Minimalkan Masalah Area Kewanitaan dengan Rutin Ganti Celana Dalam
Mengganti celana dalam secara rutin merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan area kewanitaan.
Mengganti celana dalam secara rutin merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan area kewanitaan.
-
Bagaimana cara menjaga kebersihan vagina? Keputihan atau leucorrhoea adalah kondisi di mana vagina wanita mengeluarkan cairan yang normalnya berfungsi untuk menjaga kebersihan vagina.
-
Bagaimana cara membersihkan area kewanitaan yang benar? Membersihkan bagian luar setelah mandi atau buang air kecil sangat penting untuk mencegah infeksi dan menjaga kesehatan.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan vagina secara keseluruhan? Menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh juga bermanfaat bagi kesehatan vagina. Rutin berolahraga, seperti senam kegel, menerapkan pola makan sehat, dan mengontrol berat badan dapat mendukung kesehatan vagina.
-
Apa manfaat menjaga kesehatan organ kewanitaan? Nggak hanya itu, perawatan area kewanitaan perlu diterapkan dengan benar untuk menjaga organ intim dari masalah sehari-hari. Sebut saja gatal dan jamur sehingga bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri dan kualitas hubungan intim.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita? Berikut beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk merawat organ reproduksi wanita Anda: 1. Kebersihan Pribadi: Rajin membersihkan area vulva dengan air dan sabun ringan.
Minimalkan Masalah Area Kewanitaan dengan Rutin Ganti Celana Dalam
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Ardiansjah Dara Sjahruddin, menekankan pentingnya rutin mengganti celana dalam sebagai langkah efektif untuk meminimalkan masalah pada area kewanitaan, termasuk keputihan.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta, Dr. Ardiansjah menyampaikan bahwa vagina hampir selalu dalam kondisi tertutup sehingga cenderung lembap dan rentan terhadap kuman.
"Ada kuman namanya anaerob, yaitu kuman yang tumbuh di tempat yang kurang udara. Artinya, vagina ini tidak boleh sering ditutup," terang dr. Ardiansjah beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Ia menjelaskan bahwa kondisi lembab dan tertutup dapat menjadi tempat ideal bagi pertumbuhan kuman anaerob yang menyebabkan infeksi dan masalah kesehatan lainnya di area kewanitaan.
Dr. Ardiansjah memberikan contoh situasi yang sering terjadi, seperti penggunaan pembalut atau celana jin ketat dalam waktu lama. Kondisi ini dapat membuat vagina rentan terinfeksi kuman, sehingga tubuh mengeluarkan lendir atau cairan bening sebagai mekanisme perlindungan, yang dikenal sebagai keputihan.
Untuk mencegah hal ini, Dr. Ardiansjah menyarankan agar perempuan lebih sering mengganti celana dalam.
"Sejatinya gambaran perempuan itu pakai rok, tujuannya seperti itu, Kalau pakai celana longgar, celana kain atau katun, itu agak oke. Jadi, yang paling dasar saja dulu, mengganti pakaian dalam rutin," kata lulusan Universitas Hassanudin tersebut.
Dr. Ardiansjah menekankan bahwa perempuan sebaiknya membiasakan diri mengganti celana dalam tiga sampai empat kali sehari untuk menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan. Bahan celana dalam juga menjadi faktor penting. Celana dalam berbahan katun atau bahan lain yang cepat menyerap keringat lebih disarankan karena mampu menjaga area tersebut tetap kering dan mengurangi kelembaban yang berlebihan.
"Jadi, kalau misal sedang pipis waktu makan siang, cebok, langsung ganti celana dalam yang baru. Nanti, pulang ganti lagi yang baru," tambahnya.
Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga kebersihan dengan mengganti celana dalam setelah melakukan aktivitas sehari-hari yang dapat meningkatkan kelembaban di area kewanitaan.
Selain mengganti celana dalam, Dr. Ardiansjah juga menyarankan penggunaan pakaian yang lebih longgar dan terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat. Rok atau celana kain yang tidak terlalu ketat dapat membantu sirkulasi udara di sekitar area kewanitaan, sehingga mengurangi risiko pertumbuhan kuman anaerob.