7 Kesalahan yang Sering Terjadi ketika Melakukan Pertolongan Pertama
Ketika hidung mimisan atau tangan tersulut api, terhadap beberapa kebiasaan yang kita lakukan sebagai pertolongan pertama. Beberapa hal ini sudah diajarkan pada kita sejak usia kecil dan biasa dilakukan sehari-hari.
Ketika hidung mimisan atau tangan tersulut api, terhadap beberapa kebiasaan yang kita lakukan sebagai pertolongan pertama. Beberapa hal ini sudah diajarkan pada kita sejak usia kecil dan biasa dilakukan sehari-hari.
Sejumlah cara yang kita lakukan ini ternyata bukannya efektif namun malah membuat luka atau kondisi yang kita alami tak kunjung sembuh. Dilansir dari Times of India, berikut sejumlah kesalahan pertolongan pertama yang paling sering kita lakukan.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Apa saja fakta derita yang sering dirasakan anak pertama? Berikut adalah beberapa fakta derita anak pertama yang sering dirasakan oleh mereka: Tuntutan Harapan Besar: Anak pertama sering kali merasa tertekan dengan harapan besar yang diletakkan oleh orang tua mereka. Mereka diharapkan untuk sukses dan menjadi contoh bagi adik-adiknya, yang terkadang menciptakan ketakutan akan kegagalan.Peran Sebagai Teladan: Anak pertama dituntut untuk menjadi teladan yang baik bagi saudara-saudaranya. Ini berarti mereka harus menunjukkan perilaku yang baik dan membuat keputusan yang bijaksana, yang bisa menjadi beban tersendiri. Kebahagiaan Adik-Adik: Anak pertama seringkali memikirkan dan merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan adik-adiknya. Mereka mungkin merasa perlu mengumpulkan uang lebih banyak untuk diri sendiri agar dapat memberikan yang terbaik untuk adik-adiknya.Mengalah untuk Berbagai Hal: Anak pertama harus banyak mengalah demi berbagai hal, seperti mengesampingkan impian mereka yang bertentangan dengan keinginan orang tua atau mendahulukan kebutuhan adik-adiknya. Tidak Memiliki Tempat Berbagi: Karena tuntutan untuk selalu terlihat kuat dan tidak boleh terlihat lemah, anak pertama seringkali memendam perasaan mereka sendiri. Mereka mungkin tidak memiliki tempat untuk berbagi tentang tekanan yang mereka rasakan.Dituntut untuk Selalu Sempurna: Anak pertama sering kali dituntut untuk selalu sempurna dalam segala hal, mulai dari akademis hingga perilaku. Ini bisa menciptakan tekanan yang sangat besar bagi mereka. Beban Moril: Terutama bagi anak pertama yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah, mereka mungkin merasa memiliki beban moril yang besar terhadap orang tua dan keluarga.Menjadi Orang Tua Kedua: Anak pertama seringkali harus merangkap sebagai orang tua kedua bagi adik-adiknya, terutama ketika orang tua sedang sibuk atau tidak ada di rumah. Ini menambah beban tanggung jawab mereka. Batasan dalam Melakukan Sesuatu: Anak pertama mungkin merasa banyak dibatasi dalam melakukan sesuatu karena mereka harus menjadi contoh yang baik bagi adik-adiknya, yang bisa membatasi kebebasan untuk mengekspresikan diri.
-
Apa fakta kepribadian anak pertama yang paling penting? Fakta kepribadian anak pertama yang paling utama adalah mereka memilik rasa tanggung jawab. Anak pertama seringkali memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan adik-adik mereka.
-
Bagaimana petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien? Petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien dengan menerapkan beberapa praktik aman dalam memberikan pelayanan.
-
Apa saja aspek yang dulunya dianggap terpisah dalam pemahaman kesehatan? Kesehatan mental dan kesehatan fisik telah lama dianggap sebagai aspek yang terpisah dalam pemahaman kita tentang kesehatan dan kesejahteraan.
-
Apa saja manfaat tahu untuk kesehatan tubuh? Beragam manfaat tahu bagi kesehatan yang ternyata cukup banyak. Bisa turunkan risiko diabetes hingga lindungi ginjal.
