Mengenal Selulitis dari Penyebab, Gejala, dan Cara Menanganinya
Selulitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebar melalui luka atau pecahnya kulit.
Selulitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebar melalui luka atau pecahnya kulit.
Mengenal Selulitis dari Penyebab, Gejala, dan Cara Menanganinya
Selulitis adalah kondisi medis yang sering kali dianggap sepele tetapi dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat.
Ditandai dengan peradangan pada jaringan subkutan, selulitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebar melalui luka atau pecahnya kulit.
Gejala umum termasuk kemerahan, bengkak, dan rasa nyeri di area yang terkena, sering kali disertai dengan demam dan rasa tidak enak badan.
-
Kenapa Seblak Viral? Popularitas seblak memang nggak ada habisnya. Apalagi sejak munculnya berbagai konten dari Rafael Tan, si mamang seblak yang vibes-nya seperti tetangga sendiri. Sensasi bumbu khas yang pedas dijamin juara banget.
-
Apa penyebab utama selesma? Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan. Ketika mengalami selesma, biasanya Anda akan memiliki gejala seperti bersin, hidung tersumbat, batuk, dan sakit kepala.
-
Kapan gejala selesma muncul? Gejala selesma biasanya muncul 1-3 hari setelah terpapar virus dan bisa sembuh dalam 7-10 hari tanpa pengobatan khusus.
-
Apa saja gejala selesma pada anak? Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat atau berair, sakit tenggorokan, batuk, demam ringan, nyeri kepala, nyeri otot, dan kelelahan.
-
Apa penyebab selesma pada anak? Masalah selesma yang memicu batuk pilek pada anak bisa sembuh sendiri dalam 7-10 hari sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua.
-
Bagaimana selesma biasanya sembuh? 'Pilek yang disebabkan oleh selesma adalah penyakit yang terbatas pada dirinya sendiri, dia bisa sembuh tanpa pengobatan dalam 7-10 hari,' ungkap Rina beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Selulitis dapat mempengaruhi siapa saja dan sering kali memerlukan perhatian medis untuk mencegah penyebaran infeksi yang lebih luas.
Penting untuk membedakan selulitis dari kondisi kulit lainnya yang mirip, seperti abses atau infeksi jamur, karena perawatan yang tepat sangat bergantung pada diagnosis yang akurat.
Faktor risiko seperti sistem kekebalan tubuh yang lemah, diabetes, dan luka terbuka dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami selulitis.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa hal yang penting Anda ketahui tentang selulitis.
Penyebab Selulitis
Selulitis adalah infeksi bakteri pada lapisan dalam kulit yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa penyebab umum selulitis:
1. Luka atau Trauma pada Kulit
Selulitis seringkali dimulai dari luka terbuka, lecet, atau trauma pada kulit. Luka yang tidak dirawat dengan baik dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri seperti Streptococcus atau Staphylococcus untuk masuk ke jaringan subkutan.
Infeksi ini kemudian dapat menyebar dan menyebabkan peradangan yang meluas di area sekitarnya.
2. Kondisi Kulit yang Terjadi Sebelumnya
Kondisi kulit yang ada sebelumnya, seperti eksim, psoriasis, atau infeksi jamur, dapat meningkatkan risiko terjadinya selulitis.
Kulit yang sudah teriritasi atau rusak membuat bakteri lebih mudah menembus lapisan kulit dan menginfeksi jaringan di bawahnya.
Infeksi jamur atau kondisi kulit kronis sering menyebabkan kulit menjadi kering, pecah-pecah, dan lebih rentan terhadap infeksi bakteri.
3. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah, seperti penderita diabetes, HIV/AIDS, atau mereka yang menjalani terapi imunosupresif, memiliki risiko lebih tinggi terkena selulitis.
Sistem kekebalan tubuh yang tidak berfungsi dengan optimal membuat tubuh kurang mampu melawan infeksi, sehingga bakteri lebih mudah menyebar dan menyebabkan infeksi serius seperti selulitis.
4. Gangguan Sirkulasi atau Edema
Gangguan sirkulasi darah atau kondisi seperti edema (pembengkakan akibat penumpukan cairan) dapat meningkatkan risiko selulitis.
Ketika darah dan cairan tidak mengalir dengan baik, kulit dan jaringan di bawahnya mungkin menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
Pembengkakan yang kronis atau gangguan sirkulasi dapat membuat area tersebut lebih mudah terinfeksi oleh bakteri.
