5 Cara Mengatasi Iritasi Kulit Akibat Pembalut, Ketahui Penyebabnya
Sebagian wanita mengalami iritasi setelah memakai pembalut, menimbulkan ketidaknyamanan yang harus segera diatasi.
Sebagian wanita mengalami iritasi setelah memakai pembalut, menimbulkan ketidaknyamanan yang harus segera diatasi.
5 Cara Mengatasi Iritasi Kulit Akibat Pembalut, Ketahui Penyebabnya
Iritasi kulit akibat penggunaan pembalut adalah masalah umum yang dialami oleh banyak perempuan selama periode menstruasi. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang cukup mengganggu, seperti kemerahan, gatal, dan bahkan ruam pada area yang terkena.
Penyebab utama dari iritasi ini biasanya adalah gesekan yang terjadi antara pembalut dan kulit, serta reaksi terhadap bahan kimia yang mungkin terdapat dalam produk pembalut yang digunakan. Oleh sebab itu, mengetahui apa saja cara mengatasi iritasi kulit akibat pembalut adalah hal yang wajib diketahui oleh setiap wanita.
Sebab, kita tidak tahu kapan reaksi iritasi atau alergi tersebut akan menyerang. Terlebih, merawat kulit yang sudah teriritasi membutuhkan pendekatan yang hati-hati dan penuh perhatian.
Dilansir dari laman Liputan 6 dan Fimela, berikut ini adalah penjelasan selengkapnya mengenai bagaimana cara mengatasi iritasi kulit akibat pembalut yang patut disimak.
Penyebab Iritasi Kulit Akibat Pembalut
Iritasi kulit akibat penggunaan pembalut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yang umumnya berkaitan dengan bahan, desain, dan penggunaan pembalut itu sendiri. Berikut adalah beberapa penyebab utama iritasi kulit akibat pembalut:1. Bahan Kimia dan Pewangi
Banyak pembalut yang mengandung pewangi, pewarna, dan bahan kimia lainnya untuk meningkatkan daya tarik produk. Bahan-bahan ini dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit yang sensitif, menimbulkan kemerahan, gatal, dan iritasi.
Beberapa pembalut ada juga yang diproses dengan pemutih klorin untuk membuatnya lebih putih. Sisa-sisa dari proses pemutihan ini dapat berpotensi mengiritasi kulit.
2. Gesekan
Penyebab iritasi lainnya adalah gesekan. Pembalut yang tidak pas atau bergerak saat digunakan dapat menyebabkan gesekan pada kulit.
Gesekan ini dapat menyebabkan iritasi, terutama jika digunakan dalam waktu yang lama atau selama aktivitas fisik.
3. Kelembapan Berlebih
Pembalut yang tidak cukup menyerap cairan dapat menyebabkan kelembapan berlebih di area genital. Kelembapan yang terjebak ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur, yang dapat memperparah iritasi kulit.
Selain itu, pembalut yang tidak diganti secara teratur juga dapat menyebabkan penumpukan kelembapan dan bakteri, meningkatkan risiko iritasi dan infeksi. 4. Bahan Pembalut
Beberapa pembalut memiliki permukaan yang lebih kasar yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif.
Pembalut dengan permukaan yang lebih lembut biasanya lebih nyaman dan kurang menyebabkan iritasi.
Pembalut yang terbuat dari bahan sintetis atau plastik dapat menghalangi sirkulasi udara, menyebabkan kelembaban berlebih dan iritasi. 5. Reaksi Alergi
Beberapa perempuan mungkin memiliki alergi terhadap bahan tertentu yang digunakan dalam pembalut, seperti lateks, yang dapat menyebabkan reaksi alergi dan iritasi.
6. Penggunaan Produk Lain
Penggunaan produk lain seperti krim atau bedak yang mengandung bahan kimia tertentu bersama dengan pembalut juga dapat menyebabkan iritasi jika bahan-bahan tersebut berinteraksi dengan kulit atau pembalut.
Cara Mengatasi Iritasi Kulit Akibat Pembalut
1. Ganti Pembalut Setiap 4 Jam SekaliCara mengatasi iritasi kulit akibat pembalut yang pertama adalah dengan mengganti pembalut setiap 4 jam sekali. Pembalut yang dibiarkan terlalu lama dapat menimbulkan penumpukan kelembapan, darah, dan bakteri, menciptakan lingkungan yang ideal bagi iritasi dan infeksi.
Dengan menggantinya secara teratur, kelembapan yang terjebak dapat diminimalisir, sehingga mengurangi risiko gesekan dan iritasi pada kulit sensitif. Selain itu, pembalut yang segar membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan, serta mengurangi kemungkinan bau tidak sedap.
