Disleksia: Penyebab dan gejalanya
Disleksia sering gagal terdeteksi oleh orang tua. Mereka pun cenderung menganggap anak lambat belajar.
Disleksia sering gagal terdeteksi oleh orang tua. Mereka pun cenderung menganggap anak lambat belajar atau tidak cukup berusaha untuk maju. Kenyataannya, disleksia adalah gangguan perkembangan saraf yang sebenarnya bisa diperbaiki dengan bantuan dan bimbingan yang tepat.
Penasaran tentang disleksia selengkapnya? Simak penjelasannya seperti yang dilansir dari Health Me Up berikut ini.
-
Kenapa ikatan ibu dan anak sangat kuat? “Although the bond between a mother and her child is invisible, it’s stronger than any man-made material in existence.” – Ivana Davies- “Meskipun ikatan antara ibu dan anaknya tidak terlihat, itu lebih kuat dari materi buatan manusia mana pun yang ada.” – Ivana Davies
-
Di mana ibu tikus dan anaknya mengobrol? Pada suatu hari, seorang ibu bersama anaknya dari bangsa tikus sedang asik mengobrol di atas selokan.
-
Kenapa anak-anak artis ini didampingi dua ibu saat wisuda? Kehadiran orang tua kandung dan sambung yang kompak di momen wisuda anak menunjukkan bahwa cinta dan perhatian tidak terpengaruh oleh status pernikahan.
-
Siapa yang membunuh istri dan anak-anak Soeparwi? Sono mengaku dialah yang membunuh Soeminah dan kedua anaknya sebelum akhirnya melakukan usaha percobaan bunuh diri dengan menghirup gas.
-
Siapa yang disebut sebagai ibu satu anak? Bal Idol K-Pop Ibu satu anak ini keren banget dengan gaya ala idol K-Pop yang banyak jadi idola.
-
Kapan kedekatan orang tua dan anak mulai terbentuk? Kelekatan ini berkembang melalui interaksi yang sering dan konsisten antara anak dan orang tua sejak anak masih dalam kandungan hingga usia dewasa.
Apa itu disleksia?
Menurut dokter anak Dr Anjana Thadhani, disleksia adalah gangguan perkembangan saraf yang muncul sejak anak dilahirkan. Setidaknya disleksia diderita oleh 10 persen anak yang bersekolah. Baik laki-laki atau perempuan bisa menderita disleksia.
Apa penyebab disleksia?
Beberapa faktor penyebab disleksia adalah situasi akademik, rangsangan lingkungan, dan potensi anak. Gen juga diduga menjadi penyebab utama dari disleksia. Belum jelas penyebab dari disleksia yang sesungguhnya. Namun sedikit gangguan pada otak ketika hamil, melahirkan atau tumbuh kembang bisa meningkatkan risiko disleksia.
Apa saja jenis disleksia?
Disleksia bisa dibedakan menjadi tiga jenis, Dysgraphia (kesulitan menulis), Dyscalculia (kesulitan menghitung), dan Dyslexia (kesulitan membaca).
Apa gejala disleksia?
Gejala dari disleksia cukup bervariasi. Seorang anak bisa saja memiliki nilai akademik yang berbeda dan masalah perilaku sehingga membuat disleksia tidak diketahui. Disleksia bahkan sering gagal dideteksi. Terkadang anak yang berperilaku baik dan tampak cerdas justru memiliki nilai buruk di sekolah.
Namun orang tua perlu waspada ketika anak benci aktivitas membaca keras atau sering salah ejaan ketika menulis. Termasuk kesulitan anak dalam memahami konsep berhitung, bentuk tabel, dan mengurutkan angka.
Bagaimana cara mengatasinya?
Cek mata dan telinga bisa dilakukan untuk memastikan kondisi anak. Jika ingin memahami lebih detail, evaluasi belajar anak bisa diketahui melalui tes IQ. Yang penting orang tua perlu menyadari bahwa anak sebaiknya didampingi ketika belajar dan membutuhkan bantuan.
Itulah penjelasan mengenai disleksia. Jangan sepelekan masalah yang dihadapi anak dan bantu mereka mengatasinya.
Baca juga:
Bakteri dalam usus bisa pengaruhi pertumbuhan bayi
Kongo, tempat terburuk untuk ibu dan anak
ASI mampu selamatkan nyawa bayi prematur
Dot hindarkan bayi dari sindrom kematian mendadak
Bersihkan dot dengan cara mengisap jauhkan anak dari asma