Air liur bisa dipakai untuk deteksi tekanan darah hingga kanker?
Di masa depan, air liur akan menjadi alat tes yang bisa mendeteksi banyak penyakit serius.
Air liur, salah satu hal dalam tubuh kita yang seringkali diremehkan. Banyak yang tak mengetahui bahwa air liur memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah sebagai alat pendeteksi penyakit. Sebuah penelitian mengungkap bahwa tes air liur akan segera menjadi salah satu tes yang bisa digunakan untuk mendeteksi banyak penyakit, mulai dari tekanan darah hingga kanker.
Hal ini tentunya sangat menguntungkan karena air liur lebih mudah didapatkan dan mudah diperiksa. Selain itu, tes air liur juga jauh lebih murah dibandingkan dengan tes lain yang memakan banyak biaya, seperti dilansir dalam Care2 (06/08).
Saat ini tes air liur sudah digunakan untuk mendiagnosis HIV, penyakit mulut, dan penyakit peradangan. Dalam waktu lima sampai 10 tahun lagi peneliti percaya bahwa tes air liur bisa digunakan untuk mendeteksi di mana peradangan terjadi dan apa penyebabnya. Hal ini disampaikan oleh peneliti Bjorn Klinge dari Department of Periontology di Karolinska Institute, Stockholm.
Klinge dan rekannya mempelajari air liur dari 1.000 orang Swedia untuk mencari biomarker yang bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit berbahaya. Penelitian ini menemukan bahwa air liur memiliki biomarker untuk bisa mengetahui risiko penyakit serius seperti diabetes, penyakit usus, penyakit otot dan sendi, tumor, serta berbagai macam peradangan yang berkaitan oleh penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Penemuan ini tak hanya bisa menjadi metode revolusioner yang bisa mempermudah manusia di masa depan untuk mendeteksi penyakit yang mematikan, namun juga menjadi metode yang bisa dijangkau oleh semua kalangan, baik orang yang berpunya maupun kalangan dengan ekonomi menengah ke bawah yang seringkali kesulitan mendapatkan akses untuk memeriksakan penyakit mereka.
Namun sayangnya hal ini masih membutuhkan lebih banyak penelitian dan pengembangan sehingga kemungkinan tes air liur digunakan sebagai alat tes penyakit untuk masyarakat di dunia belum bisa terlaksana dalam waktu dekat.