yang paling tidak kompeten cenderung paling percaya diri, sementara orang paling cerdas meragukan kemampuan mereka sendiri. Orang cerdas menyadari seberapa banyak yang mereka tidak ketahui, yang sering kali membuat mereka menderita imposter syndrome.
Rentan Terhadap Stereotip
Orang cerdas cenderung lebih cepat menangkap pola halus, yang membuat mereka lebih rentan terhadap bias dan stereotip. Menurut sebuah studi, "hasil ini menunjukkan bahwa ada sisi negatif dari menjadi pintar, itu membuat kamu berisiko membaca terlalu banyak dalam situasi dan menarik kesimpulan yang tidak tepat."
Mudah Teralihkan Perhatiannya
Orang yang sangat cerdas sering kali memiliki banyak ide brilian yang membuat mereka kesulitan untuk memprioritaskan tugas. Sebuah studi dari Northwestern University menemukan bahwa "prestasi kreatif di dunia nyata berhubungan dengan pemrosesan sensorik yang bocor atau kemampuan yang berkurang untuk menyaring atau menghambat rangsangan dari kesadaran."
Terbebani oleh Ekspektasi
Memiliki kecerdasan tinggi sering kali disertai dengan ekspektasi yang tinggi dari diri sendiri dan orang lain. Sebuah studi yang melacak 1.500 anak sangat cerdas selama beberapa dekade menemukan bahwa banyak dari mereka berjuang untuk memenuhi harapan mereka sendiri dan harapan orang lain. Beban ini sering kali menjadi motif yang berulang bagi banyak anak berbakat.
Jadi, meskipun memiliki kecerdasan tinggi menawarkan banyak keuntungan, ini juga datang dengan tantangan tersendiri yang sering kali tidak dipahami oleh mereka dengan kecerdasan rata-rata sehingga membuat hidup orang jenius ini sedikit sulit.