Genetik Ternyata Juga Bisa Jadi Penyebab Munculnya Stunting pada Anak
Masalah stunting ini ternyata tak hanya disebabkan karena kurangnya gizi seorang anak. Doddy Izwardy, Direktur Gizi Masyarakat Kemekes RI menyebut bahwa masalah genetik dapat menyebabkan terjadinya stunting.
Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang hingga saat ini masih menghantui Indonesia. Masalah ini terjadi karena tak terpenuhinya asupan nutrisi dalam waktu yang cukup lama. Efeknya, tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Tak hanya berpengaruh pada fisik, tapi juga kemampuan otaknya dan mentalnya.
Masalah stunting ini ternyata tak hanya disebabkan karena kurangnya gizi seorang anak. Doddy Izwardy, Direktur Gizi Masyarakat Kemekes RI menyebut bahwa masalah genetik dapat menyebabkan terjadinya stunting.
-
Bagaimana cara mencegah stunting pada anak? Untuk mencegah stunting, penting untuk memberikan asupan gizi yang seimbang kepada anak sejak dini, menyediakan akses ke layanan kesehatan yang baik, memberikan pendidikan serta pemahaman yang benar kepada orangtua tentang pentingnya perawatan anak, serta menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi pertumbuhan mereka.
-
Apa yang bisa menjadi solusi untuk mencegah stunting pada anak? Konsumsi susu terutama susu segar bisa menjadi cara yang baik untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.
-
Mengapa penting untuk mencegah stunting pada anak? Ketika dewasa anak stunting akan mengalami central obes Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dokter Hasto, melawat ke Aceh. Hasto berbagi strategi penanganan stunting dan intervensi yang dilakukan tepat sasaran kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Aceh.
-
Apa ciri khas anak yang mengalami stunting? Dokter Hasto membeberkan ciri khas stunting adalah bertubuh pendek. Tetapi, kata dokter Hasto, pendek belum tentu stunting. Ciri yang lebih khas lagi, katanya, anak stunting tidak cerdas dan sering sakit-sakitan.
-
Mengapa pencegahan stunting penting dilakukan sejak masa kehamilan? Pembahasan dari pelatihan ini melibatkan penelitian yang menunjukkan bahwa BBLR adalah salah satu faktor risiko utama yang berkontribusi pada stunting, sehingga pencegahan sejak masa kehamilan sangat penting.
"Genetik menyumbang faktor risiko sebesar 26 persen. Sudah terintegrasi antara cucu dengan nenek, itu yang harus kita potong," kata Doddy.
Tubuh anak yang pendek kerap dianggap sebagai karena keturunan atau genetik, karena orangtuanya. Hal ini membuat banyak orang tak melakukan apa-apa untuk mengatasinya.
Padahal bisa jadi kondisi tubuh pendek tersebut adalah stunting yang membutuhkan perawatan medis intensif. Selain genetik, faktor risiko stunting lainnya, menurut Doddy adalah bayi prematur dengan orangtua perokok berisiko terkena stunting. Termasuk juga kebersihan air dan lingkungan.
"Lingkungan dengan jamban bersih terbukti mengurangi risiko stunting. Selain itu, bayi sebaiknya tidak diberikan air isi ulang yang kurang bersih," tuturnya.
Karena pentingnya hal ini, Doddy menekankan pentingnya edukasi untuk para orangtua, terutama bagi pasangan menikah di usia dini. Pasalnya, masih banyak orang tua yang sembrono dalam memberikan gizi secara optimal pada anak balitanya.
Reporter: Annisa Mutiara Asharini
Sumber: Dream.co.id
Baca juga:
Jangan Langsung Anggap Anak Berbadan Kecil Sebagai Korban Stunting
Pernikahan Usia Dini Bisa Jadi Penyebab Utama Stunting
Kebiasaan Membaca Sejak Bayi Bisa Buat Anak Jadi Lebih Cerdas
Minum ASI dari Ibu Kurang dari 9 Bulan Bisa Buat Seseorang Jadi Kidal
Tak Perlu Panik Jika ASI Hanya Keluar Sedikit pada Minggu Awal Kelahiran
Ini Perbedaan Antara Gumoh dan Muntah
Ini Penyebab Bayi Sering Gumoh Setelah Makan
Pemberian ASI Bisa Buat Bayi Lebih Cerdas