Di klinik ini, orang tua bisa tentukan jenis kelamin bayi
Klinik bernama The Fertility Institute ini menawarkan pemilihan jenis kelamin bayi yang dilahirkan.
Sebuah klinik di Amerika Serikat menarik banyak pelanggan dari luar negeri. Hal itu dikarenakan klinik bernama The Fertility Institute ini menawarkan pemilihan jenis kelamin bayi yang dilahirkan.
Seperti yang dilansir dari ABC News (24/09), klinik tersebut setiap tahunnya bisa menarik 200 wanita datang ke sana. Dengan teknik bayi tabung dan preimplantation genetic diagnosis (PGD), jenis kelamin bayi bisa ditentukan sejak calon ibu merencanakan kehamilan.
PGD pada dasarnya merupakan tes untuk mendeteksi ketidaknormalan gen yang menyebabkan penyakit. Namun tes tersebut juga bisa digunakan untuk menentukan jenis kelamin bayi dengan keakuratan sebesar 99,9 persen.
"Wanita dari China dan India sering ingin punya anak laki-laki," tutur Steinberg, ahli endokrinologi reproduksi. "Ada banyak asalan yang menyebabkan seseorang punya anak laki-laki. Kami pun gembira bisa membantu mereka."
Prosedur penentuan jenis kelamin bayi ini diawali dengan suntik kesuburan harian setiap hari yang bisa dilakukan sendiri oleh wanita. Obat tersebut merangsang ovarium memproduksi sel telur ganda dan mencegah wanita mengalami ovulasi secara alami.
"Setelah itu, wanita dari luar negeri bisa terbang ke sini. Waktunya harus tepat saat telur sudah bisa dipanen. Kami bahkan biasanya melayani 24 wanita dalam dua hari," cerita Steinberg.
Sel telur kemudian dibuahi dengan sperma di laboratorium dan dibiarkan sampai tumbuh menjadi embrio. Sel tunggal dari embrio lantas dipetik dan disaring untuk menentukan kromosom jenis kelamin. Embrio dengan kromosom yang tepat lalu dipilih dan ditempatkan kembali dalam rahim wanita.
Kebanyakan pasangan berkunjung selama satu minggu. Karena banyak dari mereka berasal dari luar negeri, Steinberg pun mempekerjakan perawat yang bisa berbahasa asing.
Prosedur penentuan jenis kelamin bayi tersebut rupanya cukup mahal. Dengan kombinasi dari bayi tabung dan PGD, seseorang harus merogoh kocek USD 20.000 (sekitar Rp 190 juta). Namun Steinberg menuturkan kalau kebanyakan pasiennya mampu hamil secara alami tanpa menggunakan bantuan bayi tabung.
Meskipun penentuan jenis kelamin bayi ini legal di Amerika Serikat, banyak juga para ahli yang menganggapnya tidak etis. Misalnya Dr Mark Hughes, salah satu perintis teknologi PGD.
"Ilmu kesehatan seharusnya digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati orang, kalau bisa sampai sembuh total. Dan yang saya ketahui, jenis kelamin bukan penyakit yang butuh pengobatan," tandasnya.
(mdk/riz)