10 Racun berbahaya yang bisa terkandung dalam alat masak yang kamu gunakan (Part 1)
Waspadai penggunaan wajan anti lengket, wadah plastik, dan aluminium foil karena kandungan bahan kimia berbahaya di dalamnya.
Demi menjaga kesehatan, kamu memperhatikan dengan betul bahan makanan yang akan kamu masak beserta cara mencuci dan mengolahnya. Namun, apakah kamu juga melakukan hal yang sama pada alat masak yang kamu gunakan?
Well, tak bisa dipungkiri bahwa kadang wanita senang membeli alat masak hanya karena alasan 'lucu' baik dari segi warna maupun bentuk. Namun tahukah kamu bahwa bisa saja terkandung racun atau bahan kimia berbahaya di dalam alat masak tersebut?
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Kenapa serat penting buat kesehatan pencernaan? Serat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dengan meningkatkan pergerakan usus. Konsumsi serat yang cukup dapat mencegah atau mengatasi masalah pencernaan seperti sembelit, karena serat menambah volume tinja dan mempercepat proses pengeluarannya.
-
Apa yang menjadi ancaman kesehatan yang serius bagi Indonesia dan dunia terkait kusta? Penyakit kusta, meskipun termasuk penyakit tropis yang terabaikan, masih menjadi ancaman kesehatan yang signifikan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
-
Kapan hasil penelitian tentang kebiasaan sehat ini dipublikasikan? Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Circulation pada 2018 itu menemukan bukti bahwa lima perilaku ini dapat meningkatkan harapan hidup wanita usia 50-an hingga 14 tahun dan 12 tahun pada pria usia 50-an.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
Seperti dilansir dari Boldsky, inilah beberapa zat kimia dalam alat masak yang wajib untuk kamu waspadai.
Aluminium
Bahan kimia ini jamak ditemukan dalam aluminium foil atau aluminium lainnya di alat baking dan roasting. Menurut sebuah artikel dari Journal of Alzheimer's Disease, kontaminasi zat ini dalam tubuh bisa meningkatkan risiko penyakit Alzheimer dan penyakit neurodegeneratif lainnya. Itulah sebabnya kegiatan untuk memanggang makanan dengan aluminium foil patut untuk dipertimbangkan kembali.
Memang benar bahwa ada aluminium yang aman untuk digunakan karena sudah melalui proses oksidasi. Namun tetap saja kamu harus mewaspadai aluminium yang belum teroksidasi.
Alternatif yang aman: kertas perkamen, kaca, atau wadah porselen.
Perfluorooctanoic Acid
Zat ini banyak ditemukan pada panci atau wajan anti lengket jenis tertentu. Kebanyakan wajan anti lengket yang dilapisi dengan teflon, juga dilapisi dengan zat ini.
Asam perfluorooctanoic (PFOA) sering dikaitkan dengan peningkatan risiko infertilitas hingga kenaikan berat badan. The International Agency for Research on Cancer juga mengatakan bahwa zat ini bersifat karsinogenik pada tubuh manusia.
Alternatif yang aman: cast iron, kaca, atau stainless steel.
Bisphenol A (BPA)
BPA ditemukan dalam botol atau wadah berbahan plastik. Kontaminasi zat ini secara berlebihan di dalam tubuh terhubung pada peningkatan risiko kanker, penurunan fungsi otak, membahayakan jantung, hingga infertilitas. Sayangnya, plastik dengan kandungan BPA di dalamnya masih banyak ditemukan di pasaran.
Alternatif yang aman: kaca, kertas, atau food-grade steel.
Vinyl Chloride & Polyvinyl Chloride
Zat ini ditemukan pada kaleng, kresek makanan, hingga wadah penyimpanan makanan. Menurut National Institutes of Health Amerika, Polyvinyl Chloride dikenal dengan sifatnya yang karsinogenik.
Alternatif yang aman: wadah penyimpanan yang terbuat dari kaca atau silikon.
Polyethylene Terephthalate
Botol-botol soda tak luput dari bahan kimia ini di dalamnya. Zat ini bisa masuk ke dalam makanan atau minuman yang dikemas di dalam botol mengandung Polyethylene Terephthalate. Kontaminasinya berkaitan erat dengan sindrom metabolik, penyakit yang membuat peradangan dalam tubuh meningkat.
Alternatif yang aman: kaca dan plastik yang aman.