Konsumsi Minuman Manis Bisa Menjadi Awal Terjadinya Obesitas
Konsumsi minuman manis yang dilakukan seseorang terutama anak bisa menjadi penyebab terjadinya obesitas.
Kebiasaan mengonsumsi minuman manis setiap hari dapat membawa konsekuensi serius bagi kesehatan, terutama dalam memicu terjadinya obesitas dan berbagai penyakit metabolik. Dr. Luciana Sutanto, seorang Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia, memperingatkan bahwa konsumsi minuman berpemanis yang dilakukan terus-menerus dapat meningkatkan asupan kalori secara signifikan, yang pada akhirnya dapat berujung pada obesitas.
"Konsumsi terus-menerus minuman berpemanis dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori, sehingga meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik," kata Luciana dilansir dari Antara.
-
Minuman apa yang bisa menyebabkan obesitas pada anak? Susu formula mengandung gula tambahan yang dapat menyebabkan obesitas, diabetes, atau karies gigi. Selain itu, mengonsumsi susu formula bisa mengurangi asupan ASI yang sangat penting bagi balita.
-
Makanan apa yang bisa memicu obesitas anak? Makanan olahan dan makanan manis adalah hal yang sangat disukai terutama anak-anak. Jus buah kemasan, susu cokelat, roti, keju, minuman kemasan, es krim adalah sebagian contoh makanan olahan yang mengandung banyak pemanis, tinggi kalori namun tidak ada nutrisinya sama sekali.
-
Kenapa makanan manis meningkatkan obesitas? Konsumsi makanan manis berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas. Makanan manis seperti bolu, cookies, coklat, dan permen mengandung banyak gula yang tidak memberikan rasa kenyang. Akibatnya, meskipun sudah mendapatkan banyak kalori dari makanan manis, tubuh tetap akan mengkonsumsi dalam jumlah banyak. Hal ini menyebabkan kalori yang masuk melebihi kebutuhan tubuh, yang pada akhirnya menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas.
-
Mengapa terlalu banyak minuman manis bisa membuat berat badan naik? Jika kamu merasa berat badanmu meningkat tanpa sebab yang jelas, salah satu penyebabnya mungkin adalah kebiasaan mengonsumsi minuman manis. Gula dalam jumlah yang tinggi dapat dengan mudah diubah menjadi lemak dalam tubuh, terutama jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang memadai.
-
Apa saja makanan penyebab obesitas pada anak? Konsumsi makanan sembarangan merupakan salah satu penyebab masalah obesitas yang terjadi pada anak. Berikut berbagai makanan penyebab obesitas pada anak yang perlu dihindari: 1. Gorengan: Gorengan mengandung banyak minyak dan lemak jenuh. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan asupan kalori harian secara signifikan, yang berkontribusi pada penambahan berat badan dan obesitas.
-
Apa dampak buruk minum minuman manis? Minuman manis ini, menurut YLKI, memiliki potensi yang lebih tinggi untuk menyebabkan diabetes tipe 2 dan obesitas dibandingkan dengan nasi putih.
Obesitas adalah masalah yang tidak bisa diabaikan, terutama karena dampaknya yang luas terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak kasus anak-anak yang menderita penyakit serius seperti gagal ginjal, yang menurut laporan di media sosial, berhubungan erat dengan konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan secara berlebihan. Data dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta bahkan menunjukkan bahwa sebanyak 60 anak harus menjalani terapi penyakit gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah memberikan imbauan kepada masyarakat untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis yang mengandung gula. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula, garam, dan lemak (GGL) yang berlebihan.
Dr. Luciana menekankan bahwa risiko obesitas dan penyakit metabolik tidak hanya terbatas pada minuman berpemanis dalam kemasan, tetapi juga mencakup minuman manis lainnya. Konsumsi minuman manis ini dapat meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes melitus, peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida, asam urat, hipertensi, serta berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Pentingnya Edukasi Makanan Sehat bagi Anak
Khusus untuk anak-anak, pentingnya edukasi tentang pola makan sehat tidak bisa diabaikan. Menurut Dr. Luciana, orang tua dan murid perlu mendapatkan edukasi tentang pentingnya makanan sehat dan pola makan yang seimbang.
"Idealnya, pengetahuan makan sehat berdasarkan Pola Makan Gizi Seimbang sesuai dengan anjuran Pemerintah atau Kemenkes diajarkan di sekolah sejak awal dan masyarakat pada umumnya," jelasnya.
Edukasi ini menjadi krusial mengingat kebiasaan makan dan minum anak-anak saat ini sering kali diwarnai dengan asupan gula yang berlebihan. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahkan mengungkapkan bahwa sekitar 13 persen populasi Indonesia, atau sekitar 35,8 juta orang, menderita penyakit gula, dan angka ini bisa semakin meningkat jika tidak dilakukan penanganan yang serius.
"Itu dialisis, kalau enggak dilakukan penanganan tiap hari, itu bisa jadi penyakit kronis. Ukuran paling gampang, lihat ukuran celana jeans, kalau di atas 34, kemungkinan gulanya banyak," kata Budi.
Budi juga mengingatkan bahwa banyaknya konsumsi gula dalam makanan dan minuman, terutama di kalangan anak-anak, dapat berkontribusi pada peningkatan kasus gagal ginjal.
"Anak-anak sekarang minumnya gula semua. Itu yang harus dikurangi. Kembali ke tanpa gula," ujarnya.
Perlunya Pengendalian Konsumsi Gula
Konsumsi gula yang berlebihan bukan hanya berpotensi menyebabkan obesitas, tetapi juga dapat menjadi pintu masuk bagi berbagai penyakit kronis lainnya. Tren makanan dan minuman manis yang semakin populer saat ini justru meningkatkan risiko anak-anak terbiasa mengonsumsi asupan berkadar gula tinggi. Oleh karena itu, pengendalian konsumsi gula menjadi sangat penting untuk menekan risiko penyakit serius di masa depan.
Dengan semakin maraknya kasus penyakit kronis yang disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan, masyarakat diharapkan untuk lebih bijak dalam memilih makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Mengurangi konsumsi minuman manis dan menggantinya dengan pilihan yang lebih sehat adalah langkah awal yang dapat diambil untuk mencegah obesitas dan berbagai penyakit metabolik lainnya.
Ingatlah bahwa gula adalah penyebab dari berbagai penyakit serius seperti ginjal, hati, stroke, dan jantung. Oleh karena itu, mulai dari sekarang, kurangi konsumsi gula dan jaga kesehatan tubuh dengan pola makan yang lebih seimbang dan sehat.