Deteksi Dini yang Dilakukan Bisa Cegah Munculnya Kanker Usus
Menurut dokter spesialis penyakit dalam konsultan, Ari Fahrial Syam, deteksi dini untuk menemukan kanker merupakan cara terbaik untuk mencegah agar penyakit itu tidak fatal. Semakin dini ditemukan, maka semakin baik prognosisnya.
Salah satu penyakit kanker yang banyak diidap masyarakat Indonesia adalah kanker usus. Penyakit ini termasuk tiga besar penyakit kanker yang diderita masyarakat Indonesia. Walau banyak diidap, banyak orang yang tidak tahu bahwa penyakit ini bisa dicegah.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam konsultan, Ari Fahrial Syam, deteksi dini untuk menemukan kanker merupakan cara terbaik untuk mencegah agar penyakit itu tidak fatal. Semakin dini ditemukan, maka semakin baik prognosisnya.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
-
Apa ciri khas berat badan turun karena kanker? Salah satu ciri khas penurunan berat badan karena kanker adalah hilangnya nafsu makan. Penurunan berat badan yang tidak disengaja sering kali menjadi salah satu tanda awal kanker.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Makanan apa saja yang bisa memicu kanker usus besar? Makanan pemicu kanker usus besar menunjukkan bahwa setiap makanan yang kita konsumsi, bisa berpengaruh bagi sistem pencernaan.
-
Apakah kanker nasofaring itu? Salah satu jenis kanker yang jarang terjadi adalah kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), penderita kanker nasofaring setiap tahunnya di seluruh dunia sekitar 80 ribu. Meski sedikit dibanding kanker lain, kanker nasofaring tetap harus segera ditangani dengan benar.
-
Apa itu kanker pankreas? Kanker pankreas adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel yang ada di jaringan pankreas. Sel-sel kanker pankreas merupakan sel-sel yang mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol dan dapat menyebar ke organ dan jaringan lain di sekitarnya.
Jika kasus kanker usus besar ini ditemukan pada stadium awal, maka harapan hidup lima tahunnya mencapai 92 persen," kata Ari dalam keterangannya pada Health Liputan6.com.
Namun, apabila kanker usus baru ditemukan di stadium IV atau lanjut, harapan hidup pasien selama lima tahun hanya 12 persen.
Memang kanker usus besar ini berawal tanpa gejala. Itu sebabnya, masyarakat dengan risiko tinggi kanker usus harus segera kontrol ke dokter.
"Atau dilakukan pemeriksaan skrining untuk mendeteksi secara dini penyakit ini," kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menambahkan.
Beberapa gejala yang bisa timbul apabila kanker usus besar sudah terjadi antara lain: buang air besar berdarah, pola defekasi yang berubah baik mudah diare atau sembelit secara bergantian, sakit perut berulang, berat badan turun, pucat tanpa sebab yang jelas, serta apabila diraba, ada benjolan di perut.
"Pemeriksaan kolonoskopi dan dilanjutkan dengan biopsi merupakan metode utama untuk menemukan kanker usus ini pada usus Anda," kata Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo tersebut.
Yang terpenting selain itu adalah mengenali faktor risiko. Beberapa kebiasaan seperti diet tinggi daging merah dan olahan, merokok, hingga kurang bergerak dan genetik juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker usus besar.
Maka dari itu, masyarakat diminta untuk selalu menjaga gaya hidup sehat serta apabila menemukan gejalanya, segera memeriksakan diri ke dokter.
"Penyakit kanker usus besar bisa dicegah dan diobati. Semakin dini ditemukan, semakin baik harapan hidup lima tahun ke depan untuk pasien," tandasnya.
Reporter: Giovani Dio Prasasti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Penyebab Kanker Usus Seperti yang Diderita Mantan Jenderal TNI George Toisutta
Latihan Angkat Beban Bisa Turunkan Risiko Kanker Usus pada Seseorang
Kandungan Gula pada Minuman Bersoda Bisa Picu Munculnya Kanker
Ini Gejala Kanker Usus yang Dialami Istri Ustaz Maulana
Bunuh sel kanker usus dengan rajin makan anggur
4 Peringatan dini saat sel kanker menyerang kesehatan usus