Aduh! Penelitian Terbaru Buktikan Dampak Penggunaan Komputer Terhadap Risiko Disfungsi Ereksi
Kebiasaan penggunaan komputer atau laptop terlalu lama bisa menjadi pemicu masalah disfungsi ereksi.
Kebiasaan penggunaan komputer atau laptop terlalu lama bisa menjadi pemicu masalah disfungsi ereksi.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah keyboard laptop yang tidak berfungsi dengan mengembalikannya ke kondisi sebelumnya? Lakukan system restore untuk mengembalikan kondisi laptop Anda ke waktu sebelum keyboard bermasalah. Anda bisa melakukan system restore dengan membuka menu Start dan ketik Recovery. Kemudian, pilih Open System Restore dan ikuti instruksi yang muncul.
-
Apa penyebab umum laptop mengalami keyboard yang tidak berfungsi? Salah satu penyebab umum keyboard laptop tidak berfungsi adalah debu dan kotoran yang menumpuk di bawah tombol-tombol keyboard. Debu dan kotoran dapat mengganggu kontak antara tombol keyboard, dan papan sirkuit di bawahnya.
-
Apa saja penyebab komputer lemot? Penyebab Komputer Lemot Berikut beberapa penyebab komputer lemot, antara lain:Faktor Browser yang Terlalu BeratSalah satu penyebab komputer lemot adalah browser yang terlalu berat. Ketika membuka browser, sering kali Anda membuka banyak tab pada browser tersebut untuk mengakses beberapa situs sekaligus. Kondisi tersebut dapat memberikan beban yang lebih besar pada RAM komputer.
-
Apa yang perlu dilakukan jika keyboard laptop terendam cairan? Jika Anda menumpahkan cairan pada keyboard laptop, segera matikan dan lepaskan baterainya. Kemudian, lap dengan kain kering dan bawa ke teknisi profesional untuk perbaikan.
-
Kenapa komputer menjadi lemot? Komputer akan menjadi berat dan lemot apabila terlalu banyak menampung data dan digunakan secara terus-menerus tanpa istirahat.
-
Apa saja tanda-tanda keyboard laptop tidak berfungsi dengan baik? Salah satu tanda-tanda keyboard laptop tidak berfungsi dengan baik adalah beberapa tombol tidak berfungsi. Jika laptop Anda mengalami kondisi ini, hal tersebut bisa berlanjut ke tombol lain.
Aduh! Penelitian Terbaru Buktikan Dampak Penggunaan Komputer Terhadap Risiko Disfungsi Ereksi
Dilansir dari Science Alert, duduk di depan komputer selama berjam-jam sambil menikmati menonton YouTube atau bermain game favorit mungkin tampak menyenangkan, tetapi menurut penelitian terbaru dari tim peneliti China, kebiasaan ini bisa memiliki dampak yang cukup menyedihkan pada kesehatan seksual kita, meningkatkan risiko disfungsi ereksi.
Disfungsi ereksi bukanlah hal yang langka, terutama seiring bertambahnya usia. Namun, bagi banyak orang, ini bisa menjadi masalah yang menetap yang mengganggu kehidupan seksual yang memuaskan. Masalah ini dapat disebabkan oleh faktor psikologis seperti stres, rasa bersalah, atau rendahnya harga diri.
Namun, ada juga kasus di mana patologi-patologi tertentu berperan. Faktor gaya hidup yang dapat dikelola, seperti kebiasaan duduk yang berlebihan, juga dapat memainkan peran penting dalam kondisi ini dengan memengaruhi tingkat hormon atau merusak fungsi pembuluh darah yang kompleks, yang memungkinkan penis untuk ereksi.
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa menghabiskan terlalu banyak waktu untuk duduk setiap hari dapat mempengaruhi fungsi ereksi, dan kadang-kadang hanya dengan bangkit dan berolahraga lebih sering, fungsi ereksi dapat diperbaiki.
Untuk mendalami korelasi ini, para peneliti menerapkan metode randomisasi Mendelian untuk mengidentifikasi hubungan kausal antara kebiasaan beraktivitas santai yang bersifat duduk-duduk, seperti menonton televisi atau bersantai di depan komputer, dengan kemungkinan terjadinya disfungsi ereksi.
Dengan menggunakan data dari lebih dari 220.000 catatan tentang variasi urutan genetik dari penelitian sebelumnya tentang keturunan Eropa, para peneliti mencari korelasi antara gen-gen yang terkait dengan perilaku santai yang bersifat duduk-duduk dan riwayat medis atau pelaporan diri tentang disfungsi ereksi. Hasilnya menunjukkan bahwa setiap peningkatan waktu 72 menit dalam menggunakan komputer untuk kegiatan santai meningkatkan risiko disfungsi ereksi lebih dari tiga kali lipat.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa menghabiskan lebih banyak waktu di depan komputer terkait dengan penurunan tingkat hormon yang bertanggung jawab untuk merangsang produksi sperma.
Meskipun hasil penelitian lain telah sampai pada kesimpulan serupa, penelitian ini masih belum sepenuhnya menjelaskan mengapa penurunan hormon ini dapat memengaruhi fungsi ereksi. Para peneliti hanya bisa berspekulasi bahwa penurunan tingkat hormon tersebut mungkin secara tidak langsung menghambat pelepasan testosteron.
Meskipun begitu, penelitian ini tidak menemukan hubungan kausal antara disfungsi ereksi dengan menonton televisi atau berkendara untuk bersenang-senang secara teratur. Hal ini mungkin karena batasan dalam pengumpulan data genetik terkait perilaku berkendara.
Studi masa depan diharapkan dapat membantu mengidentifikasi lebih lanjut apakah ada hal khusus dalam kebiasaan menggunakan komputer yang mengganggu fungsi ereksi atau apakah kebiasaan lain yang kita miliki bisa mengancam kualitas kehidupan seksual kita.
Dengan demikian, duduk di depan layar sepanjang hari, mengklik dan menggulir untuk bersenang-senang, mungkin bisa sangat berdampak bagi tubuh kita, terutama dalam hal kesehatan seksual.