Apa yang Harus Dilakukan Orangtua saat Anak Tidak Mau Sekolah
Pada saat anak menolak untuk kembali ke sekolah, ini sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh orangtua.
Pada saat anak menolak untuk kembali ke sekolah, ini sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh orangtua.
-
Kenapa anak yang diare sebaiknya tidak masuk sekolah? Diare bisa menjadi tanda adanya infeksi virus, dan muntah bisa berarti risiko penularan infeksi lebih besar. Anak yang mengalami diare sebaiknya tetap di rumah untuk menghindari penularan kepada teman sekelas.
-
Kapan anak dengan batuk parah sebaiknya tidak masuk sekolah? Namun, jika batuknya parah atau disertai kesulitan bernapas, sebaiknya anak tetap di rumah.
-
Kapan anak tersebut tidak bisa mengikuti pelajaran? Dengan ini saya selaku orang tua/wali murid dari : Nama : Kelas : Alamat :NISN : Memberitahukan bahwa anak saya tersebut diatas tidak dapat mengikuti pelajaran seperti biasa pada hari ini, Senin, 09 Januari 2023 dikarenakan sakit. Oleh karena itu, kami memohon pada Bapak/Ibu Guru Wali Kelas XI-B agar memberikan izin.
-
Kenapa anak bisa merasa takut dan tidak bersemangat untuk mulai masuk sekolah? Memulai tahun ajaran baru atau naik ke jenjang sekolah yang lebih tinggi sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak. Hal ini bisa membuat mereka tidak bersemangat dan takut untuk mulai masuk.
-
Apa tanda utama yang menunjukkan anak sebaiknya tidak masuk sekolah? Salah satu tanda utama bahwa anak sebaiknya tidak masuk sekolah adalah saat mengalami demam. Biasanya, suhu tubuh anak di atas 37,8 derajat Celsius tergolong sebagai demam.
-
Kenapa Onad tidak mau mengantar anaknya ke sekolah? Contohnya, jika kita punya pekerjaan sampai jam dua pagi. Syuting film dari pagi sampai malam, dari pagi, anaknya tidak melakukan apa-apa, mengapa saya harus mengantar anak? Apa tugasnya?
Apa yang Harus Dilakukan Orangtua saat Anak Tidak Mau Sekolah
Hari-hari pertama bersekolah bisa memberikan tantangan tak hanya bagi anak yang pertama masuk, namun juga bagi mereka yang kembali bersekolah. Hal ini termasuk keenganan anak untuk kembali bersekolah setelah menjalani liburan.
Ketika anak-anak tidak mau pergi ke sekolah, orangtua sering kali merasa bingung dan cemas. Situasi ini bisa terjadi pada anak usia berapa pun, baik dari usia lima tahun hingga remaja.
Menolak bersekolah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kecemasan, kelelahan, hingga masalah sosial atau emosional seperti bullying. Dilansir dari Parents, berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa diambil oleh orangtua untuk mengatasi masalah ini.
- 20 Cara Membuat Anak Suka dan Mau Belajar Sejak Masih Kecil, Siapkan Masa Depan Anak Jadi Cemerlang
- 10 Hal yang Harus Bisa Dilakukan Anak Sebelum Mulai Bersekolah
- 9 Cara yang Bisa Dilakukan Orangtua untuk Membantu Anak Agar Lebih Cepat Membaca
- Bagaimana Orangtua Bisa Menjawab Pertanyaan Anak ketika Kita Tidak Tahu Jawabnya?
Dengarkan Keluhan Anak dengan Serius
Anak-anak juga bisa mengalami hari-hari yang buruk, seperti halnya orang dewasa. Jika anak Anda sering mengeluhkan sekolah, penting untuk memperhatikannya.
Penolakan untuk pergi ke sekolah bisa disebabkan oleh kecemasan, perbedaan belajar, masalah sosial dan emosional, atau bullying.
"Jika anak sering mengeluhkan sekolah, keluhan mereka harus dianggap serius," kata Dr. Jenn Mann.
