10 Tanda Buah Hati Tumbuh Jadi Anak Manja, Perlu Diwaspadai Orangtua
Munculnya perilaku anak manja bisa disebabkan dari kesalahan pengasuhan yang dilakukan orangtua.
Terdapat sejumlah tanda yang tampak ketika anak tumbuh menjadi anak yang manja dan perlu diwaspadai orangtua.
10 Tanda Buah Hati Tumbuh Jadi Anak Manja, Perlu Diwaspadai Orangtua
Semua orangtua menginginkan agar anak merka tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri. Sayangnya, beberapa tumbuh menjadi anak manja karena berbagai hal.
-
Apa pengertian dari parenting? Parenting adalah proses untuk mendidik dan menyelaraskan anak-anak dengan nilai-nilai sosial yang diterima di masyarakat.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa yang keluarga ajarkan kepada anak? Salah satunya adalah mengajarkan anak bersosialisasi sehingga mereka dapat belajar untuk berinteraksi dengan orang lain dan membangun hubungan yang sehat.
-
Bagaimana cara orang tua menerapkan parenting yang baik? Parenting juga dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak untuk berkembang. Proses ini melibatkan penekanan pada komunikasi, disiplin, dan pendidikan yang tepat.
-
Kenapa parenting penting bagi perkembangan anak? Parenting adalah cara orang tua dalam mendidik anak. Sebagai fondasi dari perkembangan anak, peran orang tua dalam membimbing, mendidik, dan merawat anak-anak mereka memiliki dampak yang signifikan pada pertumbuhan dan kesejahteraan anak-anak.
Salah satu hal yang perlu dihindari adalah membiasakan anak menjadi anak yang manja. Meskipun tidak ada orangtua yang sempurna, mengenali tanda-tanda anak yang menjadi manja adalah langkah pertama untuk mengajarkan mereka nilai-nilai tanggung jawab dan kemandirian.
Terlalu memanjakan anak ini kerap tidak disadari oleh orangtua hingga anak sudah terlanjur jadi manja. Dilansir dari Learning-Mind, berikut adalah 10 tanda bahwa buah hati Anda mungkin tumbuh menjadi anak yang manja dan perlu diwaspadai:
Sering Tantrum
Salah satu tanda pertama anak yang manja adalah seringnya mereka tantrum. Perilaku ini bisa sangat jelas dan perlu segera ditangani. Jika anak berusia tujuh tahun mengamuk karena tidak bisa pergi ke tempat yang diinginkannya, ini adalah sinyal bahwa anak belum memahami batasan dan keterbatasan.
Tidak Bisa Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga
Anak-anak perlu belajar menjadi mandiri, termasuk dalam melakukan tugas-tugas sederhana di rumah. Jika anak berusia sepuluh tahun merasa kesulitan hanya karena sarapan tidak disajikan sesuai jadwal, hal ini bisa menjadi tanda bahwa mereka belum diajari tentang kemandirian.
Selalu Mendapatkan Apa yang Diinginkan
Memberikan semua yang diinginkan anak karena takut mereka akan tantrum adalah kesalahan umum yang dilakukan orangtua dan membuat buah hati jadi manja. Orangtua mungkin ingin membahagiakan dengan segera, tetapi memberikan segala sesuatu yang diinginkan anak secara instan bukanlah tindakan yang terbaik. Ini bisa membuat anak terbiasa dengan harapan yang tidak realistis.
Takut Kalah
Anak yang manja sering tidak suka kalah dalam kompetisi, terutama jika ada orang lain yang mendapatkan apa yang mereka inginkan. Anak perlu belajar bahwa kekalahan adalah bagian dari hidup dan mereka tidak selalu bisa menang. Ketidakseimbangan dalam persaingan bisa membuat anak sulit beradaptasi di berbagai situasi.
Ada Reaksi Negatif dari Teman Sebaya
Cara anak berinteraksi dengan teman sebayanya bisa mencerminkan sikap yang mereka terima di rumah. Sikap dari teman ini bisa menunjukkan apakah ada kesalahan dalam pengasuhan kita atau tidak.
Anak yang terbiasa mendapatkan apa yang mereka mau tanpa konsekuensi cenderung merasa berhak atas segalanya, dan ini bisa mempengaruhi cara mereka bersikap terhadap teman lain. Mereka mungkin kurang tahu bagaimana bersosialisasi dengan baik dan menghargai orang lain.
Mengeluarkan Ancaman Kosong
Jika Anda sering melihat anak mengabaikan ancaman yang Anda berikan, ini bisa menjadi tanda bahwa anak sudah terlalu terbiasa dan menganggap ancaman Anda tidak akan benar-benar dijalankan. Mengancam anak dengan hukuman yang tidak pernah dilaksanakan hanya akan membuat mereka kehilangan rasa hormat terhadap otoritas Anda.
Nada Bicara Sombong
Anak yang manja sering berbicara dengan nada yang sombong dan merendahkan orang dewasa, terutama mereka yang tidak disukai anak.
Sikap seperti ini mencerminkan rasa sombong dan merasa bisa mengendalikan semua orang di sekitarnya. Munculnya hal ini bisa membuat kesulitan hubungan mereka ketika dengan teman sebaya atau dengan orang dewasa selain orangtua.
Harapan Orangtua yang Tidak Konsisten
Orangtua yang tidak menetapkan batasan dengan jelas membuat anak tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka. Jika Anda mengancam sanksi tetapi tidak mengikutinya dengan tindakan, anak mungkin merasa bisa melakukan apa saja tanpa ada konsekuensi.
Terlalu Melindungi dari Emosi Negatif
Melindungi anak dari emosi negatif seperti kecewa atau marah dapat berdampak buruk pada perkembangan mereka.
Anak perlu belajar mengatasi emosi negatif dengan cara yang sehat dan dewasa. Terlalu sering memberikan penghiburan saat anak mengeluh dapat membuat mereka tumbuh menjadi individu yang tidak tahan terhadap rasa sakit atau kesulitan.
Tidak Mengerti Nilai Uang
Memberikan anak segala yang mereka inginkan tanpa mengajarkan nilai uang dapat membuat mereka tumbuh menjadi individu yang boros dan kurang menghargai usaha untuk mendapatkan sesuatu. Penting untuk mengajarkan anak tentang pentingnya menghargai usaha dan kerja keras untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Mengetahui tanda-tanda anak yang mulai tumbuh menjadi anak yang manja adalah langkah pertama dalam menghindari perilaku yang tidak diinginkan ini. Sebagai orangtua, penting untuk memberikan cinta dan perhatian yang cukup kepada anak, tetapi juga penting untuk mengajarkan mereka tanggung jawab, kemandirian, dan nilai-nilai kehidupan yang seimbang.