Hujan-hujanan bikin pilek ternyata bukan mitos!
Hindari tetesan air hujan sebab benar-benar mampu membuat Anda terkena pilek
Di tengah musim hujan seperti ini, tentunya Anda pasti pernah mengalami satu kejadian yang mengharuskan Anda untuk hujan-hujanan. Banyak pendapat atau bahkan mitos yang menyebutkan bahwa hujan-hujanan mampu membuat Anda terserang flu, demam, dan meriang. Nyatanya, seperti dilansir dari dailymail.co.uk, hal tersebut bukanlah mitos.
Penelitian yang dilakukan di Yale University ini menemukan bahwa hujan dan udara lembab akan meningkatkan jumlah dan kekebalan virus. Saat virus masuk ke dalam hidung, maka sistem kekebalan Anda yang sedang tidak fit mampu membuat Anda flu dan demam.
"Udara dingin yang membuat suhu tubuh Anda menurun saat hujan-hujanan mampu menjadi tempat favorit bagi para kuman penyakit untuk berkembang. Itulah sebabnya tidak jarang Anda menemukan banyak orang yang kemudian terserang pilek di musim hujan," terang penelitian ini. "Untuk mencegah agar kesehatan tubuh Anda tidak tumbang, tentu saja Anda harus memiliki sistem kekebalan tubuh tinggi. Makan makanan sehat serta tidur cukup mampu menjadi penangkalnya."
Baca juga:
Tak hanya alkohol, 6 hal ini juga bisa bikin mabuk
Kaum biseksual rentan terkena gangguan jiwa?
Jangan lihat orang kedinginan, bisa tertular!
Ini alasan untuk menjauhi vitamin waters
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang ingatan menjijikkan? Mengutip Indy100 & Newsweek, Senin (25/3), para peneliti di Macquarie University di Australia dan Karolinska Universitet di Swedia telah mengungkap bahwa sensasi-sensasi sensorik ini memicu rasa jijik yang kuat.
-
Bagaimana petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien? Petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien dengan menerapkan beberapa praktik aman dalam memberikan pelayanan.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.