Dinilai Lebih Aman dari Pembalut, Pahami Dulu 7 Efek Menstrual Cup yang Jarang Diketahui
Pahami dulu 7 dampak negatifnya supaya bisa menggunakan produk ini dengan lebih aman dan nyaman.
Dinilai Lebih Aman dari Pembalut, Pahami Dulu 7 Efek Menstrual Cup yang Jarang Diketahui
Menstruasi memang jadi proses alami yang dialami tubuh perempua. Tapi, nggak bisa dipungkiri kalau momen ini sering memberikan tantangan tersendiri. Selain perubahan fisik seperti nyeri atau kram yang menimbulkan rasa tidak nyaman, perubahan mood juga sering mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
Nggak hanya itu, tantangan lain yang dihadapi juga untuk menjaga kebersihan organ intim. Demi terhindar dari risiko bakteri berkembang biak, kamu harus bolak-balik ke kamar mandi untuk ganti pembalut. Hal ini mungkin saja merepotkan bagi yang punya aktivitas padat di luar ruangan.
Namun, ternyata ada pilihan produk menstruasi lainnya yang bisa mendukung gaya hidup sehari-hari yaitu menstrual cup.
Tapi sebelum memutuskan menggunakan menstrual cup, pahami dulu 7 dampak negatifnya supaya bisa menggunakan produk ini dengan lebih aman dan nyaman. Apa saja sih?
1. Menyebabkan Kebocoran
Sama seperti pembalut atau tampon, menstrual cup juga berpotensi mengalami kebocoran saat dipakai. Kondisi ini lebih sering terjadi kalau cupnya sudah penuh atau nggak pas ukurannya.
-
Bagaimana cara menjaga kebersihan ketika menggunakan menstrual cup? Menjaga kebersihan saat menstruasi penting untuk mencegah infeksi dan iritasi.
-
Kenapa wanita sering pusing saat menstruasi? Selama siklus menstruasi, kadar hormon seperti estrogen dan progesteron berubah secara drastis. Perubahan hormon ini dapat memengaruhi pembuluh darah di otak dan memicu sakit kepala, yang dikenal sebagai migrain menstruasi. Selain itu, perubahan hormon ini juga dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala ringan atau tegang pada fase pra-menstruasi.
-
Apa yang dimaksud dengan menstruasi atau datang bulan? Datang bulan atau menstruasi adalah proses alami yang terjadi pada wanita sebagai penanda masa ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium. Selama proses ini, dinding rahim bersiap untuk menerima sel telur yang dapat dibuahi. Jika sel telur tidak dibuahi, dinding rahim akan luruh dan dikeluarkan melalui vagina.
-
Bagaimana cara kacang-kacangan membantu melancarkan menstruasi? Kacang-kacangan seperti almond, walnut, dan kacang hijau kaya akan magnesium, mineral yang penting untuk menjaga keseimbangan hormon dan mengurangi kram menstruasi. Magnesium dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan peradangan, sehingga mengurangi nyeri menstruasi dan membantu siklus menstruasi yang lebih teratur.
-
Bagaimana cara untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi saat menstruasi? Malah, memperbanyak minum air, entah itu air biasa, hangat, ataupun dingin sangat dianjurkan agar tubuh tetap terhidrasi selama siklus menstruasi berlangsung.
-
Apa yang menjadi anggapan populer tentang minum air dingin saat menstruasi? Adapun rumor yang sering didengar adalah minum air dingin saat sedang menstruasi disinyalir akan membuat darah haid menggumpal, menghentikan siklus menstruasi, hingga memicu terbentuknya kista.
Buat menghindarinya, usahakan untuk sering mengosongkan isi cup dan pastikan pakai yang ukurannya pas. Cup yang muatannya pas bakal menempel dengan baik di dinding vagina, jadi nggak gampang geser saat beraktivitas.