Orangtua harus mendengarkan dan memahami apa yang dirasakan anak mereka.
Mengenali Ketakutan Anak
Sekolah bisa menjadi tempat yang menantang bagi anak-anak. Mulai dari usia lima tahun, anak-anak mulai memahami kerentanan mereka. Mereka mungkin merasa takut kehilangan orang tua atau mengalami cedera.
"Anak-anak menikmati kemandirian baru mereka pada usia ini, tetapi mereka juga takut akan hal itu," jelas Dr. Ann-Louise T. Lockhart, PsyD, ABPP. Orangtua harus peka terhadap ketakutan ini dan membantu anak menghadapinya dengan tenang.
Mengurangi Bersenang-senang di Rumah
Terkadang, anak-anak ingin tetap di rumah karena merasa lebih nyaman dan menyenangkan daripada di sekolah. Untuk mengatasi ini, buatlah suasana di rumah tidak terlalu menyenangkan saat mereka tidak sekolah.
"Jika anak Anda mengeluh sakit kepala di pagi hari, coba evaluasi apakah mereka benar-benar sakit," saran Dr. Mann.
Jika tidak ada tanda-tanda penyakit serius, dorong mereka untuk tetap pergi ke sekolah. Di rumah, hindari memberikan hiburan seperti layar atau camilan khusus agar anak tidak merasa hari di rumah seperti hari bermain.
Menyelidiki Situasi
Kadang-kadang, anak-anak mungkin merasa cemas tentang masalah tertentu tetapi tidak bisa mengungkapkannya. "Jika anak mengatakan tidak mau ke sekolah karena sakit perut, cobalah membantu mereka menghubungkan titik-titiknya," kata Kimberly Zapata.
Tanyakan apa yang mereka khawatirkan dan cari tahu apakah ada masalah tertentu seperti intimidasi atau kekhawatiran tentang sesuatu yang mereka lihat di berita. Kunci dari ini adalah menggali lebih dalam dan mengajukan pertanyaan yang tepat.
Mengatasi Penyebabnya
Setelah mengetahui penyebab penolakan anak untuk pergi ke sekolah, orangtua harus segera mengambil tindakan. Jika anak kesulitan secara akademis, evaluasi apakah mereka memerlukan program pendidikan individual untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Jika anak mengalami kecemasan perpisahan, bekerjasamalah dengan guru untuk membuat rencana transisi, seperti menyimpan foto keluarga di loker mereka. Jika bullying adalah penyebabnya, semua pihak yang terlibat harus diajak bicara. Libatkan anak dalam mencari solusi untuk masalah ini, karena anak sering kali memiliki ide yang baik tentang cara mengatasinya.
Berkomunikasi dengan Guru
Selain mengatasi masalah dengan anak, orangtua juga harus melibatkan guru mereka. Tanyakan bagaimana perilaku anak di kelas, apakah mereka terlibat atau menarik diri. Guru sering kali memiliki wawasan yang berharga dan bisa membantu merancang rencana untuk mengintegrasikan kembali anak ke dalam lingkungan sekolah.
"Guru adalah pemecah masalah yang luar biasa dan mungkin memiliki saran tentang cara mengintegrasikan kembali anak Anda ke kelas," tambah Dr. Lockhart.
Menyadari Adanya Masalah yang Lebih Dalam
Jika anak terus-menerus menolak pergi ke sekolah, menangis tanpa henti, atau menunjukkan tanda-tanda kecemasan lainnya seperti mimpi buruk atau takut ditinggalkan sendirian, mungkin saatnya untuk berkonsultasi dengan spesialis kesehatan mental.
"Jika penolakan anak untuk pergi ke sekolah sangat parah sehingga mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka, seorang spesialis kesehatan mental mungkin bisa membantu," ungkap Dr. Lockhart.
Menghadapi anak yang tidak mau pergi ke sekolah memang menantang, tetapi dengan pendekatan yang tepat dan kerjasama antara orangtua, anak, dan guru, masalah ini bisa diatasi.