5 Gejala umum dari infeksi saluran kemih
Kenali gejala umum dari penyakit infeksi saluran kemih berikut ini
Infeksi saluran kemih atau yang biasa dikenal dengan infeksi saluran kencing adalah infeksi yang mempengaruhi organ-organ tubuh yang berhubungan dengan urin. Saluran kemih meliputi ginjal, ureter, dan kandung kemih atau uretra. Selain itu, karena saluran kemih adalah tempat keluarnya kotoran di dalam tubuh maka saluran ini paling mudah terkena bakteri yang menyebabkan infeksi.
Seperti dilansir dari healthmeup.com, dibandingkan dengan pria, wanita paling mudah untuk terkena infeksi ini. Sebab saluran mereka berdekatan dengan dubur yang juga bisa menjadi tempat bersarangnya bakteri.
Berikut adalah beberapa gejala umum dari penyakit ini.
Sering buang air kecil
Salah satu tanda paling umum dari infeksi saluran kemih atau ISK adalah dorongan untuk buang air kecil yang meningkat. Bahkan rasa ini muncul setelah Anda baru saja mengosongkan kandung kemih Anda.
Disuria
Disuria atau munculnya rasa sakit ketika buang air kecil juga bisa menjadi gejala dari ISK. Tak hanya itu, jika Anda terkena ISK maka akan muncul rasa panas seperti terbakar ketika buang air kecil.
Darah dalam urin
ISK terjadi karena bakteri berkembang di saluran kemih. Bakteri ini kemudian menyerang lapisan uretra yang dapat menyebabkan keluarnya darah melalui urin. Kondisi ini disebut dengan hematuria.
Demam tinggi dan kelelahan
Ketika infeksi bakteri ISK mencapai ginjal, maka akan terjadi demam tinggi. Selain itu Anda juga akan mengalami kelelahan dan mual.
Nyeri punggung
Ketika saluran kemih bagian atas terinfeksi, maka dapat menyebabkan rasa sakit di daerah punggung bawah dan pangkal paha. Dalam beberapa kasus, penderita juga mungkin mengalami sakit perut yang parah serta kram.
ISK menjadi penyakit yang sering muncul akhir-akhir ini. Ada beberapa hal yang menyebabkan ISK yaitu kurangnya minum air, sering menahan kencing, atau Anda tidak memperhatikan kebersihan toilet saat buang air kecil.
Baca juga:
Cegah infeksi saluran kemih dengan 4 cara ini!
7 Tips mencegah infeksi saluran kemih
Jus cranberry ampuh sembuhkan infeksi kandung kemih
-
Bagaimana cara mengobati infeksi saluran kemih yang menyebabkan rasa sakit saat kencing? Antibiotik adalah pengobatan standar untuk infeksi saluran kemih. Namun, gejala yang ringan, mungkin dapat sembuh dengan minum banyak cairan ekstra (disarankan air putih), mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas, atau menggunakan bantal pemanas.
-
Bagaimana sunat bisa mencegah infeksi saluran kemih? Lebih lanjut, manfaat sunat lainnya adalah memperkecil risiko infeksi saluran kemih. Meskipun risiko infeksi saluran kemih tergolong rendah pada anak-anak maupun laki-laki dewasa, infeksi tetap dapat terjadi dan akan sering dialami oleh mereka yang belum sunat. Di sinilah pentingnya melakukan sunat sejak dini.
-
Bagaimana cara mengatasi infeksi saluran kemih pada anak? Cara mengatasi infeksi saluran kemih pada anak dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut:1. Konsumsi cairan yang cukup: Pastikan anak Anda minum banyak air agar dapat membantu membersihkan bakteri dari saluran kemih dan mempercepat pemulihan. 2. Perhatikan kebersihan pribadi: Ajari anak Anda untuk membersihkan area genital dengan benar dan mengganti pakaian dalam secara teratur untuk mencegah bakteri masuk ke saluran kemih.3. Segera konsultasi ke dokter: Jika anak Anda menunjukkan gejala infeksi saluran kemih, segera konsultasikan ke dokter untuk diagnosis yang tepat dan penanganan segera.4. Konsumsi antibiotik: Jika dokter mendiagnosis infeksi saluran kemih, anak Anda mungkin akan diberikan antibiotik untuk membantu mengatasi infeksi. 5. Pantau kondisi anak secara berkala: Pastikan untuk memantau kondisi anak setelah diberikan pengobatan dan kembali ke dokter jika gejala tidak membaik atau muncul kembali.
-
Bagaimana cara mengobati infeksi jamur? Untuk mengatasi infeksi jamur, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan: 1. Menjaga kebersihan dan kekeringan area yang terinfeksi Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menjaga area yang terinfeksi agar tetap bersih dan kering. Jamur biasanya tumbuh dengan baik di tempat yang lembab, jadi dengan menjaga area tersebut kering, akan membatasi pertumbuhannya. Pastikan untuk mengeringkan daerah yang terinfeksi setelah mandi atau beraktivitas yang membuatnya basah. 2. Menggunakan obat antijamur topikal Obat antijamur topikal seperti krim atau salep sering digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit. Anda dapat mengoleskan obat ini secara langsung pada area yang terinfeksi sesuai instruksi dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat.Pastikan untuk menggunakan obat secara teratur dan tetap mengikuti jadwal pengobatan yang telah ditentukan. 3. Menghindari faktor risiko dan memperkuat sistem kekebalan tubuh Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terkena infeksi jamur, seperti kelembaban berlebih, penggunaan pakaian yang terlalu ketat, atau penggunaan antibiotik dalam jangka panjang. Untuk mencegah infeksi jamur kambuh atau muncul kembali, penting untuk menghindari faktor-faktor risiko ini dan menjaga kebersihan diri secara keseluruhan. Selain itu, memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan pola makan sehat, tidur cukup, dan mengurangi stres juga dapat membantu melawan infeksi jamur. 4. Konsultasikan dengan dokter Jika infeksi jamur tidak kunjung membaik setelah beberapa minggu pengobatan atau jika infeksi terus kambuh, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan dapat mengevaluasi kondisi Anda secara menyeluruh, memberikan diagnosis yang akurat, dan merekomendasikan pengobatan yang tepat.
-
Kenapa ingus anak bisa bercampur darah akibat infeksi saluran pernapasan atas? Infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan atas, seperti pilek, sinusitis, atau radang tenggorokan, dapat menyebabkan peradangan pada hidung dan tenggorokan anak. Peradangan ini dapat menyebabkan pembuluh darah yang pecah dan mengakibatkan bercak darah dalam ingus.
-
Apa saja gejala infeksi saluran kemih yang umum dialami oleh anak? Gejala infeksi saluran kemih pada anak dapat bervariasi, tetapi beberapa gejala umum yang dapat terjadi termasuk sering buang air kecil, rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil, dan perubahan warna atau bau urine.