5. Infeksi pada Kulit yang Ada Sebelumnya
Infeksi kulit sebelumnya, seperti bisul atau abses, juga dapat menjadi penyebab selulitis.
Jika infeksi awal tidak diobati dengan tepat atau tidak sepenuhnya sembuh, bakteri dapat menyebar ke jaringan sekitar dan menyebabkan selulitis.
Infeksi bakteri yang tidak diobati atau penanganan yang tidak memadai dapat mengakibatkan peradangan lebih lanjut dan infeksi yang lebih luas.
6. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa kondisi medis seperti obesitas, yang dapat menyebabkan penumpukan lemak yang berlebihan dan meningkatkan risiko infeksi, juga dapat berperan dalam perkembangan selulitis.
Kondisi ini dapat menyebabkan kulit menjadi lebih rentan terhadap kerusakan dan infeksi.
Gejala Selulitis
Memahami gejala-gejala ini penting untuk mengenali infeksi sejak dini dan mendapatkan perawatan yang tepat. Berikut adalah gejala utama selulitis:
Kemerahan dan Peradangan
Salah satu gejala awal selulitis adalah kemerahan di area kulit yang terkena. Kulit yang terinfeksi sering terlihat merah dan terasa hangat saat disentuh. Peradangan ini biasanya terjadi secara cepat dan dapat menyebar ke area sekitarnya.
Pembengkakan
Pembengkakan atau edema adalah gejala umum lain dari selulitis. Area yang terinfeksi membengkak akibat penumpukan cairan dan respons inflamasi tubuh terhadap infeksi. Pembengkakan ini bisa terasa keras dan menyakitkan saat disentuh.
Nyeri dan Ketidaknyamanan
Selulitis sering disertai dengan rasa nyeri di area yang terinfeksi. Nyeri ini dapat bervariasi dari ringan hingga parah dan seringkali memburuk dengan gerakan atau tekanan. Rasa nyeri ini adalah hasil dari peradangan dan pembengkakan jaringan yang terinfeksi.
Kulit Hangat dan Sensitif
Area yang terinfeksi biasanya terasa lebih hangat dibandingkan dengan kulit di sekitarnya. Sensasi hangat ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke daerah yang terinfeksi sebagai bagian dari respons tubuh terhadap infeksi. Kulit juga menjadi lebih sensitif dan nyeri saat disentuh.
Demam dan Gejala Sistemik
Selulitis dapat menyebabkan gejala sistemik seperti demam, menggigil, dan malaise (rasa tidak enak badan). Gejala-gejala ini menunjukkan bahwa infeksi telah menyebar ke aliran darah atau bahwa tubuh sedang berusaha melawan infeksi secara sistemik.
Luka atau Lecet di Kulit
Seringkali ada luka kecil, lecet, gigitan serangga, atau goresan di area yang terkena selulitis. Luka ini mungkin menjadi titik masuk bagi bakteri yang menyebabkan infeksi. Luka tersebut mungkin tampak merah, berkerak, atau mengeluarkan cairan.
Pembesaran Kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening di dekat area yang terinfeksi bisa membesar dan terasa nyeri saat disentuh. Ini adalah bagian dari respons imun tubuh terhadap infeksi dan menunjukkan bahwa tubuh sedang berusaha melawan penyebaran bakteri.
Penanganan Selulitis
Penanganan selulitis membutuhkan pendekatan medis yang cepat dan tepat untuk mengatasi infeksi dan mencegah komplikasi. Berikut adalah langkah-langkah yang biasanya diambil dalam penanganan selulitis:
1. Konsultasi Dokter
Segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosis dan resep antibiotik yang tepat.
2. Antibiotik
Minum antibiotik sesuai resep dokter hingga habis, meskipun gejala sudah membaik.
3. Perawatan Luka
Bersihkan dan tutup luka dengan perban steril. Jaga area yang terinfeksi tetap bersih dan kering.
4. Mengurangi Pembengkakan
Angkat anggota tubuh yang terinfeksi di atas level jantung untuk mengurangi pembengkakan. Gunakan kompres dingin jika diperlukan.
5. Pantau Gejala
Pantau perkembangan infeksi dan segera kembali ke dokter jika gejala tidak membaik atau semakin parah
6. Pereda Nyeri
Gunakan obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau acetaminophen untuk mengurangi rasa sakit dan demam.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menangani selulitis dengan efektif dan mengurangi risiko komplikasi.