Benarkah bedak talek picu kanker?
Bedak talek bisa menyebabkan kanker dalam jangka panjang?
Secara tradisional bedak talek digunakan oleh bayi dan orang dewasa. Bedak ini lembut, harum, menjaga kulit tetap kering dan menghindari ruam kulit. Namun nyatanya ada efek samping berbahaya dari bedak tersebut.
Penelitian yang dilakukan selama 10 tahun melihat bedak dapat menyebabkan kanker. Seperti yang dilansir Guardian (23/6), pekan lalu sebuah studi yang melibatkan hampir 2.000 wanita menemukan risiko peningkatan kanker ovarium sebesar 20% dan 30% pada wanita yang menggunakan talc di alat kelaminnya.
Talc berasal dari batuan mineral yang mengalami proses penambangan dan penggilingan hingga halus. Dari proses tersebut, beberapa partikel mineral berhasil disingkirkan. Tapi ada partikel yang serupa dengan asbes yang disebut hydorus magnesium silicate dan tetap tertinggal. Partikel tersebut yang menyebabkan mesotelioma atau kanker langka jaringan di sekitar paru-paru.
Sementara pada wanita partikel talc dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan peradangan, yang membuat sel-sel kankernya berkembang biak dengan subur.
Cancer Prevention Research pernah melakukan suatu penelitian terhadap bedak talek. Di sana membandingkan tingkat kanker dalam dua kelompok, satu kelompok terkena bedak dan satunya tidak pakai bedak. Namun belum ditemukan hubungan langsung antara seberapa banyak bedak yang digunakan dan risiko kanker berdasar penggunaan sehari sekali. Sampai sekarang penelitian terus dikembangkan.
Walau masih dibuktikan kebenarannya, lebih baik mencegah sejak dini. Bagi orang yang terbiasa menggunakan bedak, tak ada salahnya untuk mempertimbangkan menghindari atau tidak menggunakan bedak yang mengandung talc.