6 Cara Atasi Masalah Kaki Berkeringat, Cegah Masalah Bau Kaki Mengganggu
Kondisi kaki berkeringat yang menyebabkan masalah bau kaki mengganggu yang bisa diatasi dengan sejumlah cara ini.
Kaki berkeringat adalah masalah umum yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan, bau tidak sedap, dan bahkan masalah kesehatan yang lebih serius. Dengan sekitar 250.000 kelenjar keringat di setiap kaki, bukan hal yang mengejutkan jika kaki menjadi bagian tubuh yang paling sering berkeringat.
Penyebabnya bisa beragam, mulai dari suhu panas, stres, hingga kondisi kesehatan seperti hipertiroidisme atau hiperhidrosis. Dilansir dari SELF, Berikut enam cara efektif untuk mengatasi masalah kaki berkeringat dan mencegah bau kaki yang mengganggu.
-
Bagaimana kucing berkeringat? Kucing memiliki kelenjar keringat terletak di bagian bawah bantalan kakinya. Kelenjar ini berbeda dari manusia yang memiliki kelenjar keringat di seluruh tubuh.
-
Kenapa kucing muntah cacing? Penyebab kucing muntah cacing, biasanya terjadi karena infeksi jenis cacing parasit di dalam tubuhnya. Seperti cacing gelang, cacing, tambang, cacing pita, atau cacing hati. Dari beberapa jenis ini, yang paling umum menyebabkan infeksi adalah cacing gelang.
-
Kenapa sepatu hak tinggi rentan menimbulkan bau kaki? Beberapa faktor yang mempengaruhi bau kaki dari sepatu hak tinggi termasuk bahan yang digunakan serta desain sepatu yang menyempit di bagian jari kaki.
-
Kapan bahaya Gua Kematian terungkap? Bahaya dari gua kecil ini terungkap secara tidak sengaja saat pembangunan kompleks Recreo Verde sedang berlangsung.
-
Apa penyebab utama dari bau kaki? Bakteri merupakan salah satu faktor penyebab aroma tidak sedap pada kaki. Penimbunan sel kulit mati yang jarang terkelupas dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri yang menghasilkan aroma tak sedap tersebut.
-
Apa ciri khas Kucing Merah? Kucing Merah memiliki karakteristik bulu berwarna oranye kemerahan dengan corak huruf M di dahinya. Bentuk tubuhnya juga lebih berotot dibanding sesamanya.
1. Gunakan Sepatu yang Tepat
Pemilihan alas kaki yang tepat sangat penting untuk menjaga kaki tetap kering. Dr. Divya Shokeen, seorang dokter kulit di Los Angeles, menyarankan penggunaan sepatu yang memungkinkan aliran udara yang baik, seperti sandal terbuka, sepatu mesh, atau slip-on dengan banyak ventilasi.
“Sepatu yang (bisa membantu kaki) bernapas meningkatkan sirkulasi udara dan mengurangi kemungkinan panas dan keringat,” jelasnya. Dr. James McGuire, direktur Leonard Abrams Center for Advanced Wound Healing di Temple School of Podiatric Medicine, merekomendasikan sepatu yang terbuat dari bahan seperti trikot, serat bambu, gabus, atau kulit. Hindari sepatu yang terbuat dari plastik, karet, dan kulit sintetis karena bahan-bahan ini cenderung menjebak kelembapan.
2. Pilih Kaos Kaki yang Tepat
Jenis kaos kaki yang Anda kenakan juga berperan penting dalam menjaga kaki tetap kering. Dr. McGuire menyarankan untuk memilih kaos kaki yang terbuat dari wol merino atau bahan sintetis seperti poliester atau nilon.
Meskipun terdengar tidak intuitif, kaos kaki wol sebenarnya lebih baik dalam menyerap dan menguapkan kelembapan, sehingga menjaga kaki tetap kering dan sejuk. Hindari kaos kaki katun, karena bahan ini cenderung menyerap keringat namun kurang efektif dalam menguapkannya. Bawalah beberapa pasang cadangan jika perlu mengganti kaos kaki selama aktivitas.
3. Gunakan Bedak Kaki
Bedak kaki dapat membantu menyerap kelembapan dan mengurangi pertumbuhan jamur, yang seringkali menjadi penyebab bau kaki. Dr. McGuire merekomendasikan penggunaan bedak berbasis tepung maizena atau bedak antijamur yang mengandung mikonazol nitrat atau tolnaftat. Menggunakan bedak kaki setiap hari dapat membantu menjaga kaki tetap kering dan bebas bau.
4. Manfaatkan Antiperspirant
Antiperspirant bukan hanya untuk ketiak. Dr. McGuire menyarankan penggunaan antiperspirant dengan kandungan 10 hingga 15 persen aluminium klorida pada kaki. Aluminium klorida bekerja dengan menghalangi kelenjar keringat, sehingga mengurangi produksi keringat. Waktu terbaik untuk mengaplikasikannya adalah pada malam hari, ketika kelenjar keringat kurang aktif dan aluminium klorida dapat lebih efektif menyerap ke dalam kulit.
5. Rutin Cuci dan Rendam Kaki
Membersihkan kaki secara rutin dapat membantu mengurangi bau yang tidak sedap. Dr. McGuire merekomendasikan merendam kaki setidaknya seminggu sekali dalam larutan air, garam Epsom, dan bahan asam seperti cuka putih atau jus lemon.
Garam Epsom membantu mengeringkan kulit, sementara asam menghambat pertumbuhan bakteri. Selain itu, mencuci kaki dengan sabun dan menggosoknya dengan baik selama mandi juga sangat penting. Keringkan kaki dengan handuk dan aplikasikan antiperspirant sesuai petunjuk.
6. Konsultasikan dengan Dermatolog jika Masalah Berlanjut
Jika masalah kaki berkeringat tetap berlanjut, konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Suntikan neurotoksin (seperti botulinum toxin type A) dapat menjadi solusi efektif dengan mengurangi aktivitas kelenjar keringat selama beberapa bulan. Selain itu, prosedur seperti iontophoresis dan obat antikolinergik juga dapat direkomendasikan oleh dokter untuk mengatasi masalah keringat berlebih.
Dengan menerapkan tips di atas, Anda dapat menjaga kaki tetap kering dan nyaman, serta mencegah masalah bau kaki yang mengganggu. Jangan biarkan masalah kaki berkeringat menghalangi aktivitas Anda. Dengan perawatan yang tepat, kaki Anda akan tetap segar sepanjang hari.