2. Menimbulkan Nyeri dan Luka Kecil
Memasukkan benda apa pun ke dalam vagina berpotensi menimbulkan rasa sakit atau luka kecil. Risikonya akan lebih tinggi kalau cara memasukannya salah, dengan cara yang kasar, kuku yang panjang, atau ukuran cupnya terlalu besar.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal The Lancet, terdapat 5 orang (0,15% dari total peserta) yang mengalami nyeri dan luka akibat pemakaian menstrual cup. Kemungkinan disebabkan karena bentuk anatominya beda atau posisi cupnya nggak pas.
3. Memicu Ruam dan Alergi
Menstrual cup juga berpotensi memicu reaksi alergi atau ruam di kulit. Hal ini terjadi karena menstrual cup terbuat dari material yang berbeda-beda tergantung merknya. Jadi, ada kemungkinan reaksi alergi cuma muncul ke bahan tertentu aja.
4. Masalah Buang Air Kecil
Memasukkan benda ke vagina berpotensi mengiritasi uretra dan membawa bakteri ke saluran kemih. Beberapa orang mengalami hal ini saat pakai menstrual cup.
Bahkan dalam kasus-kasus langka, cup yang terlalu mendesak ke arah uretra bisa menghalangi pengeluaran urin dan menyebabkan pembengkakan ginjal (hidronephrosis).
Penelitian menunjukkan ada 9 orang (0,27% dari total keseluruhan peserta) yang mengalami gejala buang air kecil saat menggunakan menstrual cup, 3 di antaranya mengidap hydronephrosis. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa semua kasus masalah buang air kecil disebabkan karena posisi cup yang nggak tepat.
- 12 Manfaat Mandi Air Garam untuk Kesehatan, Mengatasi Nyeri Sendiri hingga Kram Menstruasi
- 5 Penyebab dan Cara Mengatasi Menstruasi yang Tidak Teratur
- 4 Manfaat Kentang, Enak Buat Camilan Namun Bisa Jaga Kesehatan Badanmu
- 12 Cara Sederhana Melancarkan Haid yang Terlambat, Mulai dari Ubah Gaya Hidup dan Konsumsi Minuman Ini
5. IUD Lepas
Tahu nggak? Terdapat bukti bahwa menstrual cup dapat membuat IUD (Intrauterine Device) atau bisa juga disebut sebagai KB spiral (alat kontrasepsi dalam rahim) lepas dan jadi nggak efektif untuk mencegah kehamilan. Penelitian The Lancet mencatat ada 13 peserta (0,39%) yang IUD-nya lepas akibat pakai menstrual cup.
6. Menyebabkan Infeksi
Pertama, pastikan kamu selalu ingat kalau vagina itu punya sistem pertahanan alami buat jaga keseimbangan bakteri bagus dan bakteri jahat di dalamnya. Nah, kalau kita masukin benda asing kayak menstrual cup, risikonya bakteri jahat atau jamur bisa masuk dan berkembang biak di situ.
Apalagi kalau cupnya nggak dibersihkan teratur, pasti bakal ada sisa darah dan lendir yang menempel. Nah, cairan-cairan ini bisa jadi sarang empuk buat bakteri nakal tumbuh subur di dalam cup.
Kemudian, kalau cupnya udah penuh dan nggak diganti lama-lama, otomatis bakteri-bakteri ini bakal menumpuk dan melipatgandakan jumlahnya di situ. Semakin banyak, semakin menimbulkan risiko infeksi, seperti keputihan atau radang panggul.
7. Toxic Shock Syndrome
Syok toksik atau toxic shock syndrome (TSS) adalah infeksi bakteri berbahaya yang disebabkan oleh staphylococcus aureus. Selama ini lebih dikenal muncul pada pengguna tampon, tapi bisa juga terjadi pada pengguna menstrual cup.
Ada yang bilang TSS cuma muncul karena memakai bahan penyerap kuat seperti di tampon. Tapi penelitian terbaru membuktikan bahwa TSS juga mungkin dialami pengguna cup. Menurut penelitian The Lancet, risiko TTS yang disebabkan oleh penggunaan menstrual cup memang rendah, tapi penting untuk tetap waspada dengan selalu membersihkan cup dengan baik dan mengganti sesuai petunjuk pemakaian.
Penulis: Elma Salshabila El Zahro