Awas, anak obesitas berisiko terkena kanker kandung kemih!
Kini studi lain mengungkap fakta bahwa anak yang obesitas punya hubungan erat dengan kanker kandung kemih.
Sebelumnya, sebuah penelitian menyebutkan anak obesitas lebih sulit belajar matematika. Kini studi lain mengungkap fakta bahwa anak yang obesitas punya hubungan erat dengan kanker kandung kemih. Khususnya, anak obesitas berisiko tinggi terjangkit penyakit tersebut ketika mereka dewasa.
Seperti yang dilansir dari Health Me Up (26/07), studi ini dilakukan oleh peneliti dari Tel Aviv University Sackler Faculty of Medicine. Tim ahli menganalisis 1,1 juta anggota pria militer Israel dalam jangka panjang. Melalui pemeriksaan catatan kesehatan mereka, peneliti pun menemukan hubungan erat antara obesitas pada anak dengan risiko kanker kandung kemih.
-
Apa ciri khas berat badan turun karena kanker? Salah satu ciri khas penurunan berat badan karena kanker adalah hilangnya nafsu makan. Penurunan berat badan yang tidak disengaja sering kali menjadi salah satu tanda awal kanker.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Apakah kanker nasofaring itu? Salah satu jenis kanker yang jarang terjadi adalah kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), penderita kanker nasofaring setiap tahunnya di seluruh dunia sekitar 80 ribu. Meski sedikit dibanding kanker lain, kanker nasofaring tetap harus segera ditangani dengan benar.
-
Bagaimana makanan olahan bisa memicu kanker? Sejumlah penelitian mengungkap bahwa konsumsi daging olahan ini bisa menimbulkan kanker usus besar pada beberapa orang.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
"Kami percaya ada sebab tersendiri antara anak yang obesitas dan risiko kanker kandung kemih. Termasuk juga kanker pankreas yang sekarang masih diteliti," tutur Ari Shamiss, salah satu peneliti.
Para ahli tersebut pun menyarankan orang tua untuk membantu menurunkan berat badan anak yang obesitas. Lagipula, selama ini obesitas juga dikaitkan dengan diabetes, penyakit jantung, dan nyeri otot. Sehingga memiliki berat badan ideal lebih dianjurkan demi menghindari berbagai risiko masalah kesehatan.
Penelitian mengenai anak obesitas dan risiko kanker kandung kemih ini juga telah dilaporkan dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers and Prevention and Obesity.
(mdk/riz)