Mengangkat Hidung tinggi-Tinggi Saat Mimisan
Salah satu hal yang biasa kita lakukan ketika sedang mimisan adalah mengangkat hidung ke atas dan dalam posisi tinggi. Hal ini ternyata bisa berbahaya karena dapat membuat darah mengalir ke tenggorokanmu sehingga bisa-bisa kamu malah menelannya.
Hal ini juga sama sekali tidak membantu untuk mengontrol pendarahan. Menelan darah ini dapat menyebabkan iritasi pada perut sehingga kamu mungkin muntah.
Cara Penanganan yang Tepat:
Majukan wajah dan tekan bagian ujung hidung. Sebagian penyebab mimisan adalah karena alergi atau udara kering. Jika terjadi karena hal tersebut, biarkan sementara dan mimisan itu akan sembuh dengan sendiri. Jika Masih belum sembuh juga, segera konsultasi ke dokter.
Memberi Es atau Pasta Gigi pada Bekas Luka Bakar
Meletakkan es pada bekas luka bakar merupakan sebuah hal yang harus dihindari. Hal ini bisa menyebabkan kamu mengalami frostbite dan bahkan melukai kulit. Selain es batu, mentega serta pasta gigi juga sebaiknya dihindari ketika tengah mengalami luka bakar.
Cara Penanganan yang Tepat:
Aliri luka bakar dengan air dingin mengalir selama beberapa menit. Setelah itu seka secara lembut dengan kain kering.
Mengangkat atau Memindah Korban Kecelakaan
Ketika melihat seorang korban kecelakaan, secara naluri kita akan langsung memindahkan dia. Namun hal ini ternyata bisa berbahaya dan menyebabkan luka dan cedera yang dimiliki bertambah parah. Hal ini terutama ketika cedera yang terjadi berupa cedera saraf ataupun tulang.
Cara Penanganan yang Tepat:
Segera panggil ambulans untuk memberikan cara penangan yang lebih tepat. Cara ini bisa membantu untuk mencegah terjadinya cedera lebih parah.
Mengompres Bagian Keseleo atau Kaki yang Alami masalah Tulang
Rasa panas atau hangat bisa membantu mengurangi dan meredakan rasa sakit. Namun sayangnya hal ini tidak membantu mengobati masalah tulang atau keseleo yang terjadi. Hal ini justru bisa meningkatkan pembengkakan yang terjadi.
Cara Penanganan yang Tepat:
Berikan es pada bagian tulang yang yang bermasalah selama 20 menit. Hancurkan sejumlah es dan bungkus dalam kantung atau pada kain bersih. Letakkan kain tersebut pada kulit dan lakukan secara berulang.
Mengusap Debu dari Mata
Partikel kecil dari debu dapat menyebabkan terjadinya iritasi di mata. Namun jangan mengusap mata untuk menghulangkan partikel debu ini karena dapat menyebabkan cedera serius di mata.
Cara Penanganan yang Tepat:
Cuci mata dengan air bersih untuk menghilangkan debu ini.
Meludahi Luka
Banyak orang menyebut bahwa air liur atau saliva dapat menghilankan bakteri pada luka. Sayangnya hal ini tak benar dan sebaliknya, air liur malah mengandung banyak bakteri yang bisa memperburuk luka.
Cara Penanganan yang Tepat:
Cuci bagian yang terluka dengan air bersih untuk menghilangkan sebu dan bakteri yang menempel.
Memasang Plester pada Luka
Ketika terluka, hal yang biasa kita lakukan adalah memberi cairan antibakteri serta memasang plester selama berhari-hari. Namun membiarkan luka ini dengan begitu saja ternya tak membantu dalam mempercepat proses penyembuhan.
Cara Penanganan yang Tepat:
Bersihkan luka dan berikan cairan antibakteri pada bagian tersebut. Pasang plester jika memang cukup penting atau biarkan saja sembuh dengan udara segar. Jika memang menggunakan plester, pastikan untuk menggantinya dua kali dalam sehari.
Sejumlah kesalahan dalam melakukan pertolongan pertama itu sebaiknya tidak kamu lakukan lagi. Pastikan untuk menggunakan cara yang benar agar sakit atau luka yang kamu miliki cepat sembuh.
(mdk/RWP)