Hewan Ini Miliki Usia Terpendek, Bahkan Hanya Lima Menit
Sebagian besar lalat capung memiliki masa hidup yang singkat, yaitu kurang dari 24 jam dalam bentuk bersayap, dan beberapahanya lima menit.
Sering kali kita mendengar ungkapan bahwa "hidup ini terlalu singkat," yang mengingatkan kita untuk memanfaatkan setiap detik yang ada. Namun, jika kita bandingkan dengan makhluk hidup lainnya di planet ini, manusia memiliki rentang hidup yang relatif lebih panjang. Pertanyaannya, hewan mana yang memiliki usia paling pendek? Menjawabnya tidaklah mudah. Kehidupan yang sangat singkat membuat penelitian terhadap hewan-hewan ini menjadi tantangan, dan masih banyak spesies yang belum teridentifikasi. Salah satu kandidat yang kuat untuk hewan dengan umur terpendek adalah lalat capung, seperti yang dilaporkan oleh Live Science.
Siklus Hidup Singkat Lalat Capung
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Apa yang dimaksud dengan makan sehat? Menurut Davis pada dasarnya, makan sehat adalah mengisi tubuh dengan makanan bergizi dan utuh.
-
Bagaimana petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien? Petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien dengan menerapkan beberapa praktik aman dalam memberikan pelayanan.
-
Bagaimana Nunung menjaga kesehatannya? Lebih berhati-hati soal makanan "Kalau makanan lebih hati-hati, nggak kayak dulu daging merah, bakar-bakaran terus kayak makanan bahan pengawet, agak dikurangi. Manis, juga karena itu pemicu," tuturnya.
-
Kenapa tembok yang berjamur membahayakan kesehatan penghuni? Tembok yang rembes dan berjamur tidak hanya mengganggu estetika rumah, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan penghuni. Jamur pada tembok dapat memicu alergi dan penyakit pernapasan.
-
Kenapa serat penting buat kesehatan pencernaan? Serat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dengan meningkatkan pergerakan usus. Konsumsi serat yang cukup dapat mencegah atau mengatasi masalah pencernaan seperti sembelit, karena serat menambah volume tinja dan mempercepat proses pengeluarannya.
Lalat capung menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya dalam bentuk nimfa di bawah air, yang bisa bertahan hingga dua tahun. Ketika mereka mencapai tahap akhir dari siklus hidupnya, mereka bertransformasi menjadi serangga bersayap dan memasuki fase subimago dan imago. Fase ini, yang khusus untuk tujuan reproduksi, berlangsung sangat singkat. Sebagian besar lalat capung hanya dapat bertahan hidup kurang dari 24 jam dalam bentuk bersayap, bahkan ada yang hanya mampu bertahan selama lima menit. "Pada tahap subimago dan imago, lalat capung tidak memiliki mulut atau sistem pencernaan yang berfungsi," ungkap Luke Jacobus, seorang pakar lalat capung dan profesor biologi di Indiana University--Purdue University Columbus, kepada Live Science. "Mereka bergantung pada cadangan energi yang diperoleh saat berada dalam bentuk nimfa."
Tanpa adanya sistem pencernaan yang besar, lalat capung betina dapat menyimpan lebih banyak telur. "Saya pernah menyaksikan betina dengan begitu banyak telur hingga beberapa di antaranya tersimpan di dalam kepalanya," tambah Jacobus. "Dengan jumlah telur yang bisa mencapai lebih dari 10.000, mereka dapat memanfaatkan masa dewasa yang sangat singkat dengan sangat efisien."
Strategi Evolusi yang Berhasil
Seperti banyak spesies lainnya yang memiliki siklus hidup cepat dan umur pendek, lalat capung menghadapi risiko tinggi untuk menjadi mangsa. Oleh sebab itu, mereka memproduksi keturunan dalam jumlah besar agar spesies mereka dapat terus bertahan. Jacobus menyatakan, "Meskipun kita cenderung bertanya 'mengapa' lalat capung hidup begitu singkat, mungkin pertanyaan yang lebih tepat adalah 'mengapa tidak?'" Fosil lalat capung purba menunjukkan bahwa bentuk dan sistem mereka hampir tidak berubah selama jutaan tahun. "Sistem mereka bekerja dengan sangat baik," ujar Jacobus.
Heath Ogden, seorang profesor biologi evolusi di Utah Valley University, menjelaskan bahwa lalat capung pertama kali muncul sekitar 350 juta tahun yang lalu. Ia berpendapat bahwa evolusi memilih strategi di mana lalat capung menghabiskan waktu yang lama dalam fase nimfa untuk mengumpulkan nutrisi, sedangkan fase dewasa mereka hanya digunakan untuk kawin dan bertelur. "Evolusi tampaknya memutuskan bahwa segala hal terkait nutrisi akan dilakukan saat menjadi nimfa, sementara sebagai dewasa, mereka hanya berfungsi sebagai mekanisme untuk terbang, bereproduksi, dan bertelur," jelas Ogden.
Hewan dengan Usia Terpendek
Di antara berbagai jenis lalat capung, spesies penggali pasir Amerika (Dolania americana) memiliki fase dewasa yang paling singkat yang pernah tercatat. Berdasarkan informasi dari Portal Keanekaragaman Hayati Sumber Daya Alam Georgia, lalat capung jantan hanya dapat bertahan hidup kurang dari satu jam setelah mencapai fase dewasa, sedangkan betina memiliki waktu yang lebih terbatas, yaitu hanya lima menit untuk melakukan proses kawin sebelum akhirnya mati. Meskipun demikian, seperti halnya spesies lalat capung lainnya, mereka menghabiskan waktu hingga dua tahun dalam bentuk nimfa sebelum akhirnya mencapai tahap dewasa yang sangat singkat ini.
Hewan Lain dengan Usia Pendek
Selain lalat capung, ikan gobi kerdil bertubuh tujuh (Eviota sigillata) juga terkenal sebagai salah satu vertebrata dengan masa hidup paling singkat. Berdasarkan informasi dari Museum Australia, ikan ini hanya memerlukan waktu dua bulan untuk menyelesaikan siklus hidupnya. Selama tiga minggu pertama, ikan ini berada dalam tahap larva di laut terbuka, kemudian mereka berpindah ke terumbu karang untuk tumbuh menjadi dewasa. Setelah mencapai tahap dewasa, ikan ini hanya dapat bertahan hidup tidak lebih dari tiga setengah minggu.