Mengganti pembalut setiap 4 jam juga memastikan bahwa kulit mendapatkan udara yang cukup, mengurangi risiko kelembapan berlebih yang sering kali menjadi penyebab iritasi.
Langkah ini sangat penting terutama selama menstruasi yang berat, di mana penyerapan maksimal diperlukan. 2. Jangan Memakai Celana Dalam Ketat dan Baju Ketat
Cara mengatasi iritasi kulit akibat pembalut yang kedua adalah dengan tidak memakai celana dalam atau pakaian yang ketat. Pakaian yang ketat dapat meningkatkan gesekan antara pembalut dan kulit, yang dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, dan ketidaknyamanan.
Selain itu, pakaian yang terlalu ketat dapat membatasi sirkulasi udara di area intim, menciptakan lingkungan yang lembap dan hangat yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur. Memilih pakaian dalam yang longgar dan terbuat dari bahan yang lembut seperti katun dapat membantu kulit bernafas dan mengurangi risiko iritasi.
Memakai baju yang longgar juga berkontribusi pada kenyamanan selama menstruasi. Baju yang longgar memungkinkan lebih banyak sirkulasi udara, membantu menjaga area intim tetap kering dan mencegah penumpukan kelembapan yang bisa memperparah iritasi. 3. Taburi Area Paha Dalam dengan Bedak Antiseptik
Cara mengatasi iritasi kulit akibat pembalut yang ketiga adalah dengan menaburkan bedak antiseptik ke area paha dalam yang sering bergesekan dengan pembalut.
Bedak antiseptik dapat membantu menjaga area tersebut tetap kering dengan menyerap kelembapan berlebih, yang sering kali menjadi penyebab utama iritasi dan ruam.
Kelembapan yang terjebak di area intim menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri dan jamur, sehingga penggunaan bedak antiseptik dapat mencegah masalah ini.
Selain itu, bedak antiseptik juga memiliki sifat menenangkan yang dapat mengurangi rasa gatal dan iritasi yang sudah ada. Penggunaan bedak antiseptik secara teratur selama menstruasi dapat meningkatkan kenyamanan dan kebersihan.
Taburkan bedak ini di area paha dalam sebelum mengenakan pembalut untuk membentuk lapisan pelindung antara kulit dan pembalut, mengurangi gesekan dan risiko iritasi. Pastikan untuk memilih bedak yang diformulasikan khusus untuk area sensitif dan bebas dari pewangi yang keras untuk menghindari reaksi alergi. 4. Basuh Area Miss V Sampai Bersih Setiap Selesai Buang Air
Membasuh area Miss V sampai bersih setiap selesai buang air adalah langkah penting untuk mengatasi dan mencegah iritasi kulit akibat pembalut. Membersihkan area intim secara teratur membantu menghilangkan kotoran, bakteri, dan sisa urine yang dapat menyebabkan iritasi dan infeksi jika dibiarkan menumpuk.
Gunakan air bersih dan, jika diperlukan, sabun yang lembut dan bebas pewangi untuk memastikan area tersebut benar-benar bersih.
Kebersihan yang baik dapat mengurangi risiko iritasi dan menjaga keseimbangan pH alami kulit, sehingga kulit tetap sehat dan bebas dari masalah.
Setelah membersihkan area intim, pastikan untuk mengeringkannya dengan lembut menggunakan handuk bersih atau tisu.
Kelembapan yang berlebih dapat menyebabkan gesekan antara kulit dan pembalut, yang berpotensi menyebabkan iritasi. 5. Hindari Penggunaan Sabun
Menghindari penggunaan sabun saat membersihkan area intim adalah salah satu cara efektif lainnya untuk mengatasi dan mencegah iritasi kulit akibat pembalut. Banyak sabun mengandung bahan kimia keras, pewangi, dan deterjen yang dapat mengganggu keseimbangan pH alami kulit dan mengiritasi area sensitif di sekitar Miss V.
Penggunaan sabun yang tidak sesuai bisa menyebabkan kekeringan, kemerahan, dan iritasi, yang diperparah oleh gesekan dan kelembapan dari pembalut.
Sebagai alternatif, bersihkan area intim dengan air hangat saja atau gunakan pembersih khusus yang diformulasikan untuk area tersebut, yang biasanya lebih lembut dan bebas dari bahan iritatif.
Menghindari sabun tidak hanya membantu menjaga keseimbangan alami kulit tetapi juga mencegah penghilangan minyak alami yang melindungi kulit. Kulit yang sehat dan terhidrasi dengan baik lebih mampu menangkal iritasi yang disebabkan oleh pembalut.